Asal-Muasal Istilah Nama Gereja Untuk Rumah Ibadah Kristen & Berubah Nama Ahad Menjadi Minggu


Bermula ketika ekpansi Portugis ke Nusantara pada tahun 5011 dengan misi 3G yaitu Gold, Glory & Gospel. Gold adalah mencari emas, Glory memperluas kekuasaan dan Gospel menyebarkan agama khususnya Katolik Roma. Destinasi mereka adalah ke Malaka yang di inisiasikan oleh Afonso de Albuquerque. Bahkan sebelum sampai ke Malaka mereka nyasar di daerah Goa. India. Portugis pertama kali mendarat di Goa pada abad ke-16 setelah mengkolonisasi dengan paksa, menekan orang Hindu dan Muslim dan mengubah banyak orang lokal ke Kekristenan.

Kemudian masuklah Portugis melalui Malaka. Padahal, dimasa itu sosial kemasyarakatan ummat Muslim, Hindu dan Budha sangat baik tanpa ada percekcokan. Namun ketika "negara api menyerang" semua berubah. Semua emas harus lewat Portugis, monopoli dilakukan. Dan rumah ibadah didirikan.

Rumah ibadah Kristen yang dibangun oleh para Missionaris ini kemudian disebut Igreja yang berarti rumah ibadah dalam bahasa Portugis. Seiring waktu dikenal dengan Greja dan Gereja seperti yang kita ucapkan sekarang ini.

Sudah menjadi kebiasaan ummat kristiani beribadah pada hari Ahad. Nama-nama hari dalam bahasa Indonesia di ekstrak dari bahasa Arab. Termasuk hari setelah sabtu dan sebelum senin disebut ahad. Namun semua itu berubah ketika Portugis tiba.

Minggu berasal dari kata Dominggo dari bahasa Portugis. Hari dimana ummat kristiani berangkat ke Igreja untuk beribadah. Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu. Baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai Minggu. Dominggo sendiri berarti dies Dominicus dalam bahsa Latin, yang berarti "dia do Senhor", atau "hari Tuhan kita". Tentunya sebutan Minggu sebagai ungkapan hari suci mereka untuk beribadah.

Disadur dari ceramah Ust. Adi Hidayat, Lc. MA dan buku Gerilya Salib di Serambi Mekkah

Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel