2 Faktor yg Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan & Perkembangan
Tuesday, August 15, 2017
Faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sebagai makhluk hidup, tumbuhan baik itu rumput, pohon, sayur, dan tumbuhan lain pasti tumbuh dan berkembang. Tumbuhan melakukan pertumbuhan dan perkembangan untuk menjalankan kehidupannya. Sama halnya dengan manusia dan hewan yang juga tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini, kita akan mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Sebelum kita mempelajari lebih jauh lagi tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mari kita perjelas kembali tentang apa itu pertumbuhan dan apa itu perkembangan? Apakah pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama? Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan itu sama, yaitu adanya perubahan pada makhluk hidup. Hanya saja bentuk perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dalam hal ini tumbuhan itu berbeda.
Jika pertumbuhan adalah perubahan dalam penambahan ukuran atau jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik kembali). Sedangkan perkembangan adalah perubahan fungsi menuju pendewasaan (prograsif) atau penuaan (regresif). Gejala perkembangan tumbuhan tidak dapat dinyatakan dalam jumlah ukuran (bersifat kualitatif), sedangkan gejala pertumbuhan tumbuhan dapat dinyatakan dalam jumlah ukuran, misalnya panjang, tinggi, dan lebar (bersifat kuantitatif). Atau bisa juga dibilang jika pertumbuhan itu kaitannya dengan jasmani, sedangkan perkembangan itu berkaitan dengan rohani.
1. Faktor Gen/Faktor Hereditas
Faktor internal pertama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu gen. Gen merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan pada tingkat intraseluler (di dalam sel). Gen-gen tertentu di dalam sel bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus. Ukuran dan bentuk tumbuhan banyak dipengaruhi faktor genetik
2. Cadangan Makanan
Cadangan makanan sangat mempengaruhi perkecambahan (pertumbuhan tanaman). Cadangan makanan dalam biji akan digunakan oleh embrio ataupun tumbuhan muda yang belum dapat membuat makanan sendiri.
3. Hormon pada Tumbuhan
Hormon pada tumbuhan merupakan hasil sekresi dalam tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai senyawa pengatur/regulator yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon pada tumbuhan antara lain : auksin, giberlin, gas etilen, sitokinin, asam absitat, dan kalin.
a. Auksin
Auksin adalah hormon yang memacu pemanjangan sel yang disintesis pada bagian meristem apikal, seperti pada ujung batang, ujung akar, daun muda dan kuncup bunga. Pada konsentrasi tinggi, auksin akan merangsang pertumbuhan batang tetapi menghambat pertumbuhan jaringan akar. Beberapa pengaruh auksin pada tumbuhan adalah:
• Merangsang pembentukan akar
• Merangsang perkembangan akar lateral dan serabut akar
• Merangsang pembelahan sel kambium vaskuler
• Menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem
• Meningkatkan perkembangan bunga dan buah
• Berpengaruh pada proses pemanjangan sel, pembelahan sel dan diferensiasi sel
• Memelihara dinding seltetap elastis
Auksin diproduksi oleh koleoptil ujung tunas. Pengaruh auksin yang lain adalah dominasi apikal, yaitu pertumbuhan ujung apikal dan penghambatan pertumbuhan tunas lateral. Auksin sintetik adalah auksin yang dibuat oleh manusia, berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh. Beberapa auksin sintetik beserta fungsinya dijelaskan sebagai berikut.
• Naphthalen asam asetat (NAA) dan indol asam propionat (lAP) digunakan untuk membantu pembentukan buah.
• Betanaphthoxy asam asetat, jika disemprotkan pada buah tomat yang kecil menyebabkan buah tumbuh menjadi besar.
• Asam fenoksi asetat, asam benzoat dan auksin sintetik 2.4 - D dibawah konsentrasi 0,1 % dapat mencegah buah jatuh dari pohon dan membunuh rumput liar.
b. Giberelin
Geberelin adalah hormon pengatur tumbuh yang disintesis di dalam meristem batang, meristem akar, daun muda dan embrio. Giberelin memiliki sifat mirip auksin. Giberelin mempunyai beberapa fungsi antara lain:
• Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel
• Mempertinggi tubuh tanaman
• Mempengaruhi perkembangan embrio dan kecambah
• Merangsang pertumbuhan tabung serbuk sari
• Menghambat pembentukan biji
• Memperbesar ukuran buah, merangsang pembungaan serta mencegah kekerdilan
c Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormon yang dihasilkan oleh buah. Gas etilen mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
• Mempercepat pemasakan buah
• Menyebabkan penebalan pada batang sehingga tumbuhan menjadi kokoh
• Apabila berinteraksi dengan hormon pada pertumbuhan yang lain yaitu
• dengan auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nenas
• Menghambat pembungaan dan perkembangan akar
• Merangsang epinasti (pertumbuhan ke bawah dari daun penumpu)
Dalam dunia perdagangan gas etilen, disebut karbit dan digunakan untuk memeram buah agar cepat menguning dan masak. Zal ethephon yang diperdagangkan dapat melepaskan gas etilen pada tumbuhan. Prinsip ini dipakai pada tumbuhan karet untuk merangsang pengeluaran getah karet.
d. Sitokinin
Sitokinin disintesis pada jaringan yang aktif membelai (akar dan tunas) dan diangkut ke organ lain. Sitokinin dalam dunia perdangangan digunakan untuk menjaga kesegaran sayuran dan buah. Sitokinin mempunyai fungsi sebagai berikut:
• Kombinasi dengan auksin dan giberelin dapat membantu mengatur pembelahan sel di daerah meristem sehingga akar dan batang tumbuh normal
• Merangsang pertumbuhan daun dan pucuk
• Menghambat pengguguran daun, bunga dan buah dengan cara meningkatkan trasport makanan pada bagian-bagian tersebut
• Memperkecil dominasi apikal dan menyebabkan pelebaran daun muda
• Mengatur pembentukan bunga dan buah
e. Asam Absisat (ABA)
Asam adapatt merupakan horman tumbuhan yang mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan. Dalam dunia perdagangan, asam absisal dipergunakan untuk memanen buah-buahan. Bila disemprotkan pada tanamar budi daya akan dapat mengatur waktu jatuhnya buah sehingga petani tidaik memetik pada masa panen.
f. Kalin
Kalin merupakan hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin dibedakan berdasarkan organ yang dibentuk sebagai berikut :
• Kaulokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan batang
• Rhizokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan akar. Rhizokalin identik dengan vitamin 81
• Filokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan daun
g. Antokalin
Antokalin atau florigen yaitu horrnon yang merangsang pembentukan bunga Batang dan akar tanaman mempunyai kemampuan untuk memperbaiki luka (restitusi atau regenerasi) yang dipengaruhi oleh hormon luka atau asam traumalin.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor eksternal meliputi air, tanah dan mineral , cahaya, suhu udara, kelembaban udara, gaya gravitasi dan pH tanah.
1. Air
Air merupakan unsur pentik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Dalam sel tumbuhan air berfungsi sebagai pelarut unsur hara dan reaktan berbagai reaksi biokima. Air sangat berperan dalam proses perkecambahan. Tanah yang lembab menyediakan air dalam jumlah yang cukup bagi biji untuk berkecambah.
2. Nutrisi/Hara Mineral
Ketersediaan makanan anorganik berupa hara mineral sangat diperlukan tumbuhan baik dalam jumlah banyak maupun sedikit. Unsur hara esensial yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak disebut unsur hara makro misalnya C, H, O, N, S ,P,K, Ca, dan Mg. Sedangkan unsur hara yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur hara mikro misalnya Cl, Fe, Mn, Zn, B, Cu, Ni dan Mo (Molibdenum). Jika tumbuhan kekurangan unsur tertentu disebut defisiensi yang mengakibatkan menurunnya kecepatan pertumbuhan dan kematian.
3. Cahaya
Cahaya jelas pengaruhnya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Daun dan batang tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan kelihatan kuning pucat dan disebut etiolasi. Tumbuhan yang kekurangan cahaya menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus serta daun tumbuh tidak normal. Cahaya akan menguraikan hormon auksin. Cahaya juga dapat merangsang pbmbungaan pada tumbuhan tertentu. Respon tumbuhan terhadap panjang/lama penyinaran terhadap pembungaan dinamakan fotoperiodisme. Respon ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya yaitu fitokrom.
4. Temperatur/suhu
Temperatur mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan. Perubahan temperatur dari dingin atau panas mempengaruhi kemampuan fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Setiap tumbuhan memerlukan suhu optimum untuk tumbuh dan, berkembang dengan baik.
5. Kelembaban udara
Pengaruh kelembaban udara berbeda-bada untuk setiap tumbuhan. Tanah dan udara lembab umumnya berpengaruh baik terhadap pertumbuhan karena banyak air yang diserap sehingga mendukung pemanjangan dan pembesaran sel.
6. Oksigen
Oksigen berfungsi dalam reaksi metabolism tumbuhan karena oksigen penting dalam respirasi yang menghasilkan energi. Sumber https://www.muttaqin.id/
Sebelum kita mempelajari lebih jauh lagi tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mari kita perjelas kembali tentang apa itu pertumbuhan dan apa itu perkembangan? Apakah pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama? Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan itu sama, yaitu adanya perubahan pada makhluk hidup. Hanya saja bentuk perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dalam hal ini tumbuhan itu berbeda.
Jika pertumbuhan adalah perubahan dalam penambahan ukuran atau jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik kembali). Sedangkan perkembangan adalah perubahan fungsi menuju pendewasaan (prograsif) atau penuaan (regresif). Gejala perkembangan tumbuhan tidak dapat dinyatakan dalam jumlah ukuran (bersifat kualitatif), sedangkan gejala pertumbuhan tumbuhan dapat dinyatakan dalam jumlah ukuran, misalnya panjang, tinggi, dan lebar (bersifat kuantitatif). Atau bisa juga dibilang jika pertumbuhan itu kaitannya dengan jasmani, sedangkan perkembangan itu berkaitan dengan rohani.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Tumbuhan
Nah, sudah paham bukan, tentang apa itu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan? Selanjutnya akan kita pelajari tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : gen, cadangan makanan dan hormon tumbuhan. Sedangkan faktor ekstgernal meliputi : air, nutrisi, cahaya, suhu, kelembaban udara, dan oksigen. Mari kita simak penjelasannya satu persatu.Faktor Internal Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Seperti yang disampaikan di awal, faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan, meliputi gen/faktor hereditas, cadangan makanan, dan hormon pertumbuhan.1. Faktor Gen/Faktor Hereditas
Faktor internal pertama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu gen. Gen merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan pada tingkat intraseluler (di dalam sel). Gen-gen tertentu di dalam sel bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus. Ukuran dan bentuk tumbuhan banyak dipengaruhi faktor genetik
2. Cadangan Makanan
Cadangan makanan sangat mempengaruhi perkecambahan (pertumbuhan tanaman). Cadangan makanan dalam biji akan digunakan oleh embrio ataupun tumbuhan muda yang belum dapat membuat makanan sendiri.
3. Hormon pada Tumbuhan
Hormon pada tumbuhan merupakan hasil sekresi dalam tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai senyawa pengatur/regulator yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon pada tumbuhan antara lain : auksin, giberlin, gas etilen, sitokinin, asam absitat, dan kalin.
a. Auksin
Auksin adalah hormon yang memacu pemanjangan sel yang disintesis pada bagian meristem apikal, seperti pada ujung batang, ujung akar, daun muda dan kuncup bunga. Pada konsentrasi tinggi, auksin akan merangsang pertumbuhan batang tetapi menghambat pertumbuhan jaringan akar. Beberapa pengaruh auksin pada tumbuhan adalah:
• Merangsang pembentukan akar
• Merangsang perkembangan akar lateral dan serabut akar
• Merangsang pembelahan sel kambium vaskuler
• Menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem
• Meningkatkan perkembangan bunga dan buah
• Berpengaruh pada proses pemanjangan sel, pembelahan sel dan diferensiasi sel
• Memelihara dinding seltetap elastis
Auksin diproduksi oleh koleoptil ujung tunas. Pengaruh auksin yang lain adalah dominasi apikal, yaitu pertumbuhan ujung apikal dan penghambatan pertumbuhan tunas lateral. Auksin sintetik adalah auksin yang dibuat oleh manusia, berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh. Beberapa auksin sintetik beserta fungsinya dijelaskan sebagai berikut.
• Naphthalen asam asetat (NAA) dan indol asam propionat (lAP) digunakan untuk membantu pembentukan buah.
• Betanaphthoxy asam asetat, jika disemprotkan pada buah tomat yang kecil menyebabkan buah tumbuh menjadi besar.
• Asam fenoksi asetat, asam benzoat dan auksin sintetik 2.4 - D dibawah konsentrasi 0,1 % dapat mencegah buah jatuh dari pohon dan membunuh rumput liar.
b. Giberelin
Geberelin adalah hormon pengatur tumbuh yang disintesis di dalam meristem batang, meristem akar, daun muda dan embrio. Giberelin memiliki sifat mirip auksin. Giberelin mempunyai beberapa fungsi antara lain:
• Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel
• Mempertinggi tubuh tanaman
• Mempengaruhi perkembangan embrio dan kecambah
• Merangsang pertumbuhan tabung serbuk sari
• Menghambat pembentukan biji
• Memperbesar ukuran buah, merangsang pembungaan serta mencegah kekerdilan
c Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormon yang dihasilkan oleh buah. Gas etilen mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
• Mempercepat pemasakan buah
• Menyebabkan penebalan pada batang sehingga tumbuhan menjadi kokoh
• Apabila berinteraksi dengan hormon pada pertumbuhan yang lain yaitu
• dengan auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nenas
• Menghambat pembungaan dan perkembangan akar
• Merangsang epinasti (pertumbuhan ke bawah dari daun penumpu)
Dalam dunia perdagangan gas etilen, disebut karbit dan digunakan untuk memeram buah agar cepat menguning dan masak. Zal ethephon yang diperdagangkan dapat melepaskan gas etilen pada tumbuhan. Prinsip ini dipakai pada tumbuhan karet untuk merangsang pengeluaran getah karet.
d. Sitokinin
Sitokinin disintesis pada jaringan yang aktif membelai (akar dan tunas) dan diangkut ke organ lain. Sitokinin dalam dunia perdangangan digunakan untuk menjaga kesegaran sayuran dan buah. Sitokinin mempunyai fungsi sebagai berikut:
• Kombinasi dengan auksin dan giberelin dapat membantu mengatur pembelahan sel di daerah meristem sehingga akar dan batang tumbuh normal
• Merangsang pertumbuhan daun dan pucuk
• Menghambat pengguguran daun, bunga dan buah dengan cara meningkatkan trasport makanan pada bagian-bagian tersebut
• Memperkecil dominasi apikal dan menyebabkan pelebaran daun muda
• Mengatur pembentukan bunga dan buah
e. Asam Absisat (ABA)
Asam adapatt merupakan horman tumbuhan yang mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan. Dalam dunia perdagangan, asam absisal dipergunakan untuk memanen buah-buahan. Bila disemprotkan pada tanamar budi daya akan dapat mengatur waktu jatuhnya buah sehingga petani tidaik memetik pada masa panen.
f. Kalin
Kalin merupakan hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin dibedakan berdasarkan organ yang dibentuk sebagai berikut :
• Kaulokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan batang
• Rhizokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan akar. Rhizokalin identik dengan vitamin 81
• Filokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan daun
g. Antokalin
Antokalin atau florigen yaitu horrnon yang merangsang pembentukan bunga Batang dan akar tanaman mempunyai kemampuan untuk memperbaiki luka (restitusi atau regenerasi) yang dipengaruhi oleh hormon luka atau asam traumalin.
Faktor Eksternal Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor eksternal meliputi air, tanah dan mineral , cahaya, suhu udara, kelembaban udara, gaya gravitasi dan pH tanah.1. Air
Air merupakan unsur pentik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Dalam sel tumbuhan air berfungsi sebagai pelarut unsur hara dan reaktan berbagai reaksi biokima. Air sangat berperan dalam proses perkecambahan. Tanah yang lembab menyediakan air dalam jumlah yang cukup bagi biji untuk berkecambah.
2. Nutrisi/Hara Mineral
Ketersediaan makanan anorganik berupa hara mineral sangat diperlukan tumbuhan baik dalam jumlah banyak maupun sedikit. Unsur hara esensial yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak disebut unsur hara makro misalnya C, H, O, N, S ,P,K, Ca, dan Mg. Sedangkan unsur hara yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur hara mikro misalnya Cl, Fe, Mn, Zn, B, Cu, Ni dan Mo (Molibdenum). Jika tumbuhan kekurangan unsur tertentu disebut defisiensi yang mengakibatkan menurunnya kecepatan pertumbuhan dan kematian.
3. Cahaya
Cahaya jelas pengaruhnya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Daun dan batang tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan kelihatan kuning pucat dan disebut etiolasi. Tumbuhan yang kekurangan cahaya menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus serta daun tumbuh tidak normal. Cahaya akan menguraikan hormon auksin. Cahaya juga dapat merangsang pbmbungaan pada tumbuhan tertentu. Respon tumbuhan terhadap panjang/lama penyinaran terhadap pembungaan dinamakan fotoperiodisme. Respon ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya yaitu fitokrom.
4. Temperatur/suhu
Temperatur mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan. Perubahan temperatur dari dingin atau panas mempengaruhi kemampuan fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Setiap tumbuhan memerlukan suhu optimum untuk tumbuh dan, berkembang dengan baik.
5. Kelembaban udara
Pengaruh kelembaban udara berbeda-bada untuk setiap tumbuhan. Tanah dan udara lembab umumnya berpengaruh baik terhadap pertumbuhan karena banyak air yang diserap sehingga mendukung pemanjangan dan pembesaran sel.
6. Oksigen
Oksigen berfungsi dalam reaksi metabolism tumbuhan karena oksigen penting dalam respirasi yang menghasilkan energi. Sumber https://www.muttaqin.id/