10 Syarat Pembuatan Peta yang Baik dan Penjelasannya Lengkap
Thursday, July 6, 2017
Syarat-syarat pembuatan peta – Pernahkah pembaca pergi ke suatu tempat yang asing, kemudian bingung atau kehilangan arah? Mungkin sebagian ebsar pembaca pernah mengalaminya. Jika pembaca mengalami hal yang demikian, tentu ada banyak hal yang bisa dilakukan, yaitu bertanya atau membuka peta. Dengan kecanggihan teknologi abad 21, kita dapat membawa peta kemanapun kita mau melalui media smartphone yang kita miliki. Dengan memasang aplikasi peta, misalnya google map, kita tidak khawatir untuk pergi kemanapun. Dengan aplikasi peta (google map), kita dapat mengetahui secara jelas posisi kita disuatu daerah.
Walaupun sudah ada aplikasi peta digital, namun peta datar juga masih sering kita gunakan untuk mengenal suatu daerah atau wilayah. Jika peta digital dapat kita jumpai pada smartphone atau komputer, peta datar adalah peta yang digambar dengan menggunakan media kertas, kanvas, atau kain. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas tentang peta datar. Menggambar peta di kertas membutuhkan keahlian dan kemampuan tertentu agar pengguna peta dapat memahami peta dengan baik. Tidak asal-asalan cetak atau gambar. Ada syarat-syarat peta yang harus dipenuhi.
Lantas apa saja syarat peta yang baik itu? Jadi dalam pembuatan peta, ada patokan atau standar yang harus dimiliki agar peta dianggap baik. Untuk itulah dalam hal ini akan kita paparkan beberapa syarat peta yang baik.
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil menggunakan skala. Dari peta, kita dapat mengetahui banyak hal, mulai dari letak negara, sungai, laut, gunung, danau, dan yang lain. Untuk membuat peta agar sesuai dengan syarat pembuatan peta, ada ilmu yang mempelajarinya yang dinamakan dengan ilmu kartografi. Jadi jika pembaca tertarik ingin membuat peta , silahkan belajar ilmu kartografi agar menjadi seorang kartograf (orang yang ahli dalam pemetaan).
Dalam kaitannya dengan proses pembuatan peta, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dalam hal ini, syarat pembuatan peta kita bagi menjadi 2 kategori. Kategori pertama adalah syarat pembuatan peta yang baik, dan yang kedua adalah syarat pembuatan peta berdasarkan kelengkapan unsur-unsur peta. Dari pada bingung, mari kita bahas satu persatu tentang syarat pembuatan peta.
1. Equivalent.
Dalam ilmu pemetaan, equivalnet adalah luas daerah pada peta harus sesuai dengan luas daerah yang sebenarnya.
2. Conform
Syarat yang kedua adalah conform, yaitu bentuk dari daerah yang tergambar pada peta harus sesuai dengan bentuk daerah sesungguhnya di lapangan.
3. Equidistant
Sedangkan equidistant adalah jarak daerah pada peta harus sesuai dengan jarak daerah yang sebenarnya di lapangan. Tentu saja dengan menggunakan sekala perbandingan yang tepat.
Selain syarat peta di atas, ada syarat lain yang harus dipenuhi peta, antara lain : 1) Peta yang dibuat harus mudah dipahami, 2) Penyajian data informasi pada peta harus lengkap, 3) Setiap peta harus memiliki komponen dasar pembuatan peta, 4) Peta harus rapi, bersih, dan indah.
1. Judul Peta
Unsur pertama yang harus dimiliki oleh sebuah peta adalah adanya judul peta. Tanpa judul, senuah gambar akan dianggap sebagai gambar tak bertuan. Dalam hal ini judul dari peta akan menggambarkan isi utama dari peta, contohnya peta yang berjudul "Peta Pulau Jawa" artinya peta yang menggambarkan pulau Jawa.
2. Skala Peta
Syarat kedua peta adalah adanya skala. Asesuai dengan pengertiannya, bahwa peta adalah gambar permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala. Jadi skala harus dilampirkan pada peta. Skala Peta memperlihatkan perbandingan antara jarak yang ada di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Misalnya, peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 5 juta cm (5 km) jarak sebenarnya. Skala peta berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua yaitu skala angka dan skala garis.
a. Skala Angka (Skala Numerik),
Skala akngka adalah skala yang berupa angka angka. Peta bersekala 1:600.000. Artinya 1cm pada peta sama dengan 60.000 cm (6km) yang sesungguhnya dipermukaan bumi.
b. Skala Garis (Skala grafis)
Skala garis ialah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu.
3. Penunjuk Arah atau Orientasi
Gambar peta pada umumnya menggunakan arah utara sebagai patokan peta, jadi arah barat, timur, dan selatan dapat menyesuaikan. Nah, bentuk atau simbol penunjuk arah utara peta bermacam macam, yang paling sering digunakan adalah anak panah dengan huruf U di bagian atasnya. Letak orientasi arah pada peta biasanya diletakkan dibagian mana saja yang kosong dalam peta.
4. Simbol peta (Lambang Peta)
Selain adanya penunjuk arah, simbol peta (lambang peta) harus di dalam peta. Simbol peta adalah tanda tanda khsus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan dari penggunaan simbol yaitu untuk memudahkan pengguna peta dalam membaca isi dari peta. Simbol peta berdasarkan bentuknya dikelompokkan menjadi 4, antara lain sebagai berikut :
a. Simbol Garis
Simbol garis yang ada pada peta bentuknya bermacam-macam, seperti: garis putus putus, tanda tambah dan titik, garis tebal, garis sejajar, dan yang lainnya.
b. Simbol titik
Pada peta, simbol titik terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, seperti bentuk kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya.
c. Simbol Area Atau wilayah
Simbol area atau wilayah yang digunakan dalam pembuatan peta menggunakan gabar tertentu, antara lain seperti : hewan, pohon kelapa, padi, pohon karet, pohon sawit, dan lain sebagainya.
d. Simbol Warna
Simbol yang terakhir adalah simbol warna. Namun, tidak semua warna dapat digunakan dalam pembuatan peta, hanya warna warna tertentu yang digunakan. Beberapa warna mempunyai makna tertentu yang menggambarkan keadaan alam pada peta. Keadaan alam dan kenampakan sosial yang dapat digambar dengan simbol warna antara yaitu : dataran tinggi, dataran rendah, perairan, hasil budaya manusia (seperti : kota, jalan, candi), dan sebagainya.
5. Garis Astronomis
Seperti yang kita ketahui, garis astronomis merupakan garis khayal yang sebenarnya tidak ada di permukaan bumi. Atau garis astronomis adalah garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat yang dituliskan pada tepi garis peta. Garis astronomis harus ada pada peta, karena mempunyai fungsi yang sangat penting. Berikut ini adalah fungsi darigaris astronomis pada peta :
1) Garis Lintang digunakan untuk menentukan daerah iklim matahari daerah yang dipetakan.
2) Garis bujur digunakan untuk menentukan daerah waktu di daerah yang dipetakan
3) Garis bujur dan garis lintang secara bersamaan digunakan untuk mencari lokasi suatu atau daerah atau wilayah
6. Inset
Pernahkan anda melihat suatu peta dareah, terus di dalam peta itu ada kotak kecil yang ada gambar peta daerah lagi? Jika iya, itu namanya adalah insert. Inset adalah peta kecil yang ada di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah lain yang lebih luas. Karena ukurannya lebih kecil, inset pada peta digambar dengan skala yang lebih kecil dibandingkan skala peta pokok
7. Lettering
Lettering adalah proses pemberian tulisan baik berupa angka atau huruf di dalam peta. Jika kita melihat peta, pasti didalamnya terdapat tulisan yang menjelaskan setiap kenampakan yang tergambar pada sebuah peta. Secara umum, angka pada peta biasnaya digunakan untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat. Sedangkan tulisan biasanya digunakan untuk memberikan nama kota, sungai, danau, atau nama lainya. Adapun penggunaan tulisan pada peta harus memperhatikan beberapa hal, antara lain :
a) Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak, tinggi huruf supaya disesuaikan dengan besar peta.
b) Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, lebih kecil dari judul peta. Untuk kota-kota kecil hurufnya juga harus lebih kecil lagi.
c) Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan aturlah supaya baik untuk dilihat.
d) Sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk penulisan nama sungai dapat diletakkan pada bagian atas atau kiri sungai.
e) Ketampakan di air, contohnya sungai, rawa, laut, danau memakai huruf miring, besar atau kecilnya berdasarkan strategisnya.
8. Legenda
Legenda adalah unsur atau bagian peta yang berisi keterangan simbol simbol peta. Jadi jika pembaca bingung dengan simbol-sombol pada peta dapat melihat legenda. Legenda pada peta biasanya terdapat pada peta utama di tempat yang longgar.
9. Garis Tepi Peta
Meskipun kadang dianggap sepele, garis tepi pada peta dapat dijadikan pertolongan ketika membuat peta, pulau, kota, ataupun daerah yang dimaksud tepat di tengah-tengahnya.
10. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta
Syarat peta agar dinilai baik yang terakhir adalah sumber peta dan tahun pembuatannya. Pada peta perlu dicantumkan sumber peta agar penggna tahu dari mana peta itu didapatkan. Sedangkan tahun pembuatan peta sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi waktu pembuatan peta. Masih relevan atau tidak jika digunakan pada saat sekarang. Tujuan utama pencantuman sumber dan tahun pembuatan ialah agar peta dapat diperkirakan kelayakannya. Data geosfer berubah dalam waktu tertentu, maka tahun pembuatan peta harus dicantumkan agar dapat dipastikan mana peta terbaru. Sumber https://www.muttaqin.id/
Walaupun sudah ada aplikasi peta digital, namun peta datar juga masih sering kita gunakan untuk mengenal suatu daerah atau wilayah. Jika peta digital dapat kita jumpai pada smartphone atau komputer, peta datar adalah peta yang digambar dengan menggunakan media kertas, kanvas, atau kain. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas tentang peta datar. Menggambar peta di kertas membutuhkan keahlian dan kemampuan tertentu agar pengguna peta dapat memahami peta dengan baik. Tidak asal-asalan cetak atau gambar. Ada syarat-syarat peta yang harus dipenuhi.
Lantas apa saja syarat peta yang baik itu? Jadi dalam pembuatan peta, ada patokan atau standar yang harus dimiliki agar peta dianggap baik. Untuk itulah dalam hal ini akan kita paparkan beberapa syarat peta yang baik.
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil menggunakan skala. Dari peta, kita dapat mengetahui banyak hal, mulai dari letak negara, sungai, laut, gunung, danau, dan yang lain. Untuk membuat peta agar sesuai dengan syarat pembuatan peta, ada ilmu yang mempelajarinya yang dinamakan dengan ilmu kartografi. Jadi jika pembaca tertarik ingin membuat peta , silahkan belajar ilmu kartografi agar menjadi seorang kartograf (orang yang ahli dalam pemetaan).
Dalam kaitannya dengan proses pembuatan peta, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dalam hal ini, syarat pembuatan peta kita bagi menjadi 2 kategori. Kategori pertama adalah syarat pembuatan peta yang baik, dan yang kedua adalah syarat pembuatan peta berdasarkan kelengkapan unsur-unsur peta. Dari pada bingung, mari kita bahas satu persatu tentang syarat pembuatan peta.
3 Syarat Peta secara Umum
Supaya menghasilkan peta yang baik, ada syarat umum yang harus dipebuhi. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi antara lain equivalent, conform, dan equisistant.1. Equivalent.
Dalam ilmu pemetaan, equivalnet adalah luas daerah pada peta harus sesuai dengan luas daerah yang sebenarnya.
2. Conform
Syarat yang kedua adalah conform, yaitu bentuk dari daerah yang tergambar pada peta harus sesuai dengan bentuk daerah sesungguhnya di lapangan.
3. Equidistant
Sedangkan equidistant adalah jarak daerah pada peta harus sesuai dengan jarak daerah yang sebenarnya di lapangan. Tentu saja dengan menggunakan sekala perbandingan yang tepat.
Selain syarat peta di atas, ada syarat lain yang harus dipenuhi peta, antara lain : 1) Peta yang dibuat harus mudah dipahami, 2) Penyajian data informasi pada peta harus lengkap, 3) Setiap peta harus memiliki komponen dasar pembuatan peta, 4) Peta harus rapi, bersih, dan indah.
Syarat Peta Berdasarkan Unsur-Unsur Peta
Setelah mengetahui syarat peta secara umum, sekarang kita akan belajar tentang syarat peta berdasarkan kelengkapan unsur-unsur penunjang peta. Unsur peta merupakan bagian-bagian yang harus ada pada peta. Ada 10 unsur yang harus dimiliki oleh sebuah peta, jika 10 unsur syarat peta tidak dilengkapi, maka peta akan dianggap kurang baik. Lantas, apa saja 10 unsur peta itu? Mari kitas simak satu persatu.1. Judul Peta
Unsur pertama yang harus dimiliki oleh sebuah peta adalah adanya judul peta. Tanpa judul, senuah gambar akan dianggap sebagai gambar tak bertuan. Dalam hal ini judul dari peta akan menggambarkan isi utama dari peta, contohnya peta yang berjudul "Peta Pulau Jawa" artinya peta yang menggambarkan pulau Jawa.
2. Skala Peta
Syarat kedua peta adalah adanya skala. Asesuai dengan pengertiannya, bahwa peta adalah gambar permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala. Jadi skala harus dilampirkan pada peta. Skala Peta memperlihatkan perbandingan antara jarak yang ada di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Misalnya, peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 5 juta cm (5 km) jarak sebenarnya. Skala peta berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua yaitu skala angka dan skala garis.
a. Skala Angka (Skala Numerik),
Skala akngka adalah skala yang berupa angka angka. Peta bersekala 1:600.000. Artinya 1cm pada peta sama dengan 60.000 cm (6km) yang sesungguhnya dipermukaan bumi.
b. Skala Garis (Skala grafis)
Skala garis ialah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu.
3. Penunjuk Arah atau Orientasi
Gambar peta pada umumnya menggunakan arah utara sebagai patokan peta, jadi arah barat, timur, dan selatan dapat menyesuaikan. Nah, bentuk atau simbol penunjuk arah utara peta bermacam macam, yang paling sering digunakan adalah anak panah dengan huruf U di bagian atasnya. Letak orientasi arah pada peta biasanya diletakkan dibagian mana saja yang kosong dalam peta.
4. Simbol peta (Lambang Peta)
Selain adanya penunjuk arah, simbol peta (lambang peta) harus di dalam peta. Simbol peta adalah tanda tanda khsus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan dari penggunaan simbol yaitu untuk memudahkan pengguna peta dalam membaca isi dari peta. Simbol peta berdasarkan bentuknya dikelompokkan menjadi 4, antara lain sebagai berikut :
a. Simbol Garis
Simbol garis yang ada pada peta bentuknya bermacam-macam, seperti: garis putus putus, tanda tambah dan titik, garis tebal, garis sejajar, dan yang lainnya.
b. Simbol titik
Pada peta, simbol titik terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, seperti bentuk kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya.
c. Simbol Area Atau wilayah
Simbol area atau wilayah yang digunakan dalam pembuatan peta menggunakan gabar tertentu, antara lain seperti : hewan, pohon kelapa, padi, pohon karet, pohon sawit, dan lain sebagainya.
d. Simbol Warna
Simbol yang terakhir adalah simbol warna. Namun, tidak semua warna dapat digunakan dalam pembuatan peta, hanya warna warna tertentu yang digunakan. Beberapa warna mempunyai makna tertentu yang menggambarkan keadaan alam pada peta. Keadaan alam dan kenampakan sosial yang dapat digambar dengan simbol warna antara yaitu : dataran tinggi, dataran rendah, perairan, hasil budaya manusia (seperti : kota, jalan, candi), dan sebagainya.
5. Garis Astronomis
Seperti yang kita ketahui, garis astronomis merupakan garis khayal yang sebenarnya tidak ada di permukaan bumi. Atau garis astronomis adalah garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat yang dituliskan pada tepi garis peta. Garis astronomis harus ada pada peta, karena mempunyai fungsi yang sangat penting. Berikut ini adalah fungsi darigaris astronomis pada peta :
1) Garis Lintang digunakan untuk menentukan daerah iklim matahari daerah yang dipetakan.
2) Garis bujur digunakan untuk menentukan daerah waktu di daerah yang dipetakan
3) Garis bujur dan garis lintang secara bersamaan digunakan untuk mencari lokasi suatu atau daerah atau wilayah
6. Inset
Pernahkan anda melihat suatu peta dareah, terus di dalam peta itu ada kotak kecil yang ada gambar peta daerah lagi? Jika iya, itu namanya adalah insert. Inset adalah peta kecil yang ada di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah lain yang lebih luas. Karena ukurannya lebih kecil, inset pada peta digambar dengan skala yang lebih kecil dibandingkan skala peta pokok
7. Lettering
Lettering adalah proses pemberian tulisan baik berupa angka atau huruf di dalam peta. Jika kita melihat peta, pasti didalamnya terdapat tulisan yang menjelaskan setiap kenampakan yang tergambar pada sebuah peta. Secara umum, angka pada peta biasnaya digunakan untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat. Sedangkan tulisan biasanya digunakan untuk memberikan nama kota, sungai, danau, atau nama lainya. Adapun penggunaan tulisan pada peta harus memperhatikan beberapa hal, antara lain :
a) Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak, tinggi huruf supaya disesuaikan dengan besar peta.
b) Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, lebih kecil dari judul peta. Untuk kota-kota kecil hurufnya juga harus lebih kecil lagi.
c) Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan aturlah supaya baik untuk dilihat.
d) Sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk penulisan nama sungai dapat diletakkan pada bagian atas atau kiri sungai.
e) Ketampakan di air, contohnya sungai, rawa, laut, danau memakai huruf miring, besar atau kecilnya berdasarkan strategisnya.
8. Legenda
Legenda adalah unsur atau bagian peta yang berisi keterangan simbol simbol peta. Jadi jika pembaca bingung dengan simbol-sombol pada peta dapat melihat legenda. Legenda pada peta biasanya terdapat pada peta utama di tempat yang longgar.
9. Garis Tepi Peta
Meskipun kadang dianggap sepele, garis tepi pada peta dapat dijadikan pertolongan ketika membuat peta, pulau, kota, ataupun daerah yang dimaksud tepat di tengah-tengahnya.
10. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta
Syarat peta agar dinilai baik yang terakhir adalah sumber peta dan tahun pembuatannya. Pada peta perlu dicantumkan sumber peta agar penggna tahu dari mana peta itu didapatkan. Sedangkan tahun pembuatan peta sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi waktu pembuatan peta. Masih relevan atau tidak jika digunakan pada saat sekarang. Tujuan utama pencantuman sumber dan tahun pembuatan ialah agar peta dapat diperkirakan kelayakannya. Data geosfer berubah dalam waktu tertentu, maka tahun pembuatan peta harus dicantumkan agar dapat dipastikan mana peta terbaru. Sumber https://www.muttaqin.id/