8 Aturan dalam Olahraga Lompat Jauh

Awal digunakannya lompat jauh adalah sebagai bentuk aktivitas dalam latihan militer perang di jaman Olimpiade Kuno. Hal ini disebabkan gerakan lomat jauh dapat digunakan untuk melatih ketangkasan prajurit dalam melompati berbagai macam rintangan dalam perang seperti jurang maupun parit. Oleh sebab itu lompat jauh dianggap sebagai salah satu jenis olahraga sulit yang dikompetisikan dalam Olimpiade Kuno karena banyak keterampilan yang perlu digunakan.


Perbedaan lompat jauh jaman dulu dan jaman sekarang adalah jumlah rintangan lompatan. Pada masa lalu, lompatan yang digunakan terdiri dari banyak lompatan atau jamak. Selain itu, pelompat juga diwajibkan berlari dengan membawa beban pada kedua tangannya dengan berat beban antara 1 hingga 4,5 kg.


Baca : Sejarah Taekwondo lengkap –  Olahraga Catur Sejarah Aturan dan Cara Bermainnya – Olahraga Karate dan Sejarahnya di Indonesia


Pada dasarnya lompat jauh merupakan suatu gerakan lompat dengan mengangkat kaki ke arah atas dank e depan untuk mengarahkan berat badan agar bertahan selama mungkin di udara dan maju dengan jauh yang diawali dengan melakukan tolakan pada kaki dalam tujuannnya untuk mencapai jarak sejauh-jauhnnya pada saat mendarat. Sehingga untuk melakukan olahraga ini diperlukan 4 tahapan yang harus dilalui, yaitu awalan, tolakan, melayang di udara dan pendaratan di bak pasir.


Berikut garis besar penjelasan dari tahapan yang harus dilalui oleh tiap peserta saat melakukan lompat jauh :


1. Awalan


Pada lompat jauh, awalan dilakukan untuk menambah kecepatan lari pada pacuan landas dalam keadaan yang masih aman terkendali untuk melakukan tolakan. Saat mendekati papan tolakan, kria-kira 3 hingga 5 langkah sebelum papan tolakan, maka dipersiapkan gerakan untuk memindah kecepatan horizontal yang dilakukan saat lari menuju kecepatan vertikal yang dilakukan saat tolakan dengan lari menggunakan langkah-langkah kaki yang pendek.


Faktor penting pada awalan adalah jarak yang ditempuh oleh atlet dan kecepatannya sesaat sebelum lepas landas (melakukan tumpuan). Atlet pada umumnya memulai lari dengan berfokus pada kecepatan, di mana semakin tinggi kecepatan, maka akan semakin jauh jarak lompatan yang diperoleh. Jarak awalan untuk tiap atlet bervariasi, tergantung dari kemampuan dan kebutuhan dari masing-masing. Beberapa jarak yang umum antara lain 10 hingga 19 langkah untuk atlet pemula dan menengah, sementara untuk level lebih tinggi adalah 20 hingga 22 langkah.


2. Tolakan


Tahap tolakan adalah bagian dari lompat jauh yang paling membutuhkan teknik khusus.  Perlu diperhatikan bahwa pelompat harus menempatkan telapak kaki dengan rata di atas tanah, karena jika mereka bertumpu pada tumit atau jari kaki maka akan meghasilkan lompatan yang tidak maksimal. Selain tumpuan, atlet juga perlu berkonsentrasi pada keadaan posisi tubuh yang benar di mana tubuh berada dalam keadaan tegak dan menggerakan pinggul kea rah depan dan atas untuk mendapat jarak lompatan yang maksimal dari papan tolakan ke pendaratan di bak pasir.


Beriringan dengan teknik tumpuan adalah teknik tolakan yang dilakukan dengan salah satu kaki yang paling kuat, aktif dan cepat. Usahakan agar badan tetap seimbang, tidak goyang dan tidak terlalu condong. Pergerakan lengan sangat berpengaruh dalam membantu keseimbangan dan penambahan tinggi tolakan.


3. Melayang


Gerakan atau teknik melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah melakukan tumpuan di balok tumpuan. Saat melakukan teknik melayang ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah untuk selalu menjaga keseimbangan badan saat melayang, meminimalisir hambatan udara pada titik terendah, mengusahakan untuk melayang di udara selama mungkin dan mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.


4. Pendaratan


Pendaratan adalah fase terakhir yang menentukan hasil ukuran lompatan dalam olahraga lompat jauh. Persiapan yang perlu dilakukan saat pendaratan adalah dengan menundukkan kepala, mengayunkan lengan dan memposisikan pinggang kearah depan. Maka dengan begitu, pada saat pendaratan di bak pasir, anggota badan yang lain tidak akan menyentuh bagian yang lebih belakang dari kaki (tumit).


Baca : Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya – Macam-macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan


Untuk lebih meningkatkan kemampuan teknik lompat jauh, maka faktor yang perlu diperhatikan oleh para pelompat tentu saja dalam hal menentukan jarak awalan yang tepat, menentukan irama saat melakukan awalan dengan berlari, kemampuan untuk melakukan tolakan, gerakan melayang selama mungkin di udara dan gerakan pendaratan di bak pasir.


Olahraga lompat jauh ini dipertandingkan baik untuk putra dan juga putri. Beberapa teknik yang harus dikuasai pada lompat jauh adalah teknik untuk melakukan awalan, teknik tumpuan, gerakan saat melayang di udara dan pendaratan. Jenis gaya yang digunakan pada olahraga lompat jauh pun juga bervariasi, meliputi gaya menggantung (schnepper), gaya jongkok (ortodok), serta gaya berjalan di atas udara (walking in the air).


Sebenarnya olahraga lompat jauh memiliki 4 unsur pokok seperti yang pernah disebutkan oleh Eddy Suparman, unsur tersebut adalah :



  • Lompat jauh harus mampu membangkitkan daya momentum yang optimal.

  • Lompat jauh haru s dapat memindahkan momentum dari gaya dengan arah horizontal maupun vertikal.

  • Pada saat melakukan tolakan, lompat jauh harus dapat mempersatukan antara tenaga badan dan gaya.

  • Lompat jauh menggunakan efisiensi titik berat badan dengan maksimal.


Seperti halnya olahraga yang lain yang biasa dipertandingkan dalam sebuah kompetisi, lompat jauh juga merupakan salah satu olahraga yang memiliki beberapa aturan yang seyogyanya dipatuhi oleh para atlet.


Berikut ini 8 aturan dalam olahraga lompat jauh yang perlu diketahui oleh atlet pemula lompat jauh maupun pelatih dan akademisi yang membutuhkan.


Baca : macam-macam gerakan untuk kelenturan tubuh – macam-macam gerakan yoga untuk kesehatan – macam-macam olahraga sederhana yang dapat dilakukan di rumah


1. Lintasan lari awalan


Panjang lintasan untuk melakukan awalan (lari) dalam lompat jauh adalah minimal berjarak 40 meter (atau biasanya ada juga yang disesuaikan dengan taktik atlet, 13-45 meter). Sedangkan untuk lebar lintasan minimal 1,22 meter dan maksimal 1,25 meter. Lintasan untuk awalan tersebut dibatasi dengan garis putih dengan lebar 5 cm di bagian kanan dan kirinya.


2. Papan tolakan


Papan tolakan pada olahraga lompat jauh berbentuk persegi panjang yang terbuat dari kayu atau bahan sepadan lain seperti plastisin yang sesuai dan dicat berwarna putih. Papan tolakan dipasangan dengan cara ditanam dan dengan jarak tidak boleh kurang 1 meter dari tempat pendaratan atau bak pasir. Hal ini untuk memungkinkan pencatatan bekas kaki pelompat dengan baik ketika terdapat kesalahan tolak. Selain itu, jarak papan tolakan dengan sisi terjauh dari bak pendaratan adalah minimal 10 meter. Dimensi dari papan tolakan itu sendiri adalah panjang 1,21 hingga 1,22 meter, lebar 19,8 cm hingga 20,2 cm dan memiliki ketinggian 10 cm.


3. Bak pendaratan


Ukuran lebar untuk bak pendaratan lompat jauh minimal 2,75 m dengan panjang 9 meter, atau 10 meter dari garis tolakan hingga batas akhir area lompatan. Bak pendaratan diharuskan untuk diisi dengan pasir yang lembut, berkualitas bagus dan tidak memiliki kerikil tajam. Hal ini dimaksudkan agar saat melakukan pendaratan pelompat tidak kesakitan atau mengalami cedera. Selain itu, permukaan atas bak pendaratan harus rata atau sejajar dengan permukaan papan tolakan.


Penting bagi para atlet untuk mengetahui teknik dasar lompat jauh yang baik seperti misalnya mengurangi ketegangan saat melakukan awalan, penggunaan kaki yang paling kuat untuk melakukan tumpuan sebelum lompatan, cara mempertahankan badan yang melayang lebih lama di udara dan keadaan jatuh pada bak pendaratan yang tidak boleh jatuh ke arah belakang agar tidak mengurangi jarak hasil lompatan.









4. Peserta


Apabila jumlah peserta lebih dari 8, maka masing-masing peserta diberi kesempatan untuk melakukan 3 kali lompatan, dan kemudian diambil 8 pelompat yang memiliki hasil lompatan tertinggi. Jika ada lompatan dengan hasil yang sama pada pelompat urutan 8 ke bawah, untuk menentukan maka masing-masing pelompat akan diberi 3 kesempatan sekali lagi untuk melakukan lompatan. Namun, jika peserta hanya terdiri  dari 8 orang atau kurang, maka lompatan akan dilakukan sebanyak 6 kali.


Seorang peserta lompat jauh akan dinyatakan gagal apabila melakukan beberapa hal sebagai berikut:



  • Adanya bagian tubuh (manapun) yang menyentuh tanah pada bagian belakang garis batas tumpuan, baik saat melakukan persiapan untuk lompatan, maupun saat berlari kencang tanpa melakukan tolakan.

  • Melakukan tolakan dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum ataupun sesudah perpanjangan garis tumpuan.

  • Pada saat melakukan pendaratan, peserta menyentuh tanah di luar zona pendaratan sebelum melakukan pendaratan pada bak pendaratan.

  • Sesudah melompat serta mendarat dengan sempurna, pelompat berjalan balik melalui bak lompat.

  • Melakukan pendaratan dengan cara melakukan gerakan salto.


Baca : Macam-macam Pemanasan Sebelum Olahraga – Macam-macam Gerakan yang Dapat Melatih Kekuatan Otot Kaki – Macam Cabang Olahraga Permainan dan Penjelasannya


5. Pengukuran


Setiap hasil lompatan akan diukur dari tempat bekas pendaratan di bak lompat hingga ke balok tumpuan. Cara pengukuran dilakukan secara tegak lurus pada garis tumpuan atau perpanjangannya. Detail tahapan dari pengukuran adalah dilakukan dari bekas pendaratan yang terdekat dengan balok tolakan atau tumpuan kemudian ditarik lurus menuju ke sisi balok tumpuan yang dekat dengan bak pendaratan lompat jauh tersebut.


Aturan pengukuran lompatan pun juga diperlukan pada olahraga lompat jauh dan berikut peraturan yang perlu diperhatikan:



  • Cara mengukur lompatan pada lompat jauh adalah berawal dari pendaratan yang tepat ada di bak pasir dan ditarik menuju ke papan tumpuan.

  • Pengukuran dilakukan secara tegak lurus pada garis tumpuan dan perpanjangannya. Dimulai dari sisi terdekat bekas pendaratan dengan balok tumpuan yang ditarik lurus hingga ke titik papan tumpuan yang terdekta dengan pendaratan.

  • Juri pengukur adalah satu-satunya pejabat lompat jauh yang memiliki hak untuk mengukur hasil lompatan, di mana yang diukur hanya lompatan yang dinyatakan sah. Juri tersebut akan mengambil ukuran lompatan dari papn tumpuan hingga titik akhir pendaratan seperti detail yang telah dijelaskan sebelumnya.

  • Apabila sesaat setelah usai melakukan lompatan kemudian si pelompat berjalan mundur, maka secara otomatis pengukuran yang dilakukan adalah pada titik saat pelompat mundur. Itulah mengapa selallu disarankan bagi pelompat untuk berjalan maju saja sesudah melompat atau mencondongkan badan dan pinggul kea rah depan.

  • Tahap pengukuran harus dilakukan dengan ketelitian penuh karena perbedaan 1 cm saja akan memiliki pengaruh yang besar pada penentuan pemenang. Dan alat yang digunakan selama melakukan pengukuran harus sama untuk setiap hasil lompatan yang dilakukan oleh peseerta.

  • Pencatatan hasil lompatan akan selalu dilakukan oleh pencatat hasil perlombaan.


6. Tugas Utama Juri dan wasit


Pada olahraga lompat jauh juri memiliki beberapa tugas seperti mengukur hasil lompatan peserta, mengangkat bendera saat peserta sudah melakukan lompatan. Bendera yang dipegang oleh juri ada du jenis, yaitu bendera merah jika pelompat melakukan lompatan yang tidak sah atau gagal, sering juga disebut sebagai diskualifikasi hasil lompatan. Sedangkan bendera kedua adalah bendera putih, digunakan jika pelompat menghasilkan lompatan yang dianggap sah dan benar.


Baca : Teknik Dasar dalam Olahraga Pencak Silat – Macam macam gerakan Yoga untuk kesehatan – Jenis Olahraga untuk Lansia dan Manfaatnya


Sebenarnya, olahraga lompat jauh terdapat lima petugas yang bertanggung jawab pada jalannya pertandingan, di antaranya adalah juri hakim, juri pencatat, juri pengukur, wasit 1 dan wasit 2. Dan masing-masing rincian tugas dari 5 pejabat lompat jauh tersebut adalah sebagai berikut :



  • Juri hakim – bertugas untuk menengahi atau memberi keputusan pada pelanggaran yang terdapat di dalam kompetisi lompat jauh.

  • Juri pencatat – bertugas untuk mencatat hasil lompatan maksimal yang dilakukan oleh tiap peserta.

  • Juri pengukur – bertugas untuk mengukur seluruh jarak hasil lompatan dari tiap peserta yang sudah melakukan lompatan.

  • Wasit 1 – mengawasi tiap peserta sebelum melakukan kompetisi lompat jauh.

  • Wasit 2 – mengawasi tiap peserta yang tepat akan melakukan lompatan dalam kompetisi lompat jauh.


7. Penentuan Pemenang


Untuk menentukan pemenang pada olahraga lompat jauh tidak hanya dihasilkan dari hasil lompatan yang terpanjang, namun juga prosedur lain yang perlu diperhatikan dan dilalui oleh para peserta olahraga ini, termasuk tes doping yang wajib dilakukan oleh para anggota peserta lompat jauh.


Untuk nilai yang sama pada pertandingan lompat jauh, pemenangnya akan ditentukan dengan cara memberikan kesempatan ke kedua pada peserta yang memiliki nilai sama. Kesempatan tersebut berupa hak untuk melakukan lompatan kembali, walaupun ada kalanya tetap saja kedua peserta memiliki nilai yang sama lagi walau telah diulang.


Apabila masih sama juga, umumnya pemenang akan ditentukan dari prestasi atlet yang telah dimiliki di masa sebelumnya, walaupun ada kemungkinan bahwa keduanya memiliki prestasi yang setara sehingga masih sulit dalam penentuannya. Jika sudah menemui jalan buntu seperti ini, akan dilakukan undian untuk menentukan peserta yang keluar sebagai pemenang.


Baca : Macam macam Olahraga Beladiri –  Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya








8. Diskualifikasi


Pada olahraga lompat jauh beberapa hal yang dilakukan peserta akan menyebabkan terjadinya diskualifikasi yang berdampak negatif pada pemain, seperti misalnya :



  • Tidak melakukan lompatan setelah dipanggil selama 3 menit lamanya oleh panitia.

