Yang Orang Lain Lihat VS Yang Kita Lewati Dan Rasakan

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله العليم الحكيم وصلى الله وسلم على المبعوث رحمة للعالمين، نبينا محمد وعلى اله وأصحابه رضي الله عنهم ورضوا عنه

Rumah orang tua di kota Palangka Raya.

Seringkali orang takjub dan kagum pada sesuatu yang kita miliki (atas titipan Allah tentunya) atau apa yang kita capai, lalu ucapan-ucapan semisal berikut pun muncul:

"Maa syaa Allah.. Antum enak ya halaman rumahnya luas..."

"Maa syaa Allah.. Antum enak ya kuliah di Madinah, kitabnya banyak lagi.."

"Maa syaa Allah.. Antum nilainya bagus ya.."

"Maa syaa Allah.. Antum istrinya sholehah ya, nurut banget sama suami.."

"Maa syaa Allah.. Antum enak ya bisa liburan jalan-jalan ke Turki.."

"Maa syaa Allah.. Antum pinter ya bahasa Arabnya.."

"Maa syaa Allah.. Antum bisnisnya sukses ya.."

"Maa syaa Allah.. Antum motor sportnya keren.."

"Maa syaa Allah.. Antum tulisannya enak dibaca.."

Dan yang semisalnya. Bye the way, itu semua contoh aja lho, nggak
mesti ada pada saya. Hehe :)


Paling kita hanya akan menjawab الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam) kemudian melanjutkan هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ (Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya)) sebagaimana perkataan Sulaiman 'alaihissalaam yang Allah abadikan dalam surah An-Naml ayat 40.

Ya.. Memang mungkin yang orang lihat begitu.. Padahal kalau kita mau jawab dengan buka-bukaan, kira-kira begini kali yah..

"Alhamdulillaah Pak halaman luas, bersihinnya juga capek, apalagi saya nggak pake pembantu.."
Halaman depan rumah orang tua.

"Alhamdulillaah.. Om nggak tau aja betapa beratnya perjuangan saya sebelum bisa kuliah di sini. Lalu masalah kitab, Om nggak tau gimana perjuangan saya nabung di saat teman-teman sudah pada beli iphone seri terbaru dan saya masih pakai hp lama yang jaringan belum 4G.."

"Alhamdulillaah Akh.. Antum mana tahu berapa lama waktu yang ana korbankan untuk muroja'ah dars (mengulang pelajaran) disaat Antum asyik futsalan atau facebook-an.."

"Alhamdulillaah Bu.. Ibu nggak tau aja dulu saya sering nangis-nangis minta sama Allah supaya diselamatin dari zina dan cabang-cabangnya di saat zaman fitnah seperti ini, dimana orang-orang pacaran dan jalan beduaan malam-malam dianggap biasa.. Nggak gampang lho Bu bertahan jomblo sampai halal itu.."

Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman:
{أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ} [العنكبوت : 2]
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabut/29 : 2)

Itu aja deh, sisanya Antum juga mungkin pernah alami, namun tidak disampaikan ke orang hal-hal beratnya.

Demikianlah kira-kira diantara hal yang luput dari pandangan orang, padahal itu nyata terjadi. Karena orang lain hanya bisa melihat dari luar nikmat yang kita peroleh saja, adapun yang sudah kita lewati dan rasakan jauh lebih dalam, jarang diketahui. Ada beratnya perjuangan fisik, finansial, pikiran, perasaan (baca:baper stadium 3), rintihan-rintihan tangis di saat sujud dan di saat menengadahkan tangan ke langit mengharap anugerah Allah Subhaanahu wa Ta'ala.

Maka, kalau juga mau memperoleh anugerah Allah yang sama atau bahkan lebih besar, coba sekali-sekali tanya pada mereka, Bagaimana sih perjuangannya? Apa saja kesulitan yang sudah dilewati? Kalau cuma takjub saja, ya cuma sampai di pahala ucapan ما شاء الله saja yang didapat, tips sukses dan motivasinya nggak dapat.

Copyright @ SantriNabawi.Com
Palangka Raya,
17 Ramadhan 1438 H / 12 Juni 2017 M

Sumber http://www.santrinabawi.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel