4 Pelanggaran dalam Olahraga Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu cabang olah raga atletik yang sudah tidak asing lagi. Tak hanya itu saja, lompat jauh pun masih terus dikompetisikan di berbagai macam perlombaan olah raga dunia. Secara sederhana, lompat jauh ini adalah sebuah gerakan melompat dengan menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk menempuh jarak sejauh-jauhnya ketika melompat. Hasilnya adalah jarak lompatan yang diukur mulai dari papan tolakan sampai dengan batas terdekat dari titik kaki pelompat tersebut mendarat.


Lompat jauh merupakan olahraga yang sudah ada sejak Olimpiade Kuno dan selain itu juga menjadi olahraga yang diperlombakan di Olimpiade Modern sejak tahun 1896 untuk pria dan tahun 1948 untuk wanita. Awal digunakannya lompat jauh adalah sebagai bentuk aktivitas dalam latihan militer perang yang dapat digunakan untuk melatih ketangkasan prajurit dalam melompati berbagai macam rintangan dalam perang seperti jurang maupun parit.


Baca : Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya – Macam-macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan


Perbedaan lompat jauh jaman dulu dan jaman sekarang adalah jumlah rintangan lompatan. Pada masa lalu, lompatan yang digunakan terdiri dari banyak lompatan atau jamak. Amerika Serikat mencatat sejarah menjadi negara berjaya di cabang olahraga lompat jauh pada saat Olimpiade Meksiko tahun 1968. Rekor ditorehkan oleh Bob Beamon, seorang atlet lompat jauh yang menghasilkan lompatan sejauh 8,90 meter. Rekor tersebut kemudian dapat digantikan oleh Mike Powel yang menghasilkan angka sebesar 8,95 meter.


Olahraga lompat jauh ini dipertandingkan baik untuk putra dan juga putri. Beberapa teknik yang harus dikuasai pada lompat jauh adalah teknik untuk melakukan awalan, teknik tumpuan, gerakan saat melayang di udara dan pendaratan. Jenis gaya yang digunakan pada olahraga lompat jauh pun juga bervariasi, meliputi gaya menggantung (schnepper), gaya jongkok (ortodok), serta gaya berjalan di atas udara (walking in the air).


Agar atlet lompat jauh dapat menggunakan teknik dasar lompat jauh dengan benar, maka beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah jarak dan irama awalan lari yang tepat, peningkatan kemampuan untuk melakukan tolakan dan lepas landas yang baik, peningkatan  kemampuan untuk melakukan gerakan melayang di udara dan yang terakhir peningkatan kemampuan agar makin sempurna.


Baca : Macam-macam Gaya dalam Lompat JauhJenis Gaya Dalam Lompat JauhAturan dalam Olahraga Lompat Jauh


Seperti halnya olahraga lain yang dikompetisikan, lompat jauh juga akan memberikan sanksi pada atlet yang melakukan pelanggaran pada saat permainan. Pelanggaran yang dapat terjadi pada lompat jauh tentu saja pada terutama terjadi pada 4 tahap gerakan utama lompat jauh yaitu gerakan awalan, gerakan tumpuan atau tolakan, gerakan melayang dan gerakan pendaratan. 4 pelanggaran dalam olahraga lompat jauh tersebut antara lain:


1. Pelanggaran pada Fase Awalan


Awalan pada lompat jauh merupakan gerakan lari yang berfungsi untuk mengendalikan gerakan dan kecepatan sebelum melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu. Sehingga saat atlet sudah dekat dengan tumpuan, maka pengendalian tersebut adalah dengan melakukan kendali dari kecepatan gerakan horisontal menuju kecepatan gerakan vertikal dengan menggunakan langkah terakhir yang lebih pendek.


Tujuan utama dari awalan tentu saja seperti yang sudah dijelaskan adalah untuk secara bertahap menambah kecepatan lari hingga titik maksimum sebelum melakukan tumpuan. Faktor penting pada awalan adalah jarak yang ditempuh oleh atlet dan kecepatannya sesaat sebelum lepas landas (melakukan tumpuan). Atlet pada umumnya memulai lari dengan berfokus pada kecepatan, di mana semakin tinggi kecepatan, maka akan semakin jauh jarak lompatan yang diperoleh.


Jarak awalan untuk tiap atlet bervariasi, tergantung dari kemampuan dan kebutuhan dari masing-masing. Beberapa jarak yang umum antara lain 10 hingga 19 langkah untuk atlet pemula dan menengah, sementara untuk level lebih tinggi adalah 20 hingga 22 langkah. Hal ini tergantung dari pengalaman, teknik lari jarak pendek dan tingkat pengkondisian dari masing-masing atlet. Konsistensi dari pengambilan awalan sejauh mungkin dari papan tumpuan ini memang penting bagi tiap atlet tanpa harus kaki melebih tumpuan saat melakukan tolakan. Ketidakkonsistenan dalam mengambil awalan dapat menimbulkan beberapa masalah, terlebih ketidaksiapan kaki dalam melakukan tumpuan nantinya.


Beberapa pelanggaran yang umum terjadi saat melakukan awalan adalah :



  • Tidak datang – Peserta tidak datang atau tidak melakukan lompatan meskipun sudah dipanggil sebanyak 3 kali. Secara teknis hal ini merupakan pelanggaran pada awal persiapan kompetisi. Sehingga ketidakmunculan peserta dapat menyebabkan diskualifikasi dan tidak lagi memiliki hak untuk mengikuti kompetisi.

  • Melebihi garis – Lebar landasan pacu pada tahap awalan adalah 1,22 hingga 1,25 meter dengan panjang yang mencapai 40 hingga 45 meter. Dengan ukuran seperti ini maka pada fase awalan pelanggaran akan terjadi jika peserta melakukan loncatan melebih garis yang telah ditentukan.


Selain pelanggaran beberapa kesalahan umum yang merugikan pelompat yang dapat mengurangi jarak hasil lompatan pada fase ini antara lain:



  • Adanya pengurangan kecepatan laju saat mendekati papan tolakan.

  • Proses lari pada awalan yang tidak mencapai kecepatan maksimum atau terlambat dalam melakukan percepatan lari.


Baca : Macam-macam Pemanasan Sebelum Olahraga – Macam-macam Gerakan yang Dapat Melatih Kekuatan Otot Kaki – Macam Cabang Olahraga Permainan dan Penjelasannya


2. Pelanggaran pada Fase Tolakan


Tahap tolakan adalah bagian dari lompat jauh yang paling membutuhkan teknik khusus.  Perlu diperhatikan bahwa pelompat harus menempatkan telapak kaki dengan rata di atas tanah, karena jika mereka bertumpu pada tumit atau jari kaki maka akan meghasilkan lompatan yang tidak maksimal. Selain tumpuan, atlet juga perlu berkonsentrasi pada keadaan posisi tubuh yang benar di mana tubuh berada dalam keadaan tegak dan menggerakan pinggul kea rah depan dan atas untuk mendapat jarak lompatan yang maksimal dari papan tolakan ke pendaratan di bak pasir.


Beriringan dengan teknik tumpuan adalah teknik tolakan yang dilakukan dengan salah satu kaki yang paling kuat, aktif dan cepat. Usahakan agar badan tetap seimbang, tidak goyang dan tidak terlalu condong. Pergerakan lengan sangat berpengaruh dalam membantu keseimbangan dan penambahan tinggi tolakan.


Pada fase ini papan lompatan tumpuan terbuat dari kayu atau bahan kaku lain  yang memiliki kemampuan untuk menahan beban atlet tanpa mengalami kehancuran. Ukuran dari papan tersebut adalah panjang 1,21 meter hingga 1,22 meter dengan lebar sebesar 19,8 cm hingga 20,2 cm dan memiliki ketebalan mencapai 10 cm. Papan tersebut memiliki finishing berwarna putih dan diletakkan pada jarak 1 sampai 3 meter dari titik awal area pendaratan lompat jauh.


Pelanggaran yang terjadi saat berada pada titik ini dan menyebabkan wasit mengangkat bendera merah antara lain adalah:



  • Tolakan di luar kotak tumpuan – Pelanggaran dapat terjadi saat atlet melakukan tolakan dari luar ujung balok tumpuan. Baik ketika sebelum maupun sesudah garis perpanjangan garis tumpuan.

  • Tumpuan dua kaki – Gerakan tumpuan pelompat dapat didiskualifikasi bila atlet lompat jauh tersebut melakukan tolakan dengan bertumpu pada kedua kaki sebelum mendarat.


Selain pelanggaran beberapa kesalahan umum yang merugikan pelompat yang dapat mengurangi jarak hasil lompatan pada fase ini adalah saat berada pada papan tumpuan, pelompat tidak menghasilkan lompatan yang cukup tinggi pada saat pendaratan.


Baca : Macam-macam Gerakan untuk Kelenturan Tubuh – Jenis-jenis Senam Populer Beserta Penjelasannya – Macam-macam Olahraga di Rumah untuk Wanita









3. Pelanggaran pada Fase Melayang


Gerakan atau teknik melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah melakukan tumpuan di balok tumpuan. Saat melakukan teknik melayang ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah untuk selalu menjaga keseimbangan badan saat melayang, meminimalisir hambatan udara pada titik terendah, mengusahakan untuk melayang di udara selama mungkin dan mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.


Pada fase melayang, pemain lompat jauh dapat dikenai sanksi atau diskualifikasi jika dia melakukan gerakan salto pada saat melayang di udara. Gerakan yang memang dapat memperjauh hasil lompatan ini tidak akan dianggap sah dan dapat menyebabkan terangkatnya bendera merah oleh wasit.


Kesalahan umum yang merugikan pelompat yang dapat mengurangi jarak hasil lompatan pada fase ini antara lain adalah:



  • Tidak melentikkan badan untuk maju ke depan dan melayang di udara lebih lama.

  • Kaki tidak diangkat cukup tinggi dan tidak terjulur.

  • Keadaan badan yang berputar saat melayang.


Baca : Teknik dan Aturan Dasar dalam Lari Estafet – Teknik Lari Jarak Pendek


4. Pelanggaran pada Fase Pendaratan


Pendaratan adalah fase terakhir yang menentukan hasil ukuran lompatan dalam olahraga lompat jauh. Persiapan yang perlu dilakukan saat pendaratan adalah dengan menundukkan kepala, mengayunkan lengan dan memposisikan pinggang kearah depan. Maka dengan begitu, pada saat pendaratan di bak pasir, anggota badan yang lain tidak akan menyentuh bagian yang lebih belakang dari kaki (tumit).


Untuk lebih meningkatkan kemampuan teknik lompat jauh, maka faktor yang perlu diperhatikan oleh para pelompat tentu saja dalam hal menentukan jarak awalan yang tepat, menentukan irama saat melakukan awalan dengan berlari, kemampuan untuk melakukan tolakan, gerakan melayang selama mungkin di udara dan gerakan pendaratan di bak pasir.


Fase pendaratan adalah fase yang banyak memungkinkan terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh atlet. Beberapa pelanggaran tersebut antara lain adalah:



  • Mendarat di luar bak pasir – Setelah melakukan tolakan pada balok tumpuan, peserta yang melompat dan mendarat di luar area bak pasir tentu saja akan dinyatakan tidak sah dan hasil lompatan tidak akan diukur.

  • Menyentuh area luar bak pasir – Saat atlet telah melaukan tumpuan, kemuadian secara sengaja ataupun tidak ujung kaki menyentuh area luar bak pasir sebelum melompat, maka hasil pendaratan di bak pasir tidak akan dinyatakan sah.

  • Menyentuh area pendaratan di belakang badan – Saat setelah mendarat, pelompat terhempas ke belakang atau tangan menyentuh daerah belakang punggung maka akan membuta jarak hasil lompatan berkurang.

  • Berjalan mundur – Atlet yang berjalan mundur setelah melakukan pendaratan atau berjalan kembali ke arah tumpuan, maka hasil lompatan akan diukur dari titik terakhir perjalanan tersebut dan dapat mengurangi hasil lompatan yang telah terjadi.


Kesalahan umum yang merugikan pelompat yang dapat mengurangi jarak hasil lompatan pada fase ini antara lain adalah :



  • Atlet yang melakukan pendaratan dengan gerakan kaki kangkang atau kaki bebas.

  • Atlet mendarat dengan keadaan terbaring. Pendaratan seperti ini tentu saja dapat membuat jarak antara hasil lompatan dan tumpuan semakin dekat, karena hasil lompatan akan diukur dari ujung kepala atlet ke balok tumpuan, bukan dari ujung kaki ke balok tumpuan.

  • Pelompat tidak mendarat dengan mengayunkan tangan dan pendaratan dilakukan dengan tidak menggunakan kaki terlebih dahulu.


Baca: Macam-macam Pelanggaran dalam Bola Basket – Peraturan dan Pelanggaran dalam Catur – Tips dan Cara Memilih Olahraga Sesuai Usia


Sehingga untuk meminimalisir pelanggaran dan memaksimalkan hasil lompatan, ada dua cara untuk mengatasinya, yakni dengan teknik menguasai gerakan dan teknik memperpanjang jarak lompatan. Selain mengetahui 4 pelanggaran dalam olahraga lompat jauh tersebut, berikut ini beberapa tips untuk kedua hal tersebut.








1. Menguasai Gerakan


Untuk menguasai gerakan, ada baiknya Anda melakukan hal-hal di bawah ini :



  • Gunakan kaki bagian depan yang Anda miliki untuk mendorong tubuh pada gerakan awalan yang dilakukan di landasan pacu. Pada umumnya bagian kaki ini akan diwakili oleh kaki yang tidak terlalu dominan, tapi Anda juga dapat menentukan kaki sebelah mana yang cocok untuk melakukan dorongan pada tubuh. Selain itu, condongkan badan ke arah depan dengna sudut 45 derajat saat akan memulai gerakan awalan tersebut.

  • Percepat langkah dan lari pada landasan pacu dengan posisi badan yang tegak. Setelah menempuh beberapa meter pada landasan pacu, tekuk lengan dengan sudut kurang lebih 90 derajat.

  • Perlemah gravitasi tubuh pada dua langkah terakhir sebelum melakukan tolakan pada balok tumpu. Letakkan kaki kanan dengan merata pada permukaan tanah dan perkuat pergelangan kaki dan lutut untuk bersiap melakukan tolakan.

  • Jangan sampai mengurangi kecepatan pada langkah-langkah terakhir di landasan pacu atau bahkan sedikit melakukan penghentian langkah. Anda harus tetap melaju dengan irama yang baik dan usahakan agar kecepatan semakin tinggi sebelum melakukan tumpuan. Memperlambat langkah di saat-saat terakhir hanya akan meruska momentum dan dapat berakibat dalam hasil lompatan yang akan semakin pendek. Saat mengambil langkah terakhir sebelum lepas landas, letakkan denan baik dan benar kaki di balok tumpuan.

  • Dorong badan ke atas di udara dengan menggunakan kaki yang berpijak pada tumpuan. Tetap posisikan badan pada keadaan tegak saat Anda melompat. Ayunkan lutu dan lengan ke udara untuk meningkatkan daya angkat tubuh dan luruskan pandangan ke depan. Pastikan agar kaki rata dengan tanah saat melompat, jangan melakukan tumpuan dengan ujung jari kaki atau bagian tumit agar tumpuan semakin kuat dan tidak menimbulkan cedera pada kaki.

  • Angkat kaki melakukan persiapan untuk mendarat di bak pasir. Lakukan dengan menekuk kedua kaki dan mengangkat lutut ke atas menuju tubuh bagian atas. Arahkan lengan ke depan untuk mengayuh di udara.

  • Lakukan pendaratan dengan kaki yang menjadi bagian tubuh pertama yang bersentuhan dengan ujung landasan bak pasir dan gunakan tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Seketika tubuh sudah mendarat di bak pasir, maka letakkan telapak tangan di bagian depan tubuh di pasar untuk menjaga agar badan tidak terjerembab ke belakang.


Baca : Olahraga Catur Sejarah Aturan dan Cara Bermainnya – Olahraga Karate dan Sejarahnya di Indonesia – Sejarah Olahraga Ice Skating dan Manfaatnya.


2. Memperpanjang jarak


Untuk memperpanjang jarak hasil lompatan maka beberapa hal berikut ini dapat dijadikan referensi pada latihan atau kompetisi yang Anda lakukan pada saat mempraktekkan lompat jauh.



  • Hindari melihat papan lepas landas. Ketika akan melakukan tolakan yang dilanjutkan dengan pendaratan di bak pasir, jaga pandangan mata agar tetap lurus ke depan. Jika konsentrasi terpecah untuk fokus pada papan tumpuan saat mendekati gerakan tolakan, maka secara alamiah tubuh akan mengalami proses penyesuaian yang dapat menyebabkan lambatnya kecepatan lari dan memperpendek lompatan yang dihasilkan.



  • Pertahankan kecepatan sampai lepas landas. Ketika mengalami kelambatan kecepatan saat lari di landasan pacu, maka jangan memiliki keraguan pada saat melakukan tolakan. Tetap lari dengan laju dan atasi dengan membuat langkah terakhir sesingkat dan secepat mungkin.



  • Sesaat setelah melakukan tolakan pada papan lepas landas, mulai gerakan melayang dengan menggerakan kaki seperti mengayuh sepeda di udara. Gerakkan kedua lengan ke udara secara maju mundur dan perhatikan bahwa dada harus melengkung ke depan dengan punggung yang juga mendorong ke arah depan. Hal ini dimaksud untuk menghasilkan lompatan yang tentu lebih jauh ke depan. Saat mempersiapkan pendaratan, hentikan gerakan mengayuh kaki dan arahkan lutut ke bagian atas dada Anda. Gerakkan lengan terentang di bagian depan dan bawah ke arah kaki agar dapat berfungsi untuk menahan diri pada saat melakukan pendaratan.



  • Gunakan gaya menggantung. Tepat setelah melakukan gerakan tolakan, angkat kedua lengan ke atas dan tempelkan di bagian dada. Regangkan lengan dengan jauh di bagian atas semaksimal mungkin dan pertahankan kedua lengan tersebut agar berada di bagian belakang tubuh. Pada saat yang sama, kedua lutut ditekuk dan posisikan kaki juga di belakang tubuh seperti kedua tangan. Selain itu juga arahkan dada ke depan. Saat hendak memulai pendaratan, arahkan kaki dan lengan ke bagian depan tubuh dan julurkan kaki sejauh mungkin ke arah depan untuk mencapai titik jarak hasil lompatan yang maksimal.


Baca : Teknik Renang Gaya Kupu-kupu yang Benar – Teknik Renang Gaya Bebas – Teknik Renang Gaya Dada yang Benar


Demikianlah artikel mengenai 4 pelanggaran dalam olahraga lompat jauh yang dapat dijadikan referensi bagi atlet pemula dalam memulai olahraga lompat jauh. Selain itu juga terdapat tips untuk menambah penguasaan pada gerakan dan juga bagaiman cara memperpanjang jarak lompatan. Diharapkan dengan adanya artikel ini, dapat memberikan gambaran umum mengenai pelanggaran lompat jauh sehingga atlet dapat menentukan teknik yang akan digunakan untuk berlatih agar dapat mencapai hasil yang lompatan yang maksimal. Selamat beraktivitas dan salam olahraga!



Sumber https://indoint.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel