Kumpulan Contoh Teks Tantangan Materi Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum 2013

IndoINT.com_ Kali ini admin akan bagikan beberapa contoh Teks Tantangan yang dikutip dari beberapa sumber buku. Semoga contoh teks ini dapat membantu Bapak/Ibu atau siswa yang membutuhkan referensi tentang teks tantangan. 

Alien, Makhluk Imajinasi Manusia

Sudah banyak informasi yang kita dengar mengenai keberadaan alien. kebanyakan informasi tersebut ditemukan dalam film-film fiksi. Dalam banyak film fiksi, alien terkadang digambarkan sebagai makhluk hidup yang baik, terkadang sebagai makhluk mengerikan yang bermaksud untuk menguasai bumi. Sayangnya, kebanyakan informasi yang beredar tentang alien itu hanyalah berdasarkan imajinasi atau karangan populer manusia abad ini.
Ada beberapa alasan logis mengapa keberadaan alien sangat sulit diyakini. Ada banyak planet di dunia ini. Meskipun beredar mengelilingi Matahari, kondisi planet-planet tersebut jelas sangat berbeda dengan bumi. Beberapa di antaranya terlalu banyak menerima cahaya matahari sehingga sehingga planet tersebut sangat panas. Beberapa di antaranya juga sangat sedikit menerima radiasi matahari sehingga sangat mustahil makhluk hidup tinggal di planet tersebut.

 Kali ini admin akan bagikan beberapa contoh Teks Tantangan yang dikutip dari beberapa sum Kumpulan Contoh Teks Tantangan Materi Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum 2013


www.IndoINT.com

Memang ada kemungkinan bahwa makhluk hidup dapat tinggal di planet-planet selain Bumi, tetapi tidak ada seorang ilmuwan pun yang meyakini bahwa mereka memiliki kecerdasan seperti manusia. Perlu diingat bahwa di bumi ada banyak makhluk hidup yang menghuninya. Namun, hanya satu yang memiliki kecerdasan, yaitu manusia.
Jika makhluk hidup dengan kecerdasan seperti manusia tinggal di planet tersebut, lantas mengapa hingga kini kita belum menerima satu kontak pun dari mereka? Manusia mengirimkan banyak sinyal ke luar angkasa. Seandainya alien benar-benar ada, secara logika mereka pastinya telah menerima sinyal-sinyal tersebut dan membalasnya.
Bertolak dari kenyataan tersebut, kita dapat mengatakan bahwa alien hanyalah sebuah serita fiksi. Alien hanyalah makhluk hasil imajinasi manusia dalam film-film. Alien sulit dibuktikan dengan logika atau ilmu lainnya.

Merokok Akibat Terpengaruh Anggapan yang Salah

Merokok adalah salah satu kebiasaab buruk yang harus dihentikan bagi perokok. Bagi yang belum merokok, terutama remaja, sebisa mungkin harus menghindarinya. Jangan sampai ikut menjadi perokok. Apabila seorang sudah menjadi perokok, sangat sulit untuk berhenti merokok, kecuali den gan niat dan motivasi yang tinggi. Ada lima faktor atau lima anggapan yang salah tentang merokok sehingga orang banyak yang tidak berniat untuk berhenti merokok.
Anggapan salah tentang rokok tersebut mengakibatkan para perokok sangat enggan atau tidak berniat menghentikan kebiasaan merokoknya. Meskipun sudah mencoba untuk berhenti, ternyata banyak juga yang gagal. Berikut adalah lima anggapan tersebut.

1. Merokok itu keren
Anggapan inin terjadi di kalangan para perokok pemula yang kebanyakan adalah anak muda dan remaja. Mereka menganggap bahwa merokok memperlihatkan kegagahan atau kejantanan. Kebanyakan anak muda yang merokok adalah pria karena ada pula anggapan yang salah dan seolah bernada ejekan bahwa yang tidak merokok tidak jantan atau tidak maskulin. Akibatnya, anak-anak muda, termasuk remaja yang bergaul bersama dengan teman-temannya kemungkinan akan tertular dengan kebiasaan merokok tersebut. Tidak heran, kalau banyak peraturan yang melarang merokok di kawasan tertentu, misalnya sekolah karena sebagai tempat mendidik anak-anak dan remaja, serta rumah sakit untuk mendidik masyarakat bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya, kawasan bebas rokok ini kurang efektif. Namun, itu lebih baik daripada tidak ada pelarangan sama sekali.

2. Merokok mempererat pergaulan
Pola penularan kebiasaan merokok terjadi dalam sebuah pergaulan atau interaksi, penularan dari keluarga, misalnya orang tuanya perokok maka kemungkinan anak mereka perokok. Bergaul sehari-hari dengan perokok, ada kemungkinan ikut terbawa, misalnya diajak atau ditawarkan oleh teman-teman yang sesama perokok. Mula-mula yang tadinya tidak merokok, ikut mencoba-coba walaupun mengisap asap tidak menikmati. Akhirnya, setelah sistem peredaran darah menyesuaikan maka ia akan menikmatinya. Ia akan ketagihan karena rokok mengandung zat adiktif.

3. Merokok susah dihentikan
Setelah menjadi perokok, sebagian orang akan sadar dan berusaha akan berhenti, tetapi selalu gagal. Dalam hatinya, selalu mengatakan bahwa merokok susah berhenti. Ini merupakan sugesti yang selalu terbawa. Akhirnya, selamanya ia tidak akan berusaha untuk berhenti.

4. Merokok melahirkan inspirasi
Ada anggapan dengan merokok akan timbul inspirasi atau ide-ide cemerlang. Contohnya ide atau bisnis, mempertajam pemikiran untuk mencari peluang baru, atau ide untukm melahirkan sebuah karya seni. Hal ini merupakan anggapan yang salah. Ide atau inspirasi tidak akan muncul dengan merokok.

5. Merokok menghilangkan stres
Stres adalah kondisi tegang karena suatu tekanan terhadap mental seseorang. Stres adalah beban rohani yang melebihi beban maksimum kemampuan rohani itu sendiri. Hal ini terjadi oada seseorang yang sedang mengalami banyak persoalan. Ada anggapan dengan merokok dapat mengurangi stres. Kenyataannya, hal itu hanya terjadi pada saat menikmati rokok. Apabila isapan rokoknya habis, tetap saja persoalan tidak akan selesai dengan merokok.

Kelima anggapan yang salah ini membuat seseorang menjadi pecandu rokok. Sebagai anggapan yang salah tentu tidak patut untuk diikuti. Apa pun alasannya, merokok tetap merugikan. Ingat, dalam bungkus rokok pun telah terpampang dengan jelas bahwa "Merokok Membunuhmu".


Mi Instan Ditakuti, Mi Lain Digemari
oleh dr. Widodo Judarwanto, Sp.A

Sampai saat ini, para orang tua, bahkan sebagian dokter masih khawatir dan takut akan bahaya mi instan. Padahal, bekali-kali Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan mi instan dijamin aman, pengawetnya aman, dan tidak berbahaya di konsumsi dalam jumlah tertentu atau kewajaran. Akan tetapi, inilah keunikan klasik masyarakat Indonesia. Masyarakat sangat takut dengan mi instan kemasan yang sudah berstandar internasional, tetapi tidak khawatir dengan mi produksi lain yang berupa mi tradisional dan mi kemasan "home product" lainnya yang masih tidak diketahui jenis dan jumlah bahan pengawetnya.

Memang, makanan favorit masyarakat ini selalu saja setiap waktu dihantui dengan ketakutan berlebihan. Bukan kali ini saja pengemar mi instan dicekam berita yang mengkhawatirkan. Berkali-kali BPOM menjelaskan bahwa mi instan aman. Namun, berbagai berita yang tidak jelas tetap sering menuding mi instan mengandung lilin, menyebabkan operasi pemotongan usus, dan berbagai hal yang menyeramkan lainnya. Anehnya, orang tua tampaknya tetap merasa aman dengan mi industri lain yang juga banyak dikonsumsi untuk rumah makan, restoran, dan penjaja mi goreng keliling. Padahal, produk mi instan diawasi ketat melalui standardisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC), sedangkan produk lainnya tersebut belum tentu mengikuti standardisasi yang ketat.

Justru mi buatan home industry yang dijual di pinggir jalan, di pasar tradisional, atau bahkan dijual di supermarket saat ini tidak ada yang tahu jumlah dan jenis bahan pengawetnya. Apakah berbahaya atau tidak? Padahal, faktanya sudah banyak dijumpai mi yang sering dicampur dengan pengawet makanan yang berbahaya, seperti boraks atau formalin. Bahkan, sudah sering disaksikan di media massa petugas kepolisian menggerebek "home industry" pembuat mi yang menggunakan bahan berbahaya, padahal, pabrik tersebut sudah puluhan tahun beroperasi dan memproduksi banyak mi yang dikonsumsi oleh masyarakat tanpa disadari. Belum lagi zat warna yang digunakan saat ini tidak ada yang mengetahui apakah jenisnya berbahaya atau tidak. Justru zat warna yang kuning terang itu biasanya menggunakan zat pewarna yang berbahaya.

Sekali lagi, masyarakat tidak pernah trauma, bahkan sangat lahap makan mi seperti itu. Sebaliknya, masyarakat sangat trauma dengan mi instan. Jadi, sebenarnya mi instan tertentu yang sudah berstandar internasional selalu menerapkan prinsip aman dalam memproduksi. Hal ini tentu saja komposisi kandungan bahan yang digunakan telah dijamin aman karena sudah direkomendasikan oleh instansi tertentu yang berwenang dan kredibel.

Mos Nggak Zaman Lagi

Sekolah-sekolah menengah pertama dan sekolah-sekolah menengah atas di Indonesia masih menyelenggarakan Masa Orientasi Sekolah (MOS) diwarnai dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh kakak kelas terhadap adik kelasnya. Masa orientasi sekolah menjadi ajang perpeloncoan dengan membuat acara-acara tidak masuk akal dan perintah aneh-aneh bernuansa edukatif. Panitia MOS merupakan raja bagi pesertanya selama kegiatan berlangsung. Mereka dapat melakukan dengan memerintahkan apa pun kepada peserta tanpa adanya perlawanan. Jika ada peserta yang melawan, tentu akan menjadi makanan empuk panitia lain untuk turut campur mengerdilkan semangat peserta tersebut.

Perilaku-perilaku seperti yang diterima para siswa dalam masa MOS tentu akan berpengaruh terhadap kondisi psikologis peserta. Sekuat apa pun mental seseorang apabila terus-menerus dikenai tindakan-tindakan kekerasanm, akan mengalami salah satu gangguan psikologis, seperti gangguan-gangguan karena kecemasan (anxiety disorders). Gangguan karena kecemasan yaitu  gangguan yang didapat apabila seseorang setiap saat dalam hidupnya selalu merasakan tekanan psikologis cukup tinggi. Orang-orang dengan gangguan ini biasanya takut oleh penilaian orang lain, takut diejek, dan takut tidak diterima oleh teman-temannya. Selain itu, tindakan-tindakan intimidasi tersebut juga dapat membuat lingkungan belajar para siswa menjadi tidak nyaman serta berpengaruh terhadap menurunnya motivasi siswa untuk berprestasi. untuk menghindari akibat negatif pelaksanaan MOS, kegiatan MOS perlu ditinjau kembali. MOS tetap dilaksanakan, tetapi tanpa kekerasan.

MOS tidak perlu dihapus, yang perlu di hapus itu adalah tindakan kekerasan dalam MOS. MOS seharusnya diawasi dan diisi dengan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai edukatif dan menyenangkan. MOS dengan tindak kekerasan akan berpengaruh terhadap kondisi psikologis peserta. Akibatnya, lingkungan belajar para siswa tersebut menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, MOS jangan hanya dipercayakan kepada murid meskipun mereka pengurus OSIS, peran guru pendamping sangat dibutuhkan untuk mengawasi kegiatan MOS. Dengan begitu, MOS tidak berubah menjadi ajang pelampiasan dendam siswa senior terhadap siswa yunior.

Dampak Urbanisasi bagi Kehidupan

Banyak aktivitas dan pusat kegiatan pemerintah berpusat di Jakarta. Kenyataan ini mengakibatkan banyak orang tergiur untuk mengadu nasib di Jakarta. Fenomena urbanisasi tidak dapat dicegah . Urbanisasi ini menimbulkan permasalahan cukup serius. Urbanisasi yang dilakukan tanpa perencanaan akan terus menimbulkan permasalahan yang berdampak pada pembangunan dan kehidupan di ibu kota.

Urbanisasi harus dicegah. Urbanisasi yang dibiarkan terus akan menimbulkan gejolak sosial. Jika urbanisasi terus dibiarkan, ancaman pengangguran tinggi akan terjadi di ibu kota. Pengangguran tersebut disebabkan kaum urban tidak memiliki skill atau kemampuan cukup untuk bersaing. Urbanisasi akan memunculkan kawasan kumuh yang dapat menghambat perkembangan kota dan menurunkan nilai estetika kota itu sendiri. Urbanisasi berdampak menaikkan tingkat polusi udara di daerah perkotaan dan kemacetan lalu lintas. Selain itu, urbanisasi mengakibatkan tingkat kriminalitas meninggi.

Urbanisasi yang telah menjadi proses rutin menimbulkan banyak permasalahan. Permasalahan tersebut dapat menghambat perkembangan dan kehidupan di perkotaan. Oleh karena itu, pencegahan terhadap urbanisasi perlu dilakukan .

Rusak Pemandangan, 31 Gubuk Liar Ditertibkan

Anggota Satpol PP dan Sudin Sosial Jakarta Selatan berhasil merobohkan dan menghancurkan sebanyak 31  gubuk liar yang terlihat berdiri di sisi bantaran kali berlokasi tidak jauh dari Pintu Air Manggarai. Sementara itu, para pemulung yang keseluruhannya diketahui berasal dari luar kota terpaksa harus gigit jari dan berpindah tempat.

Kasatgas Satpol PP Kecematan Setiabudi, Jakino, mengatakan upaya penertiban yang dilakukan pihaknya saat ini adalah salah satu upaya mempercantik kota menuju Jakarta Baru. Oleh karena itu, keberadaan gubuk dan lapak liar milik PMKS terpaksa dirobohkan dan ditertibkan. Keberadaan gubuk tersebut mengotori lingkungan karena secara langsung sudah melanggar Perda Nomor 8 tahun 2009 tentang ketertiban umum.

Gubuk-gubuk liar selain mengganggu pemandangan, lingkungan di sekitarnya tampak kotor. Pendirian gubuk-gubuk liar tersebut sudah melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2009 tentang Ketertiban Umum. Oleh karena itu, para petugas Satpol PP dan Sudin Sosial Jakarta Selatan merobohkan gubuk-gubuk liar tersebut.

Sumber http://www.ilmubindo.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel