Relasi Makna dalam Bahasa Indonesia
Friday, March 10, 2017
IndoINT.com_ Relasi makna adalah hubungan semantik antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lainnya. Relasi makna meliputi sinonim, antonim, polisemi, homonimi, hiponimi, ambiguiti, dan redundasi.
Misalnya:
- betul dan benar
- baik dan bagus
- binatang dan fauna
- bohong dan dusta
- haus dan dahaga
- pakaian dan baju
- bertemu dan berjumpa
Antonimi biasanya dibedakan atas beberapa jenis, antara lain:
a. Antonimi yang bersifat mutlak
Contoh hidup dan mati
b. Antonimi yang bersifat relatif atau bergradasi
Contoh besar dan kecil
c. Antonimi yang bersifat relasional
Contoh suami dan istri
d. Antonimi yang bersifat hierarkial
Contoh tamtama dan bintara
Contoh:
- Pak Jaya diangkat menjadi kepala sekolah SD Negeri 1 Tegalsari. (kepala berarti pemimpin)
- Kepala anak itu membesar karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh yang berada di atas)
- Tiap kepala harus membayar pajak kepada penguasa. (kepala berarti individu)
- Bu Erna membuat kepala surat untuk pengumuman. (kepala berarti bagian dari surat)
a. Homofon
Homofon adalah kesamaan bunyi antara dua satuan ujaran tanpa memperhatikan ejaanya.
Contoh:
- bisa berarti 'racun' dan bisa berarti 'sanggup'
- bank 'lembaga keuangan' dan bang 'kakak laki-laki'
b. Homografi
Homografi adalah bentuk ujaran yang sama ejaannya, tetapi ucapan maknanya tidak sama.
Contoh:
- memerah yang berarti 'malakukan perah' dan memerah yang artinya 'menjadi merah'
5. Hipernim dan Hiponim
Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata lain. Hepernim dapat menjadi kata umum dari kata-kata lainnya. Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim.
Contoh:
- Hipernim: hantu
Hiponim: setan, kuntilanak, sundel bolong, pocong, genderuwo, dan tuyul.
- Hipernim: burung
Hiponim: merpati, merak, cenderawasih, kakatua, perkutut, banagau, dan elang.
Contoh: Buku biografi baru
Kalimat tersebut dapat ditafsirkan menjadi:
- Buku biografi itu baru terbit
- Buku itu memuat tokoh-tokoh baru
Contohnya:
- Bola itu ditendang oleh Dika
Kalimat tersebut tidak akan berbeda maknanya dengan kalimat:
- Bola itu ditendang Dika
Penggunaan preposisi oleh merupakan contoh terjadinya redundasi. Sumber http://www.ilmubindo.com/
- Sinonim
Misalnya:
- betul dan benar
- baik dan bagus
- binatang dan fauna
- bohong dan dusta
- haus dan dahaga
- pakaian dan baju
- bertemu dan berjumpa
www.IndoINT.com
- Antonim
Antonimi biasanya dibedakan atas beberapa jenis, antara lain:
a. Antonimi yang bersifat mutlak
Contoh hidup dan mati
b. Antonimi yang bersifat relatif atau bergradasi
Contoh besar dan kecil
c. Antonimi yang bersifat relasional
Contoh suami dan istri
d. Antonimi yang bersifat hierarkial
Contoh tamtama dan bintara
- Polisemi
Contoh:
- Pak Jaya diangkat menjadi kepala sekolah SD Negeri 1 Tegalsari. (kepala berarti pemimpin)
- Kepala anak itu membesar karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh yang berada di atas)
- Tiap kepala harus membayar pajak kepada penguasa. (kepala berarti individu)
- Bu Erna membuat kepala surat untuk pengumuman. (kepala berarti bagian dari surat)
- Homonim
a. Homofon
Homofon adalah kesamaan bunyi antara dua satuan ujaran tanpa memperhatikan ejaanya.
Contoh:
- bisa berarti 'racun' dan bisa berarti 'sanggup'
- bank 'lembaga keuangan' dan bang 'kakak laki-laki'
b. Homografi
Homografi adalah bentuk ujaran yang sama ejaannya, tetapi ucapan maknanya tidak sama.
Contoh:
- memerah yang berarti 'malakukan perah' dan memerah yang artinya 'menjadi merah'
5. Hipernim dan Hiponim
Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata lain. Hepernim dapat menjadi kata umum dari kata-kata lainnya. Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim.
Contoh:
- Hipernim: hantu
Hiponim: setan, kuntilanak, sundel bolong, pocong, genderuwo, dan tuyul.
- Hipernim: burung
Hiponim: merpati, merak, cenderawasih, kakatua, perkutut, banagau, dan elang.
- Ambiguiti (Ketaksaan)
Contoh: Buku biografi baru
Kalimat tersebut dapat ditafsirkan menjadi:
- Buku biografi itu baru terbit
- Buku itu memuat tokoh-tokoh baru
- Redundasi
Contohnya:
- Bola itu ditendang oleh Dika
Kalimat tersebut tidak akan berbeda maknanya dengan kalimat:
- Bola itu ditendang Dika
Penggunaan preposisi oleh merupakan contoh terjadinya redundasi. Sumber http://www.ilmubindo.com/