Macam -Macam Citraan dalam Teks Puisi
Wednesday, February 1, 2017
IndoINT.com_ Citraan dapat diartikan sebagai gambaran sesuatu. Kalian dapat menemukan unsur citraan tersebut dalam karya sastra. Salah satu karya sastra yang mengandung unsur citraan adalah puisi. Unsur citraan dalam puisi sangat penting untuk membangun keutuhan puisi. Melalui citraan kita dapat memperoleh gambaran konkret tentang hal-hal yang ingin disampaikan pengarang lewat puisinya. Dengan demikian, unsur citraan dalam puisi dapat membantu kita dalam menafsirkan makna dan menghayati sebuah puisi secara menyeluruh dan tuntas.
Jenis citraan ada bermacam-macam sebagai berikut.
- Citraan Penglihatan
Citraan penglihatan adalah citraan yang ditimbulkan oleh indra penglihat. Citraan penglihatan dapat memberikan rangsangan kepada indra penglihat sehingga seolah-olah kita dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat.
www.IndoINT.com
- Citraan Pendengaran
Citraan pendengaran adalah citraan yang dirimbulkan oleh indra pendengar. Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada indra pendengar sehingga seolah-olah kita dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan tersebut.
- Citraan Perabaan
Citraan perabaan adalah citraan yang berkaitan dengan indra peraba, misalnya kasar, lembut, halus, basah, panas, dan dingin.
- Citraan Penciuman
Citraan penciuman adalah citraan yang berhubungan dengan indra pencium. Dengan citraan penciuman kita seolah-olah dapat mencium sesuatu yang berbau harum, busuk, anyir, dan sebagainya.
- Citraan Gerak
Citraan gerak adalah citraan yang menggambarkan sesuatu yang sesungguhnya tidak bergerak, tetapi dilukiskan seolah-olah dapat bergerak.
- Citraan Pencecapan
Citraan pencecapan adalah citraan yang dihasilkan oleh indra pencecap. Melalui citraan ini seolah-olah kita merasakan sesuatu yang terasa pahit, manis, asam, dan asin.
Perhatikan puisi berikut!
Dialog Senja
Tuhan menegurku ketika daun-daun
gugur di depan pintu bunga pun layu
runtuh di tamanmu dan kau termangu
sambil meremas jemariku yang gemetar
dalam rasa paling beku.
dapatkah kini kau tertawa seperti biasa
sambil kau kibarkan rambutmu di udara
bagai lambang kemenangan cinta?
Syukurilah anugerah dalam tiap helaan
napas kita, haru-hari yang berlalu penuh makna
setelah hidup dan menghidupi semesta, katamu
sambil menyibak tirai jendela
hingga hari makin cepat senja.
Tuhan pun menengurku ketika
lembar-lembar usia berjatuhan
di buku harianmu, tenanglah
tanganku yang dingin dan renta
akan meraihmu ke balik cahaya.
Pengarang: Ahmadun Yosi Herfanda
Pada puisi yang berjudul "Dialog Senja" tersebut, kalian dapat menemukan berbagai penggunaan citraan. Citraan pendengaran dapat ditemukan pada bait pertama, baris pertama.
Tuhan menegurku ketika daun-daun
Kata menengurku pada baris puisi tersebut dimaksudkan untuk memberikan rangsangan kepada pembaca sehingga seolah-olah pembaca dapat mendengar sesuatu yang dikatakan oleh Tuhan.
Jenis citraan yang dapat ditemukan pada kata-kata bercetak tebal berikut.
Tuhan menegurku ketika daun-daun
gugur di depan pintu bunga pun layu
runtuh di tamanmu dan kau termangu
sambil meremas jemariku yang gemetar
dalam rasa paling beku.
Kata gugur, runtuh, dan meremas pada bait puisi tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai sesuatu yang sebenarnya tidak bergerak, tetapi dilukiskan seolah-olah dapat bergerak. Dengan demikian, pembaca seolah-olah dapat mengetahui gerakan ketika daun-daun mulai gugur, bunga runtuh di taman, dan gerakan ketika meremas jemari yang gemetar. Kata beku pada baris puisi.... dalam rasa paling beku... tersebut berkaitan dengan indra peraba. Citraan perabaan tersebut dimaksudkan agar pembaca dapat turut merasakan beku yang dialaminya. Citraan penglihatan dapat kita temukan pada kata ... bunga pun layu... citraan tersebut dimaksudkan agar pembaca seolah-olah dapat melihat bunga yang sedang layu. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut!
No | Kata dalam Puisi | Jenis Citraan |
1. | Tuhan menegurku | Pendengaran |
2. | … daun-daun gugur | Gerak |
3. | runtuh di tamanmu | Gerak |
4. | sambil meremas jemariku yang gemetar. | Gerak |
5. | … bunga-bunga pun layu | Penglihatan |
6. | dalam rasa paling beku | Perabaan |
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. ....
jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
....
"Surat dari Ibu", karya Asrul Sani
Dalam petikan puisi tersebut terdapat dua buah citraan, yaitu citraan citraan ....
A. penglihatan dan penciumn
B. pencecapan dan gerak
C. penglihatan dan gerak
D. penciuman dan gerak
2. Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak.
Kata yang bercetak miring dalam penggalan puisi tersebut mengandung citraan ....
A. pendengaran
B. penglihatan
C. penciuman
D. perasaan
3. Ketika bara hati
Padam tidak berarti
Citraan puisi tersebut adalah ....
A. penglihatan
B. pendengaran
C. perasaan
D. penciuman
4. Petikan puisi yang mengandung citraan gerak sekaligus pendengaran adalah ....
A. Tidak ada pilihan lain kita harus
berjalan terus ....
B. ....
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
kepercayaan tanda menyerbu
C. Angin gunung merembes ke hutan,
lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas.
D. ....
berjuta-juta burung kondor
bergerak menuju gunung tinggi
5. Ballada petualangan
Mama, betapa tegaknya dia
Buah asam gugur di jalan
Ia pungut dengan tangan ...
Oi! Betapa disuka kecutnya!
...
Kata dalam penggalan puisi tersebut yang mengandung citraan pengecapan adalah ....
A. buah asam
B. tegak
C. gugur
D. kecut
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Sebutkan jenis-jenis citraan yang ada dalam sebuah puisi!
2. Tentukan jenis citaraan pada kata-kata bercetak tebal dalam petikan puisi berikut!
Kapal Udara
....
Raksasa udara melaju jauh
Berbalik pula menyerbu
Terdahulu satu
Puluhan menderu
Matahari bersinar
Semangat berkobar
Kapan zamanku mengahadapi pula
Raksasa dunia kepunyaan kita?
3. Carilah kata-kata yang mengandung citraan gerak pada puisi berikut!
Sajak Luar Kepala
Kau catat dalam hati
(membaca dan menulis terlarang di sini)
antara harap dan cemas
kuraih masa depan
dengan mantra cinta
Di ujung terowongan gelap dan panjang
lewat tembok dan trali-trali
aku berdiri
dan bukan dalam mimpi
4. Carilah pula kata-kata yang mengandung citraan penglihatan dalam puisi tersebut!
5. Citraan apakah yang terdapat dalam puisi berikut!
Tanah Kelahiran
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina,
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu.
Sumber http://www.ilmubindo.com/