Tahukah Anda Apa Penyebab Runtuhnya Islam di Andalusia? Baca dan Share Agar Jadi Pelajaran Untuk Semua
Monday, November 21, 2016
Tidak sedikit para pakar sejarah menganggap keruntuhan islam di masa lalu akibat dari buruknya kepemimpinan dan juga kurang kuatnya para tentara kerajaan islam saat itu. hal itu tidak ada salahnya karena memang saat itu posisi para pemimpin umat islam kurang memperhatikan luasnya wilayah yang dikuasainya sehingga ketika ada penyerangan atau pemberontakan mereka tidak bisa untuk mengatasinya.
Tapi selain dari hal-hal yang terlihat oleh indra sebenarnya masih ada faktor lain yang mengakibatkan keruntuhan kerajaan islam, yaitu karena dosa. Allah berfirman: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuraa: 30)
Begitu juga dengan keruntuhan islam yang ada di Andalusia. Saat itu para pemimpin andalusia sibuk untuk memperebutkan tahta, bermaksiat kepada Allah dan melalaikan-Nya. Mungkin tidak banyak orang yang membahas hal ini tapi itulah hal yang terjadi. Lalu apa penyebabnya?
Salah satu penyebab lalainya orang-orang Andalusia kepada Allah adalah musik. Kerena musik inilah membuat mereka lalai untuk membaca Alquran, hadits, dan mempelajari agama islam.
Pada awalnya musik dibawa oleh Abu al-Hasan Ali bin Nafi’ (789-857) atau yang lebih dikenal dengan Ziryab ke andalusia. Siapakah Ziryab itu?
Ziryab adalah seorang persi yang tinggal di andalusia selama 30 tahun. Dia adalah seorang musisi, pencipta lagu, ahli kosmetik, kuliner, dan pakaian. Dia juga menguasai beberapa cabang ilmu pasti. Dia membuat berbagai model pakaian-pakaian, kuliner, gaya rambut, dan lain sebagainya yang menyesuaikan dengan jaman. Seperti pada pakaian. Dia membuat pakaian dengan berbagai tren warna sesuai dengan musim-musim tertentu, atau juga dia membuat model kebiasaan makanan itu dihidangkan. Padahal dulunya tidak ada orangpun yang peduli kapan makanan itu dihidangkan. Tapi dia membuat pembagian makanan itu menjadi 3 kali dalam waktu yang berbeda dan menu yang berbeda juga. Jadi jika saat ini anda memiliki angaapan bahwa model pakaian dan gaya hidup orang eropa adalah hasil dari kebudayaan mereka sendiri itu salah. Bahkan dia juga yang mengenalkan orang eropa untuk menggunakan deodoran, pasta gigi, dan shampo. Itulah sebabnya orang eropa menyebut Ziryab sebagai bapak kebudayaan.
Selain mengajarkan tentang cara hidup, Ziryab juga mengajarkan tentang musik. Hal inilah yang membuat orang menjadi terkagum-kagum kepadanya. Ziryab disambut dengan meriah dan ajaran-ajarannya diikuti oleh banyak orang. Mengapa? Karena Ziryab pandai untuk memainkan alat musik, baik itu alat musik arab maupun alat musik daerah setempat. Semakin banyak saja orang yang menganggumi musik ini dan hal itu membuat orang-orang di andalusia menjadi lupa untuk membaca Alquran, membaca hadits, membaca kisah-kisah sahabat, dan ajaran islam.
Kondisi ini tentu membuat peeradaban manusia yang ada di andalusia menjadi menurun. Dan puncaknya saat datang serangan dari kerajaan kristen mereeka tidak sanggup untuk menghadapinya.
Cerita di atas bisa kita jadikan sebagai renungan. Bukan tidak boleh untuk mendengarkan musik tapi jangan sampai musik itu membuat kita lupa terhadap agama islam.
Sumber https://www.abimuda.com/
Tapi selain dari hal-hal yang terlihat oleh indra sebenarnya masih ada faktor lain yang mengakibatkan keruntuhan kerajaan islam, yaitu karena dosa. Allah berfirman: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuraa: 30)
Begitu juga dengan keruntuhan islam yang ada di Andalusia. Saat itu para pemimpin andalusia sibuk untuk memperebutkan tahta, bermaksiat kepada Allah dan melalaikan-Nya. Mungkin tidak banyak orang yang membahas hal ini tapi itulah hal yang terjadi. Lalu apa penyebabnya?
Salah satu penyebab lalainya orang-orang Andalusia kepada Allah adalah musik. Kerena musik inilah membuat mereka lalai untuk membaca Alquran, hadits, dan mempelajari agama islam.
Pada awalnya musik dibawa oleh Abu al-Hasan Ali bin Nafi’ (789-857) atau yang lebih dikenal dengan Ziryab ke andalusia. Siapakah Ziryab itu?
Ziryab adalah seorang persi yang tinggal di andalusia selama 30 tahun. Dia adalah seorang musisi, pencipta lagu, ahli kosmetik, kuliner, dan pakaian. Dia juga menguasai beberapa cabang ilmu pasti. Dia membuat berbagai model pakaian-pakaian, kuliner, gaya rambut, dan lain sebagainya yang menyesuaikan dengan jaman. Seperti pada pakaian. Dia membuat pakaian dengan berbagai tren warna sesuai dengan musim-musim tertentu, atau juga dia membuat model kebiasaan makanan itu dihidangkan. Padahal dulunya tidak ada orangpun yang peduli kapan makanan itu dihidangkan. Tapi dia membuat pembagian makanan itu menjadi 3 kali dalam waktu yang berbeda dan menu yang berbeda juga. Jadi jika saat ini anda memiliki angaapan bahwa model pakaian dan gaya hidup orang eropa adalah hasil dari kebudayaan mereka sendiri itu salah. Bahkan dia juga yang mengenalkan orang eropa untuk menggunakan deodoran, pasta gigi, dan shampo. Itulah sebabnya orang eropa menyebut Ziryab sebagai bapak kebudayaan.
Selain mengajarkan tentang cara hidup, Ziryab juga mengajarkan tentang musik. Hal inilah yang membuat orang menjadi terkagum-kagum kepadanya. Ziryab disambut dengan meriah dan ajaran-ajarannya diikuti oleh banyak orang. Mengapa? Karena Ziryab pandai untuk memainkan alat musik, baik itu alat musik arab maupun alat musik daerah setempat. Semakin banyak saja orang yang menganggumi musik ini dan hal itu membuat orang-orang di andalusia menjadi lupa untuk membaca Alquran, membaca hadits, membaca kisah-kisah sahabat, dan ajaran islam.
Kondisi ini tentu membuat peeradaban manusia yang ada di andalusia menjadi menurun. Dan puncaknya saat datang serangan dari kerajaan kristen mereeka tidak sanggup untuk menghadapinya.
Cerita di atas bisa kita jadikan sebagai renungan. Bukan tidak boleh untuk mendengarkan musik tapi jangan sampai musik itu membuat kita lupa terhadap agama islam.
Sumber https://www.abimuda.com/