Tahapan dan Jenis Suksesi Ekosistem

Baik komunitas flora maupun komunitas fauna mengalami proses perubahan. Perubahan yang terjadi dalam komunitas dapat dengan mudah diamati dan seringkali perubahan itu berupa pergantian satu komunitas oleh komunitas lain. Sebagai contoh pada sebidang kebun jagung yang setelah panen ditinggalkan (tidak ditanami lagi) akan muncul berbagai jenis gulma yang membentuk suatu komunitas. Bila lahan itu dibiarkan cukup lama, dalam komunitas yang terbentuk dari waktu ke waktu akan terjadi pergantian komposisi jenis. Dalam kurun waktu tertentu akan terlihat bahwa  komunitas yang terbentuk pada akhir kurun waktu tersebut, baik komposisi maupun strukturnya akan berbeda dengan komunitas yang terbentuk pada awal pengamatan. Misalnya pada awal pengamatan komunitas yang terbentuk tersusun oleh tumbuhan herba/terna seperti rumput badotan, teki dll. Beberapa tahun kemudian di tempat yang sama terlihat komunitas yang sebagian besar tersusun oleh tumbuhan perdu dan pohon atau dapat pula hanya terdiri dari alang-alang. Bila tidak terjadi gangguan selama proses tersebut berjalan, maka akan terlihat bahwa perubahan itu berlangsung ke satu arah (Stadium pioneer-seral-klimaks).

Pengertian suksesi adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara teratur menuju ke satu arah. Kapan terjadinya suksesi? Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan terbentuknya sebuah komunitas klimaks. Dalam suatu komunitas klimaks perubahan yang searah tidak terjadi lagi. Dalam stadium ini kominitas sudah dapat mempertahankan stabilitas internalnya., sebagai akibat respond yang terkoordinasi dari komponen-komponennya terhadap setiap rangsangan yang mengganggu fungsi normal komunitas.

Konsep yang menyatakan bahwa suksesi berlangsung secara teratur, terarah, dapat diramalkan/diprediksi, dan bearkhir dengan terbentuknya komunitas klimaks merupakan konsep lama yang masih diikuti dan dterima. Dalam konsep lama dikenal dua hipotesis tentang suksesi yaitu:
  1. Setiap wilayah hanya mempunyai satu komunitas klimaks, ke arah mana semua komunitas akan berkembang (teori Monoclimax dari Clement, 1916). Komunitas ini ditentukan oleh iklim, karena itu disebut Climatic climax.
  2. Dalam suatu wilayah tertentu terdapat beberapa komunitas klimaks yang berbeda (teori Polyclimax dari Tansley, 1939). Komunitas klimaks ini ditentukan oleh kelembaban tanah, zat nutrisi dalam tanah, aktifitas binatang dll. 

Menurut konsep terbaru, suksesi adalah pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara lebih baik. Contoh suksesi yakni:

  • Suatu hutan yang gundul karena vegetasinya ditebang, terbakar atau tertimbun lahar gunung berapi, tidak seterusnya akan gundul. Di lahan tersebut mula-mula mungkin akan tumbuh tumbuhan pioner (alga, lumut), lalu diikuti oleh tumbuhan herba, semak, dan pohon. Pada stadium klimaks sudah terbentuk lagi hutan, tetapi proses suksesi ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Stadium klimaks baru dapat dicapai setelah 80-100 tahun.
  • Suatu komunitas tumbuhan air/vegetasi akuatik di suatu bagian danau yang dangkal (zona littoral) secara teratur dan terarah akan berubah menjadi komunitas daratan. Sejalan dengan menuanya umur danau, terjadilah pendangkalan danau oleh vegetasi akuatik  dan sedimen. Akumulasi materi organik dan sedimen mengisi danau, diikuti oleh pertumbuhan rumput-rumputan dan herba, lalu tumbuh belukar/semak dan pepohonan.  Manusia mempercepat proses ini dengan penambahan zat nutrisi tumbuhan yang memacu pertumbuhan vegetasi lebih cepat dan mencapai puncaknya dengan terbentuknya daratan pada stadium klimaks


Tahapan suksesi

Macam macam suksesi yakni ada dua macam yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder
  1. Suksesi Primer. Suksesi primer adalah proses suksesi yang terjadi bila komunitas asal terganggu dan mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara total, sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat baru atau substrat baru. Pada habitat yang baru ini tidak ada lagi biota yang membentuk/menyusun komunitas asal. Pada habitat tersebut akan berkembang suatu komunitas baru. Gangguan yang mengakibatkan terjadinya suksesi primer dapat terjadi secara alami (letusan gunung berapi, sedimentasi danau atau sebagai dampak dari berbagai aktifitas manusia (penambangan timah, batubara, pembangunan jalan raya). Kecenderungan meningkatnya keanekaragman jenis (species diversity) selama suksesi, paling tidak pada tahap-tahap awal suksesi, merupakan pola yang umum dalam semua ekosstem. Keanekaragaman maksimum organisme ototrof biasanya tercapai lebih awal dari pada organisme heterotrof. Peningkatan keanekaragaman jenis ini merupakan akibat dari semakin banyaknya bahan organik yang tersedia dan perkembangan struktur komunitas.
  2. Suksesi Sekunder. Suksesi sekunder adalah proses suksesi yang terjadi bila suatu komunitas terganggu, tetapi gangguan tersebut tidak merusak habitat secara total sehingga dalam komunitas yang baru, habitat/substrat dan organisme lama (sebelum terjadinya gangguan) masih ada. Gangguan yang mengakibatkan terjadinya suksesi sekunder adalah banjir, penebangan vegetasi hutan, kebakaran hutan dll.     

Perbedaan suksesi primer dan suksesi sekunder adalah terletak pada kondisi awal. Pada suksesi primer, habitat awal terdiri atas substrat yang sama sekali baru sehingga tumbuhan yng tumbuh pada tahap awal berasal dari biji atau benih yang berasal dari luar. Pada suksesi sekunder, biji-biji dan benih bukan saja berasal dari luar, tetapi juga berasal dari dalam habitat itu sendiri.


Sumber https://www.generasibiologi.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel