Pola Penyerangan / Pertahanan, Strategi dan Taktik Sepakbola
Tuesday, March 7, 2017
Dalam permainan sepakbola, selain kita harus mengetahui peraturan permainan dan menguasai tehnik dasar permainan sepakbola, ada juga hal-hal lain yang perlu di pahami dengan benar salah satunya adalah pola, strategi dan taktik permainan.
Strategi adalah siasat Yang di buat sebelum atau menjelang pertandingan sedangkan taktik adalah suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai didalam bermain untuk menyerang lawan secara sportif guna mencari kemenangan. Taktik diterapkan dengan tujuan menghadapi lawan dalam rangka memperoleh kemenangan secara sportif.
Strategi dan taktik permainan sepakbola dapat di golongkan menjadi 4 (empat) pola yaitu pola penyerangan, pola pertahanan, strategi permainan dan formasi permainan.
Berikut penjelasan dari ke 4 (empat) taktik dan strategi permainan sepakbola:
1. Pola Penyerangan
Pola penyerangan atau pertahanan dalam permainan sepak bola adalah bentuk atau model yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu penyerangan atau pertahanan yang efektif dan efisien.
Tujuan utama permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan yang sebanyak-banyaknya. Tempo permainan yang tinggi dan control bola yang bagus, kerja sama yang rapi, dan stamina pemain yang prima dapat menghasilkan pola penyerangan yang jitu yang dapat menerobos pertahanan lawan. Pola penyerangan dapat dijalankan dengan baik apabila kesebelasan itu sedang mengendalikan bola di lapangan. Keberhasilan dalam melakukan serangan juga sangat ditentukan oleh kemampuan individu dan kerjasama yang baik.
Untuk membuat pola penyerangan yang efektif hal-hal yang diperlukan adalah sebagai berikut:
- Ada pemain yang bertugas sebagai mengatur serangan
- Ada pemain yang bertugas membantu serangan
- Ada pemain yang bertugas menembak dan mencetak gol
- Ada pemain yang bertugas mengecoh atau memancing pemain bertahan lawan agar teman seregu dapat menerobos ke depan.
Setelah dibagi tugas untuk masing - masing pemain seperti tersebut di atas, selanjutnya adalah mereka harus saling bekerja sama untuk melaksanakan strategi yang sudah direncanakan.
Adapun macam-macam pola penyerangan dalam permainan sepak bola yang sering digunakan adalah;
a. Pola melakukan gerakan tersusun.
Gerakan tersusun adalah Gerakan yg disusun berdasarkan posisi. Jadi setiap pemain sudah diatur tempatnya dan tidak mencoba bermain keluar dari posisinya yg disebut "Free Role Play". Misalnya seorang bek yang sudah di instruksikan berada di daerah depan garis kotak depan gawang akan terus berada di wilayah itu, ia tak akan mencoba bermain lebih ke depan, maupun ke samping dan lain sebagainya. Begitu jg dengan yg lainnya (contoh: gelandang tengah, striker, winger). Setiap kesebelasan hendaklah mempelajari bagaimana melakukan gerakan-gerakan tersusun. Gerakan tersusun itu mulai dilakukan dari pertama bola bergulir, tendangan penjuru, tendangan bebas, maupun lemparan ke dalam.
b. Pola mencari Ruang kosong.
Semua pemain hendaknya mencari tempat yang tidak dijaga meskipun tidak dioperi bola. Diharapkan dengan gerakan ini dapan mencari celah-celah kelemahan lawan. Mencari ruang kosong adalah salah satu taktik yang terpenting dalam permainan sepak bola.
c. Pola bermain menghadap tembok.
Pola ini di gunakan saat menghadapi lawan yang mempunyai pertahanan yang sangat kuat hingga sulit untuk ditembus. Untuk menghadapi pertahanan yang seperti ini, maka harus diperlukan kejelian untuk melihat sisi kelemahan lawan.
2. Pola pertahanan
Dalam permainan sepak bola yang dimaksud pertahanan adalah merampas bola dan membersihkan dari daerah berbahaya sehingga selamat dan tidak kemasukan gol. Pola pertahanan dapat diterapkan ketika mendapat serangan atau tekanan dari lawan.
Secara garis besar pola pertahanan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu;
a. Pola pertahanan mantoman.
Yaitu pola pertahanan satu lawan satu di daerah bertahan. Setiap pemain yang masuk ke daerah pertahanan maka harus dikawal oleh pemain bertahan kemanapun dia bergerak. Pola pertahanan ini sangat efektif untuk mengantisipasi lawan yang mempunyai keterampilan dan teknik yang tinggi.
b. Pola pertahanan daerah / zone defence.
Adalah pola pertahanan yang pada dasarnya adalah mempertahankan daerahnya sendiri dengan cara membentuk formasi bertahan.
Adapun prinsip-prinsip membentuk pertahanan daerah adalah;
- Kerja sama kesebelasan yang baik
- Kerja sama yang dapat menghambat pemain penyerang lawan
- Mengamankan daerah pertahanan dari tekanan atau serangan lawan
- Pola pertahanan harus dibuat agar dapat menjatuhkan mental penyerang karena serangannya selalu kandas
- Formasi yang kokoh dalam membentuk pertahanan.
- Pertahanan harus dapat mendorong pemain lawan untuk kembali ke daerah dia sendiri
- Pertahanan harus dapat menciptakan serangan balik
c. Pola pertahanan kombinasi antara mantoman dan zone defensive
Cara pertahanan semacam ini sangat komplek. Seorang pemain bertahan sedang bekerja keras menjaga lawannya dan tiba-tiba berpindah tempat dan tugasnya diserahkan kepada kawannya yang lebih dekat.
3. Strategi dan taktik permainan
Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya sebelum bertanding. Sedangkan taktik merupakan suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif, yang artinya di terapkan pada saat pertandingan.
Berbeda dengan strategi, taktik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampur adukkan ke dua kata tersebut.
Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".
Strategi dan taktik dalam permainan sepak bola merupakan suatu seni. Namun taktik dan strategi itu haru dipikirkan, direncanakan, dan diselaraskan dengan keadaan untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Ketepatan cara menggunakan strategi tergantung para pemain. Namun cara pengembangan dan penerapannya sangat dipengaruhi oleh latihan-latihan dalam pola permainan dan pengalaman bertanding.
Dalam menentukan taktik perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Apa yang bisa di lakukan oleh pemain pada waktu bertanding.
- Pelatih harus mengetahui pertahanan atau paham benar kemampuan para pemainnya sendiri maupun pemain lawan
- Pemberian tugas kepada pemainnya dalam menghadapi kesebelasan lawan harus di coba dulu dalam latihan.
Taktik permainan sepak bola dapat dibagi menjadi dua, yaitu;
a. Taktik untuk perorangan dan taktik untuk regu
Taktik perorangan adalah taktik yang dilakukan secara perorangan sesuai dengan tugas dan posisi masing-masing pemain. Ini wajib dilakukan sesui dengan instruksi yang diberikan oleh pelatih, agar setiap gerakan dan tindakannya dapat berfungsi secara efektif untuk menunjang kerja sama tim. Contoh-contoh untuk taktik perorangan misalnya;
- Taktik bagi pemain depan misalnya mengambil keputusan yang tepat untuk shooting ke gawang lawan, menempatkan diri untuk membuat peluang untuk mencetak gol, membuat trik-trik di depan kotak penalty.
- Taktik bagi pemain tengah, misalnya mengetahui kapan harus membantu penyerangan dan kapan harus membantu pertahanan, menjaga dengan ketat pemain yang berbahaya, memberikan umpan-umpan terobosan bagi pemain depan, membuat variasi serangan, dan mengatur irama serangan.
- Taktik bagi pemain belakang, misalnya membuat jebakan offside, merebut bola dari lawan pada saat yang tepat, menjaga dengan ketat pemain penyerang lawan yang dianggap berbahaya, menempatkan posisinya diantara lawan dengan gawang sendiri, selalu mendahului lawan dalam mengambil bola, dan menutup gerakan lawan.
- Taktik bagi penjaga gawang. Yaitu mempersempit sudut tembakan, mengambil posisi yang tepat untuk setiap situasi, dan membantu mengatur irama permainan.
b. Taktik untuk regu / tim
Taktik regu adalah taktik kerjasama tim tentang pola pertahanan, pola penyerangan, dan tempo permainan.
Berikut masing-masing penjelasan dari masing-masing taktik di atas:
1. Kerjasama tim tentang pola pertahanan
Pertahanan ini juga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
- Zona marking, setiap pemain menjaga daerah yang menjadi tugasnya. Setiap pemain lawan yang masuk ke daerahnya harus secepatnya dihadang.
- Pessure, yaitu setiap pemain lawan tidak boleh dibiarkan bergerak leluasa memainkan dan menguasai bola, setiap pemain lawan yang datang harus dihadang oleh satu atau dua pemain.
2. Taktik penyerangan
Setiap pemain harus selalu bergerak untuk mencari peluang merusak pertahanan lawan. Setiap pemain penyerang harus dapat bekerja sama dengan temannya dalam menyusun serangan, dan saling memahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengoper bola. Agar tidak sampai terjadi salah paham dan setiap pemain saling mengerti karakteristik masing-masing dapat dilakukan dengan cara latihan yang berkesinambungan dan terus- menerus.
4. Formasi permainan sepak bola
Formasi atau (System) dalam permainan sepakbola yaitu cara penempatan, ruang gerak serta pembagiaan tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di tempatinya.
Formasi permainan sepak bola dapat dibedakan menjadi 3, yaitu;
- Formasi dari baris pertahanan (tanpa atau dengan libero)
- Jumlah pemain dari baris penghubung di lapangan tengah
- Jumlah dan susunan dari barisan penyerang
Berikut ini contoh formasi permainan sepak bola:
1. Formasi 4-2-4
Formasi 4-2-4 lahir di Inggris dibuat berdasarkan formasi MW.
Cara melakukan formasi ini adalah:
- Empat pemain yang berada di baris belakang adalah pemain yang bertugas mengamankan daerah pertahanan. Mereka saling bekerja sama dan tolong menolong dalam mengamankan gawang agar tidak terjadi gol. Salah satu dari mereka dapat berada di depan. Kedua fullback bertugas melindungi centreback. Mereka juga dapat membantu melakukan penyerangan.
- Dua pemain tengah bekerja keras di tengah lapangan. Mereka dikonsentrasikan untuk membangun serangan-serangan dan bertahan, tergantung pada situasi pemain. Karena fungsinya yang ganda maka pemain tengah ini harus mempunyai ketahanan yang tinggi agar kuat melakukan lari ke depan dan kebelakang.
- Keempat barisan depan bertugas untuk menyerang. Kedua sayap turut serta dalam membangun serangan mulai dari lapangan tengah. Untuk membobol pertahanan lawan mereka dianjurkan untuk sering melakukan perpindahan tempat dan berusaha untuk melakukan aksi dari pemain sayap.
2. Formasi 4-3-3
Formasi ini sangat fleksibel. Sistem ini sebenarnya merupakan modifikasi dari sistem 4-2-4. Pola ini pertama kali di di perkenalkan pada piala dunia 1966 oleh kesebelasan Inggris.
Cara melakukan adalah;
- Empat pemain yang berada pada baris belakang tugasnya sama dengan formasi 4-2-4. Posisi pertahanan harus dapat bekerja sama yang baik dengan tiga pemain tengah. Dalam hal ini dapat dilakukan kerja sama yang baik antara fullback dengan ketiga pemain tengah untuk menyerang dan membuat kejutan dari bagi pertahanan lawan.
- Biasanya ketiga ujung tombak hanya mengambil bagian dalam pertahanan jika lawan menyerang. Mereka akan menekan pertahanan lawan dan akan berusaha mencatat sebuah gol.
3. Formasi 4-4-2
sistem ini secara otomatis membuat kecenderungan agar keamanan barisan pertahanan lebih baik dan suatu peningkatan keseimbangan di lapangan tengah.
Lini tengah formasi ini terdiri atas beberapa variasi, yaitu :
- Dengan menggunakan satu gelandang bertahan (DM), dua gelandang sayap (WM) di kiri dan kanan, dan seorang gelandang serang (AM) di depan gelandan bertahan (DM) atau di antara dua gelandang sayap (WM).
- Dengan menggunakan dua gelandang bertahan (DM), di kiri dan kanan masing-masing terdapat gelandang sayap (WM).
- Dengan menggunakan dua gelandang serang (AM), di kiri dan kanan masing-masing terdapat gelandang sayap (WM).
- Dengan menggunakan dua gelandang bertahan (DM) dan dua gelandang serang (AM).
- Dengan menggunakan tiga gelandang bertahan (DM) dan satu gelandang serang (AM).
- Dengan menggunakan satu gelandang bertahan (DM) dan tiga gelandang serang (AM).
Di lini penyerangan, salah satu Forwarder dapat bertugas sebagai penyerang bayangan (SS), dan yang satunya lagi dapat bertugas sebagai ujung tombak (CF). Keduanya juga dapat dipasang sebagai duet penyerang murni (CF).
4. Formasi 1-3-3-3
Bila di bandingkan dengan sistem 4-3-3, perbedaan utama dari sistem ini yaitu pada susunan barisan pertahanannya. Seorang centerbacktidak berdampingan melainkan lebih ke belakang, di manan pemain belakang prinsipnya tidak menjaga seorang lawan pun, tetapi membantu temannya melindungi daerah berbahaya. Pemain ini biasa di sebut sebagai libero (pemain yang bebas)
Sumber https://www.gurumapel.com/