3 Dampak Negatif - Positif Migrasi & Upaya Penanggulangannya
Wednesday, July 19, 2017
Dampak positif dan negatif terjadinya migrasi dan upaya penanggulangannya – Secara umum, migrasi dapat diartikan sebagai proses perpindahan penduduk antar daerah yang melintasi batas administrasi tertentu baik untuk tinggal sementara atau permanen. Adanya perpindahan penduduk ini ternyata mengakibatkan berbagai dampak, baik itu positif dan negatif.
Berbagai dampak yang ditilmulkan oleh adanya migrasi dapat kita lihat berdasarkan jenis migrasinya. Jadi jika kita ingin mengetahui dampak negatif dan positif migrasi, maka kita lihat dulu termasuk jenis migrasi apa. Dalam artikel ini, ada tiga jenis migrasi yang kita pelajari dampaknya, yaitu sirkulasi, urbanisasi, dan transmigrasi. Selain itu, berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif migrasi juga akan kami sampaikan. Tanpa panjang lebar, mari kita simak dampak migrasi satu persatu.
Jenis migrasi pertama yang kita pelajari adalah sirkulasi. Sirkulasi adalah bentuk perpindahan penduduk yang sifatnya tidak menetap atau hanya tinggal untuk sementara waktu. Contohnya yaitu seseorang yang rumahnya ada di bogor, namun bekerja di Jakarta. Jadi di pagi hari, dia berangkat kerja di Jakarta, dan di sore hari dia pulang ke bogor. Contoh lain yaitu seorang mahasiswa asal Palembang yang kuliah di Jakarta. Untuk menjalankan belajarnya, ia tinggal (kos) di Jakarta.
Migrasi jenis sirkulasi memberikan berbagai dampak, baik itu positif dan negatif. Beberapa di antaranya ialah :
a. Dampak Positif Sirkulasi
1) Adanya penyerapan tenaga kerja yang berasal dari luar daerah.
2) Mendapatkan tenaga kerja dengan upah yang relatif lebih murah.
3) Arus para penglaju dari luar daerah dapat meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di daerah yang dituju.
4) Terjadi pemerataan pendapatan.
b. Dampak Negatif Sirkulasi
1) Menimbulkan kenaikan volume lalu lintas dan angkutan pada jam-jam atau hari-hari tertentu, contohnya di pagi dan sore hari atau pada awal pekan dan akhir pekan.
2) Peluang kerja bagi penduduk asli berkurang. Beban daerah atau kota yang didatangi semakin berat karena terjadinya kenaikan jumlah penduduk (khususnya di siang hari) sehingga kota atau daerah tersebut terasa lebih padat.
Sebagai salah satu bentuk migrasi, urbanisasi juga menimbulkan berbagai dampak. Beberapa dampak positif dan negatif urbanisasi antara lain :
a. Dampak Positif Urbanisasi
1) Mengurangi angka pengangguran di daerah pedesaan.
2) Para pelaku urbanisasi dapat menularkan pengalaman kerjanya di desa, misalnya dengan membuka usaha sendiri di desanya
3) Masyarakat desa yang bekerja di kota dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
b. Dampak Negatif Urbanisasi
1) Karena sebagian peluag kerja telah diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah, maka peluang kerja di kota menjadi semakin sempit.
2) Desa kehilangan tenaga kerja, khususnya generasi muda sebagai tenaga penggerak pembangunan.
3) Merebaknya kawasan-kawasan kumuh di kota.
4) Peningkatan jumlah penduduk di kota menuntut penyediaan sarana dan prasarana sosiaI
5) Merebaknya sektor-sektor informal, seperti PKL yang dapat mengurangi keindahan kota,
6) Meningkatkan kesenjangan sosial masyarakat kota.
5) Meningkatkan angka kriminalitas di kota karena dampak pengangguran.
Walaupun mungkin lebih banyak dampak positifnya karena pemerataan, namun migrasi jenis transmigrasi juga menimbulkan dampak negatif.
a. Dampak Positif Transmigrasi
1) Memeratakan kepadatan penduduk.
2) Meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat
3) Merangsang pembangunan di daerah baru.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran antarsuku bangsa.
b. Dampak Negatif Transmigrasi
1) Areal hutan menjadi berkurang karena untuk lahan permukiman.
2) Habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi menjadi terganggu
3) Pelaksanaan transmigrasi terkadang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat asli dengan para pendatang.
1. Pemerataan pembangunan antar daerah segera direalisasikan, sehingga kesenjangan pembangunan dapat dikurangi.
2. Melaksanakan program-program pembangunan desa, sepertipelaksanaan IDT (lnpres Desa Tertinggal) dan program Bangga suka Desa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan pembangunan desa.
3. Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun ekstensifikasi pertanian.
4. Merangsang kegiatan industri dipinggiran kota atau dekat dengan kawasan pedesaan, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
5. Melakukan kebijakan "kota tertutup", yaitu larangan bagi penduduk (khususnya penduduk pendatang) yang tidak memiliki KTP atau pekerjaan tetap untuk tinggal di kota yang dituju.
6. Melaksanakan pembangunan terpadu antar daerah dalam satukawasan, misalnya antara Jakarta dengan Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor sehingga pusat pertumbuhan tidak hanya memusat di Jakarta. Sumber https://www.muttaqin.id/
Berbagai dampak yang ditilmulkan oleh adanya migrasi dapat kita lihat berdasarkan jenis migrasinya. Jadi jika kita ingin mengetahui dampak negatif dan positif migrasi, maka kita lihat dulu termasuk jenis migrasi apa. Dalam artikel ini, ada tiga jenis migrasi yang kita pelajari dampaknya, yaitu sirkulasi, urbanisasi, dan transmigrasi. Selain itu, berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif migrasi juga akan kami sampaikan. Tanpa panjang lebar, mari kita simak dampak migrasi satu persatu.
1. Dampak Terjadinya Sirkulasi
Jenis migrasi pertama yang kita pelajari adalah sirkulasi. Sirkulasi adalah bentuk perpindahan penduduk yang sifatnya tidak menetap atau hanya tinggal untuk sementara waktu. Contohnya yaitu seseorang yang rumahnya ada di bogor, namun bekerja di Jakarta. Jadi di pagi hari, dia berangkat kerja di Jakarta, dan di sore hari dia pulang ke bogor. Contoh lain yaitu seorang mahasiswa asal Palembang yang kuliah di Jakarta. Untuk menjalankan belajarnya, ia tinggal (kos) di Jakarta.Migrasi jenis sirkulasi memberikan berbagai dampak, baik itu positif dan negatif. Beberapa di antaranya ialah :
a. Dampak Positif Sirkulasi
1) Adanya penyerapan tenaga kerja yang berasal dari luar daerah.
2) Mendapatkan tenaga kerja dengan upah yang relatif lebih murah.
3) Arus para penglaju dari luar daerah dapat meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di daerah yang dituju.
4) Terjadi pemerataan pendapatan.
b. Dampak Negatif Sirkulasi
1) Menimbulkan kenaikan volume lalu lintas dan angkutan pada jam-jam atau hari-hari tertentu, contohnya di pagi dan sore hari atau pada awal pekan dan akhir pekan.
2) Peluang kerja bagi penduduk asli berkurang. Beban daerah atau kota yang didatangi semakin berat karena terjadinya kenaikan jumlah penduduk (khususnya di siang hari) sehingga kota atau daerah tersebut terasa lebih padat.
2. Dampak Terjadinya Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau. Berbeda dengan jenis migrasi sirkulasi yang sementara, urbanisasi yang dilakukan bersifat permanen atau menetap. Ada berbagai faktor mengapa masyarakat ingin pindah ke kota, salah satu yang umum adalah karena ingin mencari kerja di kota dan upah di kota lebih besar dari pada di desa.Sebagai salah satu bentuk migrasi, urbanisasi juga menimbulkan berbagai dampak. Beberapa dampak positif dan negatif urbanisasi antara lain :
a. Dampak Positif Urbanisasi
1) Mengurangi angka pengangguran di daerah pedesaan.
2) Para pelaku urbanisasi dapat menularkan pengalaman kerjanya di desa, misalnya dengan membuka usaha sendiri di desanya
3) Masyarakat desa yang bekerja di kota dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
b. Dampak Negatif Urbanisasi
1) Karena sebagian peluag kerja telah diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah, maka peluang kerja di kota menjadi semakin sempit.
2) Desa kehilangan tenaga kerja, khususnya generasi muda sebagai tenaga penggerak pembangunan.
3) Merebaknya kawasan-kawasan kumuh di kota.
4) Peningkatan jumlah penduduk di kota menuntut penyediaan sarana dan prasarana sosiaI
5) Merebaknya sektor-sektor informal, seperti PKL yang dapat mengurangi keindahan kota,
6) Meningkatkan kesenjangan sosial masyarakat kota.
5) Meningkatkan angka kriminalitas di kota karena dampak pengangguran.
3. Dampak Terjadinya Transmigrasi
Dampak jenis migrasi yang terakhir adalah transmigrasi. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah (pulau) yang padat penduduknya ke daerah (pulau) yang jarang penduduknya. Transmigrasi biasanya dilakukan oleh pemerintah untuk program pemerataan penduduk. Daerah asal yang sering menjadi program transmigrasi adalah pulau jawa yang akan disebar ke beberapa daerah yang jarang penduduknya, seperti pulau kalimantan dan sumatra.Walaupun mungkin lebih banyak dampak positifnya karena pemerataan, namun migrasi jenis transmigrasi juga menimbulkan dampak negatif.
a. Dampak Positif Transmigrasi
1) Memeratakan kepadatan penduduk.
2) Meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat
3) Merangsang pembangunan di daerah baru.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran antarsuku bangsa.
b. Dampak Negatif Transmigrasi
1) Areal hutan menjadi berkurang karena untuk lahan permukiman.
2) Habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi menjadi terganggu
3) Pelaksanaan transmigrasi terkadang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat asli dengan para pendatang.
4. Upaya Pemerintah Menanggulangi Dampak Negatif Migrasi
Setelah mengetahui berbagai dampak migrasi, tentu ini bukanlah perkara yang mudah untuk diatasi. Dibutuhkan peran pemerintah untuk mengatasi dampak migrasi. Untuk mengantisipasi berbagai dampak negatif jenis-jenis migrasi tersebut, pemerintah mengambil beberapa langkah, antara lain :1. Pemerataan pembangunan antar daerah segera direalisasikan, sehingga kesenjangan pembangunan dapat dikurangi.
2. Melaksanakan program-program pembangunan desa, sepertipelaksanaan IDT (lnpres Desa Tertinggal) dan program Bangga suka Desa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan pembangunan desa.
3. Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun ekstensifikasi pertanian.
4. Merangsang kegiatan industri dipinggiran kota atau dekat dengan kawasan pedesaan, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
5. Melakukan kebijakan "kota tertutup", yaitu larangan bagi penduduk (khususnya penduduk pendatang) yang tidak memiliki KTP atau pekerjaan tetap untuk tinggal di kota yang dituju.
6. Melaksanakan pembangunan terpadu antar daerah dalam satukawasan, misalnya antara Jakarta dengan Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor sehingga pusat pertumbuhan tidak hanya memusat di Jakarta. Sumber https://www.muttaqin.id/