Silsilah Sunan Ampel sampai Nabi Muhammad - Lengkap
Saturday, April 15, 2017
Silsilah sunan ampel sampai nabi Muhammad Saw – Apakah benar jika sunan Ampel merupakan keturunan naabi Muhammad Saw? Jika memang benar, maka akan ada banyak keturunan nabi Muhammad Saw di pulau Jawa. Silsilah sunan ampel sampai Rasulullah Saw akan di bahas dalam artikel ini, akan tetapi perlu pembaca ketahui, bahwa riwayat atau cerita tentang Sunan Ampel ini ada beberapa versi maka dari itu dibutuhkan kearifan pembaca sekalian tidak usah menganggap kurang benar satu versi dengan yang lainnya.
Dalam mengkaji silsilah sunan ampel sampai nabi Muhammad Saw, dalam artikel ini akan dibagi menjadi dua bagian pembahasan, yaitu asal usul (nasab) sunan ampel dan bagaimana hubungan sunan Ampel dengan Prabu Brawijaya sebagai raja kerajaan Majapahit.
Jika kita tinjau dari urutan nasabnya maka Raden Rahmat adalah keturunan dari seorang ulama dari Samarqand, sebuah kota dekat Bukhara. Di mana sejak dulu Samarqand dan Bukhara dikenal banyak ulamanya, peduduknya hampir seratus persen beragama islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya makam salah seorang periwayat hadits nomor satu bernama lmam Bukhori. Salah seorang ulama' ahli hadits yang terkenal di seluruh dunia.
Adapun asal mula Sayyid lbrahim memperistri putri raja Campa adalah atas perintah kakek beliau Syekh Jamaluddin Jamadil Kubro untuk berdakwah ke negeri Campa dan berhasil mengislamkan raja Campa, kemudian beliau diambil menantu dengan dikawinkan dengan putri raja Campa yang bernama Dewi Candrawulan. Berikut ini adalah kisah Syekh lbrahim Asmaraqandi di Negeri Campa dan perkawinan beliau dengan sang putri raja sebagaimana yang tersirat dalam kitab salah satu Kitab.
Alkisah, ketika Sayyid lbrahim Asmaraqandi mencapai masa dewasa beliau berkelana sehingga sampai di Negeri campa, beliau menetap di negeri tersebut untuk beberapa lama, sambil mencari kesempatan untuk masuk ke dalam keraton Negeri campa, untuk mengajak Raja campa masuk agama lslam. Ketika kesempatan ltu datang beliau masuk ke keraton Negeri campa dan bertemu dengan rajanya yang bemama Ya Darwis. Sang raja pun bertanya kepada Syekh lbrahim.
"Siapa namamu kisanak, dan apa tujuanmu kesini ?. tanya sang raja, Sekh lbrahim pun menjawab. "Mohon maaf tuan, namaku lbrahim, sedangkan tujuanku datang ke istana ini adalah untuk mengajak tuan untuk meninggalkan berhala-berhala, menyembah Allah dzat yang menciptakan alam semesta ini, serta masuk agama lslam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat". Syekh lbrahim juga menjelaskan ajaran lslam kepada Raja Campa. Di luar dugaan, temyata raja Campa bersedia mengikuti ajakan Syekh lbrahim untuk masuk Agama lslam.
Sudah menjadi kebiasaan bangsa dulu, bila seorang Raja mengikuti suatu ajaran tertentu, maka akan diikuti oleh semua rakyatnya, begitu juga yang terjadi di Negeri Campa. Ketika rakyat Campa mengetahui rajanya masuk agama lslam, secara berbondoang-bondong mereka mengikuti langkah sang Raja. Kemudian, sang Raja memerintahkan kepada para senopati dan punggawanya untuk menghancurkan semua berhala/arca, serta membangun sebuah masjid untuk lbadah.
Begitulah, raja Campa dan semua semua rakyat Campa sangat menyukai sikap dan perilaku Syekh lbrahim yang ramah tamah, suka menolong, lembut tutur bahasanya melebihi rasa cinta pada apapun yang mereka miiiki.
Masih menurut sumber cerita yang sama, konon raja Campa memliiki tiga orang anak "Satu laki-laki bernama Raden Jenggoro (menggantikan menjadi raja di Negeri Campa) dan dua orang wanita, putri pertama bernama Dewi Marlaningrum (diperistri oleh Prabu Brawijaya di Tanah Jawa). Putri kedua bernama Dewi Candrawulan yang akhirnya dikawinkan dengan Syekh lbrahim Asmaraqandl. Dari perkawinan tersebut, Sekh lbrahim dikaruniai tiga orang anak yaitu : Raden Raja Pandita, Raden Bahmat dan Sayyidah Zainab.
Demikianlah riwayat syekh lbrahim Asmaraqandi, ayah Sunan Ampel yang menjadi pemimpin Wali Songo di Tanah Jawa. Makamnya ada di pesisir pantai Tuban, di desa Gesikharjo. Adapun silsilah sunan ampel dan ayahnya yang bernama Syekh Ibrahim yang merupakan keturunan nabi Muhammad Saw dapat dilihat pada gamra berikut.
Gambar Silsilah Sunan Ampel sampai Nabi Muhammad Saw
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa sunan Ampel(Raden Rahmat) merupakan keturunan generasi ke 8 (delapan) dari nabi Muhammad Saw.
Dari lstrinya yang lain (putri Adipati Reksadana), Prabu Brawijaya memiliki seorang putra yang bemama Raden Arya Damar (menjadi penguasa di daerah Sriwiiaya/Palembang). Dari istri yang berasal dari Ponorogo, Prabu Brawrjaya memiliki dua orang putra masing-masing, bernama Raden Bethoro Kathong (menjadi Adipati di Kabupaten Ponorogo) dan Kyai Jaran Penolih menjadi penguasa di daerah Sumenep dan Sampang) di tanah Madura. Prabu Brawijaya juga punya istri seorang putri raja dari Negeri China sangat cantik bernama Dewi Kian, dari perkawinannya dengan Dewi Kian beliau dikarunia seorang putra bernama Raden Fatah.
Prabu Brawiiaya juga mempunyai seorang putra bernama Raden Bondan Kejawan hasil perkawinan beliau dengan seofang wanita desa bernama Dewi Wandan Kuning. Menurut satu cerita, Prabu Brawijaya pernah mengalami sakit cukup parah, seluruh tabib lstana sudah tidak sanggup lagi menyembuhkannya, sampai akhirnya datanglah seorang peramal yang mengatakan bahwa sakit sang Raja tidak akan sembuh kecuali menikah dengan seorang wanita desa bernama Wandan Kuning Adalah Wandan Kuning termasuk rakyat biasa yang buruk rupanya Serta hitam pula kilitnya, Dalam hati Prabu Brawijaya tidak punya firasat sedikitpun untuk menuruti kata peramal tersebut, tetapi didorong oleh rasa ingin sembuh yang kuat. Sang Prabu akhirnya bersedia mengawini Wandan Kuning. Selang tiga malam sejak perkawinan tersebut, sedikit demi sedikit, penyakit sang Prabu mulai sembuh sehingga sehat sedia kala dan lahirlah seorang putra yang bernama Raden Bondan Kejawan. Sumber https://www.muttaqin.id/
Dalam mengkaji silsilah sunan ampel sampai nabi Muhammad Saw, dalam artikel ini akan dibagi menjadi dua bagian pembahasan, yaitu asal usul (nasab) sunan ampel dan bagaimana hubungan sunan Ampel dengan Prabu Brawijaya sebagai raja kerajaan Majapahit.
1. Asal Usul (Nasab) Sunan Ampel (Keturunan Nabi Muhammad)
Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat atau Raden Ali Rahmatullah, ayahnya bernama Syekh lbrahim Asmaraqandi dan ibunya bernama Dewi Candrawulan putri Raja Campa. Raden Rahmat mempunyai saudara bernama Sayyid Ali Murtholo sebagai kakak kandung, dengan panggilan akrabnya Raden Santri. Sedang Candrawulan (ibunya) adalah saudara perempuan Dewi Anarawati yang diperistrikan oleh Prabu Brawijaya.Jika kita tinjau dari urutan nasabnya maka Raden Rahmat adalah keturunan dari seorang ulama dari Samarqand, sebuah kota dekat Bukhara. Di mana sejak dulu Samarqand dan Bukhara dikenal banyak ulamanya, peduduknya hampir seratus persen beragama islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya makam salah seorang periwayat hadits nomor satu bernama lmam Bukhori. Salah seorang ulama' ahli hadits yang terkenal di seluruh dunia.
Adapun asal mula Sayyid lbrahim memperistri putri raja Campa adalah atas perintah kakek beliau Syekh Jamaluddin Jamadil Kubro untuk berdakwah ke negeri Campa dan berhasil mengislamkan raja Campa, kemudian beliau diambil menantu dengan dikawinkan dengan putri raja Campa yang bernama Dewi Candrawulan. Berikut ini adalah kisah Syekh lbrahim Asmaraqandi di Negeri Campa dan perkawinan beliau dengan sang putri raja sebagaimana yang tersirat dalam kitab salah satu Kitab.
Alkisah, ketika Sayyid lbrahim Asmaraqandi mencapai masa dewasa beliau berkelana sehingga sampai di Negeri campa, beliau menetap di negeri tersebut untuk beberapa lama, sambil mencari kesempatan untuk masuk ke dalam keraton Negeri campa, untuk mengajak Raja campa masuk agama lslam. Ketika kesempatan ltu datang beliau masuk ke keraton Negeri campa dan bertemu dengan rajanya yang bemama Ya Darwis. Sang raja pun bertanya kepada Syekh lbrahim.
"Siapa namamu kisanak, dan apa tujuanmu kesini ?. tanya sang raja, Sekh lbrahim pun menjawab. "Mohon maaf tuan, namaku lbrahim, sedangkan tujuanku datang ke istana ini adalah untuk mengajak tuan untuk meninggalkan berhala-berhala, menyembah Allah dzat yang menciptakan alam semesta ini, serta masuk agama lslam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat". Syekh lbrahim juga menjelaskan ajaran lslam kepada Raja Campa. Di luar dugaan, temyata raja Campa bersedia mengikuti ajakan Syekh lbrahim untuk masuk Agama lslam.
Sudah menjadi kebiasaan bangsa dulu, bila seorang Raja mengikuti suatu ajaran tertentu, maka akan diikuti oleh semua rakyatnya, begitu juga yang terjadi di Negeri Campa. Ketika rakyat Campa mengetahui rajanya masuk agama lslam, secara berbondoang-bondong mereka mengikuti langkah sang Raja. Kemudian, sang Raja memerintahkan kepada para senopati dan punggawanya untuk menghancurkan semua berhala/arca, serta membangun sebuah masjid untuk lbadah.
Begitulah, raja Campa dan semua semua rakyat Campa sangat menyukai sikap dan perilaku Syekh lbrahim yang ramah tamah, suka menolong, lembut tutur bahasanya melebihi rasa cinta pada apapun yang mereka miiiki.
Masih menurut sumber cerita yang sama, konon raja Campa memliiki tiga orang anak "Satu laki-laki bernama Raden Jenggoro (menggantikan menjadi raja di Negeri Campa) dan dua orang wanita, putri pertama bernama Dewi Marlaningrum (diperistri oleh Prabu Brawijaya di Tanah Jawa). Putri kedua bernama Dewi Candrawulan yang akhirnya dikawinkan dengan Syekh lbrahim Asmaraqandl. Dari perkawinan tersebut, Sekh lbrahim dikaruniai tiga orang anak yaitu : Raden Raja Pandita, Raden Bahmat dan Sayyidah Zainab.
Demikianlah riwayat syekh lbrahim Asmaraqandi, ayah Sunan Ampel yang menjadi pemimpin Wali Songo di Tanah Jawa. Makamnya ada di pesisir pantai Tuban, di desa Gesikharjo. Adapun silsilah sunan ampel dan ayahnya yang bernama Syekh Ibrahim yang merupakan keturunan nabi Muhammad Saw dapat dilihat pada gamra berikut.
Gambar Silsilah Sunan Ampel sampai Nabi Muhammad Saw
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa sunan Ampel(Raden Rahmat) merupakan keturunan generasi ke 8 (delapan) dari nabi Muhammad Saw.
2. Sekilas Tentang Prabu Brawiiaya & Kerajaan Maiapahit
Pembahasan yang kedua dalam artikel ini yaitu bagaimana hubungan antara sunan Ampel dengan Prabu Brawijaya (Raja Kerajaan Majapahit). Konon menurut satu sumber cerita, di tanah Jawa pada waktu itu terdapat sebuah kerajaan besar bernama Maiapahit, rajanya beragama Buddha bemama Raden Hangga Wijaya atau lebih dikenal dengan sebutan Prabu Brawijaya. Beliau adalah raja terakhir di Tanah Jawa yang beragama buddha. Beliau menikah dengan salah seorang putri raja Campa bernama Dewi Martaningrum. Ada yang mengatakan namanya bukan Martaningrum tetapi Anarawati dan memiliki seorang putri bernama Dewi Putri Adi (diperistri oteh Adipati Andayaningrat), dan dua orang putra masing-masing bernama Lembu Peteng (meniadi penguasa di daerah Madura), dan Raden Kukur.Dari lstrinya yang lain (putri Adipati Reksadana), Prabu Brawijaya memiliki seorang putra yang bemama Raden Arya Damar (menjadi penguasa di daerah Sriwiiaya/Palembang). Dari istri yang berasal dari Ponorogo, Prabu Brawrjaya memiliki dua orang putra masing-masing, bernama Raden Bethoro Kathong (menjadi Adipati di Kabupaten Ponorogo) dan Kyai Jaran Penolih menjadi penguasa di daerah Sumenep dan Sampang) di tanah Madura. Prabu Brawijaya juga punya istri seorang putri raja dari Negeri China sangat cantik bernama Dewi Kian, dari perkawinannya dengan Dewi Kian beliau dikarunia seorang putra bernama Raden Fatah.
Prabu Brawiiaya juga mempunyai seorang putra bernama Raden Bondan Kejawan hasil perkawinan beliau dengan seofang wanita desa bernama Dewi Wandan Kuning. Menurut satu cerita, Prabu Brawijaya pernah mengalami sakit cukup parah, seluruh tabib lstana sudah tidak sanggup lagi menyembuhkannya, sampai akhirnya datanglah seorang peramal yang mengatakan bahwa sakit sang Raja tidak akan sembuh kecuali menikah dengan seorang wanita desa bernama Wandan Kuning Adalah Wandan Kuning termasuk rakyat biasa yang buruk rupanya Serta hitam pula kilitnya, Dalam hati Prabu Brawijaya tidak punya firasat sedikitpun untuk menuruti kata peramal tersebut, tetapi didorong oleh rasa ingin sembuh yang kuat. Sang Prabu akhirnya bersedia mengawini Wandan Kuning. Selang tiga malam sejak perkawinan tersebut, sedikit demi sedikit, penyakit sang Prabu mulai sembuh sehingga sehat sedia kala dan lahirlah seorang putra yang bernama Raden Bondan Kejawan. Sumber https://www.muttaqin.id/