Cara Menganalisis Cerita Fabel
Thursday, January 26, 2017
IndoINT.com_ Menganalisis cerita fabel itu bisa kita lakukan dengan melihat unsur intrinsik yang terkandung didalamnya. Apa saja unsur intrinsik itu? nah kali ini saya akan jelaskan sedikit.
Unsur intrinsik cerita fabel sebagai berikut.
- Tema
Tema adalah intisari cerita atau gagasan yang menjiwai keseluruan cerita. Tema cerita dapat ditentukan dengan cara menyimpulkan keseluruhan peristiwa yang dialami tokoh cerita. Tema dalam cerita fabel antara lain kepahlawanan, kejujuran, penindasan, atau persabatan.
- Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Tokoh dalam cerita dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu atau tambahan. Tokoh utama adalah tokoh paling sering diceritakan. Tokoh pembantu adalah tokoh yang porsi penceritaannya lebih sedikit. Tokoh dalam fabel berupa binatang.
www.IndoINT.com
- Penokohan/Perwatakan
Watak adalah sifat atau ciri pelaku dari setiap pelaku dalam cerita.
Watak-watak dapat dikenali melalui perkataan, perbuatan, pikiran, dan reaksi tokoh. Ada dua cara pengarang mengenalkan perwatakan tokoh.
a. Analitik
Pengarang langsung memaparkan watak atau karakter tokoh. Pengarang menyebutkan bahwa tokoh tersebut keras hati, keras kepala, atau penyanyang.
b. Dramatik
Penggambaran perwatakan tidak diceritakan langsung, tetapi disampaikan melalui cara berikut.
- Tingkah laku tokoh terhadap tokoh-tokoh lain.
- Dialog, berupa dialog tokoh bersangkutan dalam interaksinya dengan tokoh-tokoh lain.
- Latar/Setting
Latar dalam cerita cerita fabel dapat berupa latar tempat, latar waktu, dan suasana.
a. Latar tempat
Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita fabel, misalnya di hutan, di sungai, di suatu kerajaan, di desa, atau di gunung.
b. Latar waktu
Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita, misalnya pagi hari, malam hari, saat matahari terbit, setahun lalu, atau beberapa tahun yang lalu.
c. Latar suasana
Latar suasana merupakan penjelasan mengenai suasana saat peristiwa dalam cerita terjadi, misalnya menyedihkan, mengembirakan, mendung, matahari bersinar terik, gelap gulita, atau angin bertiup sepoi-sepoi.
- Alur/Plot
Alur atau plot adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat. Pada umumnya, ada empat tahap alur dalam cerita fabel.
- Alur buka, yaitu situasi mulai terbentang sebagai kondisi permulaan yang akan dilanjutkan dengan kondisi berikutnya.
- Alur tengah, yaitu kondisi sudah mulai bergerak dan bergerak ke arah kondisi yang mulai memuncak.
- Alur puncak, yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks peristiwa.
- Alur tutup, yaitu kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian.
- Sudut Pandang/Pusat Pengisahan
Sudut pandang adalah penempatan pengarang dalam cerita. Ada beberapa jenis sudut pandang.
a. Pengarang sebagai tokoh cerita
Pengarang sebagai tokoh cerita bercerita tentang keseluruhan kejadian peristiwa terutama yang menyangkut diri tokoh.
b. Pengarang sebagai tokoh sampingan
Orang yang bercerita adalah seorang tokoh sampingan. Ia menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan tokoh utama cerita. Sesekali peristiwa itu juga menyangkut tentang dirinya sebagai pencerita.
c. Pengarang sebagai orang ketiga (pengamat)
Pengarang sebagai orang ketiga yang berada di luar cerita bertindak sebagai pengamat. Ia sekaligus sebagai narator yang menjelaskan peristiwa berlangsung.
d. Pengarang sebagai tokoh dan narator
Pengarang bertindak sebagai pelaku cerita dan sekaligus narator yang menceritakan orang lain di samping tentang dirinya. Suatu ketika ia terlibat dalam cerita, tatapi suatu ketika ia bertindak sebagai pengamat berada di luar cerita.
- Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca cerita fabel. Amanat atau pesan dalam cerita fabel berupa pesan moral. Pesan tersebut merupakan pelajaran berharga yang dapat diteladani atau dihindari. Diteladani jika pelajaran berharga itu baik. Dihindari jika pelajaran berharga itu tidak baik.
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah tingkah laku pengarang dalam menggunakan bahasa. Gaya bahasa juga menentukan keberhasilan sebuah cerita. Kalimat-kalimat yang enak dibaca, ungkapan-ungkapan yang baru dan hidup, suspense atau ketegangan peristiwa yang menyimpan rahasia, serta pemecahan persoalan rumit merupakan muatan gaya bahasa yang membuat pembaca tertarik.
Sumber http://www.ilmubindo.com/