  • Melakukan tumpuan dengan menggunakan kedua kaki.

  • Melakukan pendaratan di luar bak pasir yang sudah ditentukan.

  • Menyentuh tanah pada bagian belakang garis tumpuan dengan menggunakan bagian tubuh manapun baik saat melakukan ancang-ancang lompatan maupun melakukan lari di landasan pacuan tanpa melakukan tolakan.

  • Melakukan tolakan dari luar ujung balok tumpuan, baik ketika sebelum maupun sesudah garis perpanjangan garis tumpuan.

  • Pelompat menyentuh tanah di bagian luar area pendaratan atau bak pasir sebelum mendarat dengan benar dan sah di dalam bak pasir saat melakukan pendaratan.

  • Setelah melompat dengan baik dan sempurna, pelompat berjalan mundur atau berbalik melalui bak pasir.

  • Melakukan pendaratan dengan melakukan gerakan salto.


Aturan Olimpiade


Selain 8 aturan dalam olahraga lompat jauh secara umum, terdapat juga aturan untuk olimpiade. Olahraga lompat jauh terkadang memiliki beberapa aturan khusus yang sedikit berbeda dengan turnamen di dalam sebuah negara. Aturan lompat jauh untuk Olimpiade didasarkan pada hal-hal berikut :


1. Peralatan dan peraturan lompatan


Beberapa peraturan untuk peralatan, termasuk ukuran bak lompat dan dan papan tolakan yang umumnya sama, dan peraturan saat melakukan lompatan pada Olimpiade adalah sebagai berikut:



  • Peserta lompat jauh memiliki ketebalan sepatu maksimal 13 mm.

  • Seperti halnya ukuran umum lompat jauh, landasan pacu untuk awalan lompat jauh memiliki panjang minimal 40 meter dan peserta dapat menempatkan dua penanda pada lokasi di landasan pacu.

  • Titik tolakan terjauh untuk tiap peserta harus menyentuh papan tolakan, misalnya ujung sepatu atlet yang berada di belakang ujung papan tumpuan.

  • Papan memiliki ukuran lebar sepanjang 20 cm dan sejajar dengan tanah.

  • Peserta harus mendarat pada bak pasir yang memiliki lebar 2,75 hingga 3 meter.

  • Setiap lompatan harus diselesaikan dalam waktu satu menit saat pelompat melangkah dari landasan pacu.


2. Sebuah kompetisi


Dua belas peserta akan dinyatakan lolos untuk melakukan olahraga lompat jauh di Olimpiade. Setiap finalis akan melakukan tiga lompatan di mana delapan peserta dari 12 orang dengan peringkat tertinggi dapat melakukan 3 lompatan kedua, di mana pemenang akan dinyatakan dari peserta yang menghasilkan ukuran lompatan terpanjang. Jika terdapat pelompat dengan nilai yang sama, maka pelompat yang menghasilkan lompatan terbaik pada saat melakukan lompatan kedua akan dinyatakan sebagai pemenang.


Baca: Macam-macam Pelanggaran dalam Bola Basket – Peraturan dan Pelanggaran dalam Catur – Tips dan Cara Memilih Olahraga Sesuai Usia


Demikianlah artikel mengenai 8 aturan dalam olahraga lompat jauh yang dapat dijadikan referensi bagi atlet pemula dalam memulai olahraga lompat jauh. Diharapkan dengan adanya artikel ini, dapat memberikan penjelasan mengenai aturan lompat jauh sehingga atlet dapat menentukan teknik dan gaya yang akan digunakan untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan agar dapat mencapai hasil yang lompatan yang maksimal. Selain itu artikel ini  juga akan memberikan sedikit info tentang sejarah lompat jauh dan gambaran umum tahapan gerakan dalam lompat jauh bagi para pembaca awam. Selamat berlatih dan salam olahraga!



Sumber https://indoint.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel