3 Tingkat Keanekaragaman hayati (Gen, Spesies, Ekosistem) & Contoh
Friday, September 1, 2017
Tingkat keanekaragaman hayati dan contohnya. Keanekaragaman hayati adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan keanekaragaman makhluk hidup atau sumber daya alam di suatu daerah. Kita dapat melihat bagaimana keanekaragaman hayati di berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme seluker sampai organisme multiseluler.
Untuk lebih mempermudah dalam mengkaji keanekaragaman hayati, maka keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkatan keanekaragaman hayati, yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem.
Ketiga tingkat keanekaragaman hayati tersebut akan kita bahas secara detail, mulai dari pengertian sampai contohnya. Sebagai referensi saja, biasanya materi tentang tingkat keanekaragaman hayati dapat anda temukan pada materi mata pelajaran Biologi SMA/MA. Walaupun tidak dari buku secara langsung, materi tentang tingkatan keanekaragaman hayati yang ada pada artikel ini sudah cukup lengkap.
Perbedaan susunan gen akan mengakibatkan adanya perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan pada setiap organisme inilah yang menjadi dasar dalam keanekaragaman gen atau struktur gen. Dalam hal ini, tingkat keanekaragaman gen dapat dilihat pada adanya variasi 1 spesies.
Contoh tingkat keanekaragaman gen hewan
a. Keanekaragaman spesies kelapa : kelapa hijau, kelapa gading, kelapa kopyor, dll
b. Keanekaragaman spesies pisang : pisang raja, pisang ambon, pisang emas, dll
c. Keanekaragaman spesies padi : IR, PB, Sedani, Barito, Rojolele, Bumiayu, Delangu.
d. Keanekaragaman spesies bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
e. Keanekaragaman spesies bawang : bawang merah, bawang putih, dan bawang bombai
Contoh tingkat keanekaragaman gen tumbuhan
f. Keanekaragaman spesies anjing : anjing doberman, Collie, bulldog, herder, anjing kampung, dll
g. Keanekaragaman spesies ayam : ayam bangkok, ayam pedaging, ayam petelur, dll
h. Keanekaragaman spesies kucing : kucing angora, kucing persia, dll
i. Keanekaragaman spesies kambing : kambing gibas, kambing jawa, dll
Keanekaragaman sifat genetik yang ada pada makhluk hidup di kendalikan oleh gen-gen yang ada di dalam keromosom yang di miliki makhluk hidup tersebut, Keromosom di dapatkan dari kedua Induknya melalui pewarisan sifat, akan tetapi gen juga dapat di pengarui oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya berkembang. Misalnya, bibit pohon mangga yang mempunyai sifat berbuah besar kemingkinan tidak akan dapat berbuah besar jika ditaman di tempat (iklim) yang berbeda.
Keanekaragaman gen juga dapat ditingkatkan melalui perkawinan silang antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat. Dengan cara ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies.
Berdasarka uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman dalam satu spesies yaitu faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan (environment ). Kedua faktor tersebut dapat dirumuskan melalui rumus berikut
F = G + L
F = fenotip (sifat yang tampak)
G = genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen)
L = lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal (misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.
Contoh tingkat keanekaragaman spesies (jenis)
Masih bingung dengan tingkat keanekaragaman spesies? Untuk lebih mudah dalam memahaminya, mari kita lihat contoh tingkat keanekaragaman hayati spesies berikut ini.
a. Keanekaragaman famili Palmae : kelapa, palem, siwalan, aren, lontar
b. Keanekaragaman famili Fellidae : harimau, kucing, singa
c. Keanekaragaman familia graminae : rumput teki, padi, jagung
d. Keanekaragaman famili Papilionaceae : kacang buncis, kacang tanah, kacang panjang, kacang kapri
e. Keanekaragaman genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)
f. Keanekaragaman genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)
Beberapa faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik yaitu iklim, tanah, air, kelembapan, cahaya, mineral, angin, udara, suhu, dan tingkat keasaman. Keanekaragaman faktor abiotik yang ada akan menimbulkan kondisi yang berbeda pada setiap ekosistem. Cara untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut.
Tingkat keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis. Berikut ini gambaran urutannya :
Gen > keanekaragaman gen > keanekaragaman jenis > keanekaragaman ekosistem
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem perairan (ekosistem aquatik) dan ekosistem daratan (eksosistem terestrial). Ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem laut, ekosistem air tawar, dan ekosistem terumbu karang.
Sedangkan ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma. Bioma dapat diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik. Beberapa dantaranya yaitu bioma gurun, bioma savana, bioma padang rumput, bioma hutan gugur, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma tundra.
Contoh keanekaragaman Ekosistem
Secara lebih detail, berikut ini contoh tingkat keanekaragaman ekosistem
a. Ekosistem taiga
ekosistem ini didoinasi oleh tumbuhan berdaun jarum atau konifer seperti pinus yang dapat dijumpai di daerah pegunungan dan daerah subtropics.
b. Ekosistem tundra
ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan lumut yang dapat dijumpai di daerah puncak gunung dan dekat kutub.
c. Ekosistem padang rumput
ekosistem ini didominasi oleh rumput dan terletak di daerah kering.
d. Ekosistem hutan hujan tropis
ekosistem ini disebut juga hutan heterogen karena banyaknya tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Letaknya di daerah tropis dengan peyinaran matahari yang kontinu.
e. Ekosistem pantai
ekosistem ini didominasi oleh formasi barringtonia dan formasi pes caprae
f. Ekosistem padang pasir
ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan kaktus dan iklim panas Sumber https://www.muttaqin.id/
Untuk lebih mempermudah dalam mengkaji keanekaragaman hayati, maka keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkatan keanekaragaman hayati, yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem.
Ketiga tingkat keanekaragaman hayati tersebut akan kita bahas secara detail, mulai dari pengertian sampai contohnya. Sebagai referensi saja, biasanya materi tentang tingkat keanekaragaman hayati dapat anda temukan pada materi mata pelajaran Biologi SMA/MA. Walaupun tidak dari buku secara langsung, materi tentang tingkatan keanekaragaman hayati yang ada pada artikel ini sudah cukup lengkap.
Tingkat keanekaragaman hayati pertama : Gen (Genetik)
Gen merupakan tingkan keanekaragaman hayati yang pertaman. Mengapa yang pertama? Hal ini karena gen adalah satuan terkecil dalam pembentukan keanekaragaman hayati. Lantas, apa itu pengertian gen? Gen adalah faktor pembawa sifat keturunan yang ada pada kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan (fenotipe), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme.Perbedaan susunan gen akan mengakibatkan adanya perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan pada setiap organisme inilah yang menjadi dasar dalam keanekaragaman gen atau struktur gen. Dalam hal ini, tingkat keanekaragaman gen dapat dilihat pada adanya variasi 1 spesies.
Contoh tingkat keanekaragaman gen hewan
a. Keanekaragaman spesies kelapa : kelapa hijau, kelapa gading, kelapa kopyor, dll
b. Keanekaragaman spesies pisang : pisang raja, pisang ambon, pisang emas, dll
c. Keanekaragaman spesies padi : IR, PB, Sedani, Barito, Rojolele, Bumiayu, Delangu.
d. Keanekaragaman spesies bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
e. Keanekaragaman spesies bawang : bawang merah, bawang putih, dan bawang bombai
Contoh tingkat keanekaragaman gen tumbuhan
f. Keanekaragaman spesies anjing : anjing doberman, Collie, bulldog, herder, anjing kampung, dll
g. Keanekaragaman spesies ayam : ayam bangkok, ayam pedaging, ayam petelur, dll
h. Keanekaragaman spesies kucing : kucing angora, kucing persia, dll
i. Keanekaragaman spesies kambing : kambing gibas, kambing jawa, dll
Keanekaragaman sifat genetik yang ada pada makhluk hidup di kendalikan oleh gen-gen yang ada di dalam keromosom yang di miliki makhluk hidup tersebut, Keromosom di dapatkan dari kedua Induknya melalui pewarisan sifat, akan tetapi gen juga dapat di pengarui oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya berkembang. Misalnya, bibit pohon mangga yang mempunyai sifat berbuah besar kemingkinan tidak akan dapat berbuah besar jika ditaman di tempat (iklim) yang berbeda.
Keanekaragaman gen juga dapat ditingkatkan melalui perkawinan silang antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat. Dengan cara ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies.
Berdasarka uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman dalam satu spesies yaitu faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan (environment ). Kedua faktor tersebut dapat dirumuskan melalui rumus berikut
F = G + L
F = fenotip (sifat yang tampak)
G = genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen)
L = lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal (misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.
Tingkat keanekaragaman hayati kedua : Spesies (Jenis)
Secara sederhana, jika tingkat keanekaragaman hayati gen dapat dijumpai dalam satu spesies, maka untuk keanekaragaman hayati spesies dapat kita jumpai dalam beberapa spesies (dalam genus dan familia yang sama). Jadi, keanekaragaman hayati tingkat spesies memperlihatkan keanekaragaman atau variasi yang ada di berbagai spesies makhluk hidup dalam genus atau familia yang sama. Nah, pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.Contoh tingkat keanekaragaman spesies (jenis)
Masih bingung dengan tingkat keanekaragaman spesies? Untuk lebih mudah dalam memahaminya, mari kita lihat contoh tingkat keanekaragaman hayati spesies berikut ini.
a. Keanekaragaman famili Palmae : kelapa, palem, siwalan, aren, lontar
b. Keanekaragaman famili Fellidae : harimau, kucing, singa
c. Keanekaragaman familia graminae : rumput teki, padi, jagung
d. Keanekaragaman famili Papilionaceae : kacang buncis, kacang tanah, kacang panjang, kacang kapri
e. Keanekaragaman genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)
f. Keanekaragaman genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)
Tingkat Keanekaragaman hayati ketiga : Ekosistem
Ekosistem merupakan tingkat keanekaragamn hayati yang terakhir. Dalam ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (lingkungannya).Beberapa faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik yaitu iklim, tanah, air, kelembapan, cahaya, mineral, angin, udara, suhu, dan tingkat keasaman. Keanekaragaman faktor abiotik yang ada akan menimbulkan kondisi yang berbeda pada setiap ekosistem. Cara untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut.
Tingkat keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis. Berikut ini gambaran urutannya :
Gen > keanekaragaman gen > keanekaragaman jenis > keanekaragaman ekosistem
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem perairan (ekosistem aquatik) dan ekosistem daratan (eksosistem terestrial). Ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem laut, ekosistem air tawar, dan ekosistem terumbu karang.
Sedangkan ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma. Bioma dapat diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik. Beberapa dantaranya yaitu bioma gurun, bioma savana, bioma padang rumput, bioma hutan gugur, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma tundra.
Contoh keanekaragaman Ekosistem
Secara lebih detail, berikut ini contoh tingkat keanekaragaman ekosistem
a. Ekosistem taiga
ekosistem ini didoinasi oleh tumbuhan berdaun jarum atau konifer seperti pinus yang dapat dijumpai di daerah pegunungan dan daerah subtropics.
b. Ekosistem tundra
ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan lumut yang dapat dijumpai di daerah puncak gunung dan dekat kutub.
c. Ekosistem padang rumput
ekosistem ini didominasi oleh rumput dan terletak di daerah kering.
d. Ekosistem hutan hujan tropis
ekosistem ini disebut juga hutan heterogen karena banyaknya tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Letaknya di daerah tropis dengan peyinaran matahari yang kontinu.
e. Ekosistem pantai
ekosistem ini didominasi oleh formasi barringtonia dan formasi pes caprae
f. Ekosistem padang pasir
ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan kaktus dan iklim panas Sumber https://www.muttaqin.id/