Contoh Analisis Struktur Fisik Puisi Edisi Terbaru
Friday, September 8, 2017
IndoINT.com_ Kali ini admin akan membagikan materi tentang contoh analisis struktur fisik puisi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semoga contoh analisis yang admin bagikan kali bermanfaat bagi peserta didik khususnya yang sedang mencari referensi tentang bagaimana sih cara menganalisis sebuah struktur fisik sebuah puisi.
Nah, berikut adalah cara bagaimana kita menganalisis sruktur fisik sebuah puisi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Selamat belajar semoga apa yang kalian pelajari kali ini dapat bermanfaat pastinya. Dan apa yang kalian cita-citakan dapat terwujud.
Pahlawan Tak Dikenal
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang.
Dia tidak ingat bilamana dia datang
kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang.
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pandang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
www.IndoINT.com
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya.
Sepuluh tahun yang lalu ia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang.
Dia tidak ingat bilamana dia datang
kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang.
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pandang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
www.IndoINT.com
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya.
Sepuluh tahun yang lalu ia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.
- Larik/baris
Puisi "Pahlawan Tak Dikenal" terdiri atas empat larik tiap baitnya. Secara keseluruhan puisi tersebut terdiri atas dua puluh larik.
- Bait
Puisi "Pahlawan Tak Dikenal" terdiri atas lima bait.
- Pertautan
Larik-larik puisi tersebut saling bertautan. Pertautan membentuk satu kesatuan yang menceritakan pahlawan gugur dalam perang.
- Diksi
Pilihan kata atau diksi pada puisi "Pahlawan Tak Dikenal" menggunakan kata-kata yang khas. Pilihan kata atau diksi tersebut misalnya Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring/ Tetapi bukan tidur, sayang merupakan pengganti kata gugur.
- Imaji
1) Imaji visual dapat dicermati, misalnya pada larik Kedua lengannya memeluk senapan, Menangkap sepi padang senja.
2) Imaji auditif dapat dicermati, misalnya pada larik Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu.
3) Imaji taktil dapat dicermati, misalnya pada larik Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.
1) Majas paradoks yang menyatakan pertentangan. Majas tersebut terdapat pada larik / Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur, sayang!
2) Majas alusio yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama. Majas tersebut terdapat pada larik /Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun.
Sumber http://www.ilmubindo.com/
- Rima
- Irama dan Majas
1) Majas paradoks yang menyatakan pertentangan. Majas tersebut terdapat pada larik / Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur, sayang!
2) Majas alusio yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama. Majas tersebut terdapat pada larik /Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun.