Keanekaragaman Makhluk Hidup (Materi Lengkap)
Saturday, December 31, 2016
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Biologi tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup / Hayati meliputi pengertian, penyebab terjadinya, tingkat keanekaragaman, manfaat, dan peranan manusia dalam menurunkan serta meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup. Mari kita bahas selengkapnya..
Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity). Keanekaragaman makhluk hidup adalah suatu istilah yang menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman itu dapat terjadi karena adanya perbedaan ciri-ciri dari masing-masing makhluk hidup tersebut seperti sifat, warna, ukuran, bentuk, habitat, dan lain sebagainya.
Penyebab Terjadi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kenekaragaman hayati dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faltor lingkungan.
Faktor genetik / faktor keturunan adalah sifat dari makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya. Faktor genetik ditentukan oleh gen atau pembawa sifat organisme tersebut.
Faktor lingkungan adalah faktor dari luar makhluk hidup, seperti lingkungan fisik, kimia, dan abiotik meliputi suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara, makanan, mineral, dan lainnya.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat terbentuk karena perkawinan (persilangan) dan kondisi lingkungan.
Perkawinan dan Persilangan
Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik terjadinya keanekaragaman hayati karena dengan adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan individu yang baru dengan mempunyai sifat berbeda dari induknya. Demikian pula dengan persilangan yang biasanya terjadi / dilakukan pada tumbuhan. Dengan melakukan persilangan dapat dihasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat unggul. Misalnya, persilangan pagi untuk memperoleh bibit padi yang unggul. Dengan adanya varietas baru tersebut, maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup.
Keadaan Lingkungan
Keadaan lingkungan tempat makhluk hidup tinggal juga mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contoh, di daerah padang rumput akan terdapat lebih banyak jenis makhluk hidup jika dibandingkan dengan daerah yang gersang seperti gurun pasir. Itu menunjukkan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh terhadap keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah.
Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman Makhluk Hidup dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Keanekaragaman Gen
Makhluk hidup tersusun atas ribuan bahkan unit satuan terkecil yang disebut sebagai sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda namun bahan penyusunnya sama. Keanekaragaman tingkat gen ini dapat dilihat dari perbedaan ciri makhluk hidup dalam satu spesies.
Keanekaragaman gen juga sering dikenal dengan ras. Contohnya pada hewan misal pada ayam, ada ayam kate, ayam banten, dan ayam cemani. Sedangkan pada tumbuhan misalnya pada mangga, ada mangga gadung, mangga madu, dan mangga manalagi, dan lain sebagainya.
2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah variasi makhluk hidup pada tingkat jenis (genus. Keanekaragaman ini terjadi pada makhuk hidup yang berbeda spesies tetapi masih satu family. Contoh pada family kucing (Felidae) yait harimau, chitah, kucing, leopard, singa, macan, dan lainnya. Meskipun masih dalam satu family, mereka memiliki ciri dan sifat yang berbeda.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan variasi komponen biotik, seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dengan faktor abiotik, seperti tanah, air, dan udara di suatu tempat tertentu.
Contoh : keanekaragaman pada hutan hujan tropis dan keanekaragaman pada gurun pasir.
Manfaat Keanekaragaman Makhluk Hidup
- Sumber pangan, papan, dan sandang.
- Sumber Obat dan Kosmetik
- Sumber Energi
- Lahan Penelitian dan Pengembangan Ilmu, misal Suaka marga satwa dan cagar alam yang digunakan sebagai sarana pendidikan dan tempat penelitian.
- Sarana Peningkatkan Nilai Budaya.
- Sumber Plasma Nutfah, yaitu sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan dan mikroba dan bersumber dihutan. Akan tetapi sifat tersebutada yang belum diketahui fungsinya. Namun, walaupun belum diketahui fungsinya kita jangan memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya terkandung suatu zat yang berperan penting bagi kehidupan.
- Sumber Pendapatan, yaitu pemanfaatan suatu bagian tertentu pada flora dan fauna yang dapat dijual. Contoh : kayu gaharu yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik.
- Sarana Rekreasi
Tindakan Manusia Yang Mengakibatkan Menurunkan Keanekaragaman Makhluk Hidup
- Perusakan Habitat dan Pencemaran
- Penggunaan Pestisida secara berlebihan
- Perubahan Tipe Tumbuhan, misalnya perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting.
- Penebangan. Penebangan tidak hanya menghilangkan pohon yang diinginkan, tetapi juga akan merusak tanaman lain disekitarnya.
- Introduksi Spesies yaitu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal.
- Eksploitasi hewan dan tumbuhan berlebih
- Pencemaran tanah, air, dan udara
- Perubahan Iklim Global
- Industrialisasi Pertanian dan Kehutanan
Upaya Manusia Untuk Melestarikan dan Meningkatkan Keanekaragaman Makhluk Hidup
- Perawatan kelestarian hutan.
- Pelestarian hewan dan tumbuhan langka.
- Pelestarian hewan dan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu pelestarian in situ dan pelestarian ex situ
Pelestarian in situ adalah upaya pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya. Contoh : pelestarian badak jawa di Ujung Kulon, pelestarian orang utan di Tanjung Putting dan pelestarian komodo di Taman Nasional Komodo.
Pelestarian ex situ adalah upaya pelestarian yang dilakukan diluar habitat aslinya, namun suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misal penangkaran hewan seperti gajah, singa, harimau di kebun binatang.
- Penetapan hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta ekosistemnya, dan sebagai wilayah penyangga kehidupan. Penyangga kehidupan artinya harus mampu memenuhi kebutuhan makhluk yang hidup di dalamnya.
Kawasan suaka alam dibagi menjadi dua wilayah, yaitu:
a. Cagar Alam
Cagar Alam, mempunyai ciri berupa tumbuhan, hewan, dan ekosistem tertentu yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, yang berlangsung secara alami. Contoh : Cagar alam Ujung Kulon, Cagar Alam Cibodas, Cagar Alam Limbo Pati, dan lain-lain.
b. Suaka Margasatwa
Mempunyai ciri khas berupa keragaman dan atau keunikan jenis hewan bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Untuk kelangsungan hidupnya, dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Contoh : Suaka Margasatwa Gunung Leuser, Suaka Margasatwa Way Kambas, Suaka Margasatwa Pulau Baun, dan sebagainya.
Demikian materi Biologi tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup / Hayati meliputi pengertian, penyebab terjadinya, tingkat keanekaragaman, manfaat, dan peranan manusia dalam menurunkan serta meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup. Semoga bermanfaat.