Cara Mengatasi Demam Panggung
Monday, May 22, 2017
IndoINT.com_ Saat tampil di depan umum, pernahkah kalian mengalami demam panggung? Demam panggung merupakan gangguan fisik pada saat seseorang akan tampil di hadapan banyak orang. Contoh gangguan fisik yang sering terjadi adalah jantung berdebar-debar, mulut kering, perut mulas, berkeringat dingin, lemas, dan lutut gemetar.
Gangguan atau reaksi fisik ini mungkin juga disebabkan oleh kondisi mental yang negatif, seperti takut dan cemas yang berlebihan. Selain itu, rasa tidak percaya diri ("Saya tidak bisa", "Saya malu", "Saya sulit mengungkapkan apa yang saya ingin katakan", dan penafsiran negatif lainnya) juga dapat jadi penyebab.
Jika seseorang demam panggung, hal itu akan tampak dalam sikapnya. Gejala demam panggung, antara lain gemetar saat memegang kertas atau mikrofon, cara berdiri yang terkesan kurang mantap, pandangan mata yang tidak tertuju kepada pendengar, suar terdengar gemetar, dan melakukan gerakan yang berulang-ulang. www.IndoINT.com
Demam panggung merupakan masalah banyak orang. Bahkan, orang yang sering berbicara di muka umum pun masih mengalami demam panggung. Akan tetapi, biasanya mereka dapat mengatasinya dengan cepat.
Bagaimana cara mengatasi demam panggung?
- Untuk mengatasi reaksi fisik saat akan berpidato, lakukan teknik relaksasi, misalnya latihan pernapasan (napas perut) dan senam muka. Tujuannya adalah untuk membuat diri santai dan mengalihkan kecemasan.
- Lakukanlah pernapasan secara teratur. Hirup udara, tahan sebentar, kemudian embuskan perlahan-lahan. Gunakan napas perut, yaitu teknik pernapasan dengan menyimpan napas di dalam rongga perut dan bukan rongga dada. Teknik tersebut ditandai dengan perut yang kembang-kempis.
- Senam muka dapat dilakukan dengan menggerak-gerakkan dahi, memutar bola mata, membuka mulut lebar-lebar dan mengatupkannya, serta menarik telinga. Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang hingga ketegangan terasa berkurang.
- Persiapkan diri. Cari bahan yang akan disampaikan, buat teks tertulis atau garis besar pidato. Lakukan latihan seolah-olah kamu sedang berpidato. Jika perlu, gunakan alat pendukung. Saat berpidato, kenakan pakaian yang pantas.
- Jika diminta berpidato secara spontan, pikirlah hal apa yang ingin kamu sampaikan (berdasarkan struktur pidato). Tulislah catatan singkat (bukan untuk dibacakan, tetapi sebagai panduan). Fokuskan pada apa yang akan disampaikan dan simpan dalam ingatan.
- Jangan merendahkan diri secara berlebihan dengan mengucapkan kepada pendengar, "Saya tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan dengan baik", "Saya kurang yakin mengatakan ini", atau "Saya tidak pantas berdiri di sini".
Kerendahan hati dapat dinyatakan dengan ungkapan, "Terima kasih karena Saya dipercaya untuk menyampaikan pidato tentang ... saya berusaha dengan segenap kemampuan untuk melaksanakan kepercayaan ini dengan baik".
Akan tetapi, hindari ungkapan yang membanggakan diri sendiri, seperti "Saya telah menjuarai pidato antar-SMP sebanyak dua kali dan sering berpidato di klub sekolah".
Dikutip dari Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs . Kelas 9. 2007. esis
Sumber http://www.ilmubindo.com/