Pembagian Zona Waktu Bumi
Wednesday, October 12, 2016
Untuk orang awam tentu lumrah bertanya: Sejak kapan sih di Bumi ini ada pembagian zona waktu?. Sebelum akhir abad kesembilan belas, pencatatan waktu pada dasarnya merupakan fenomena lokal. Setiap kota akan mengatur jam mereka sesuai dengan gerakan Matahari harian. Siang didefinisikan sebagai waktu ketika matahari mencapai ketinggian maksimum di atas cakrawala. Kota dan kota-kota akan menugaskan pembuat jam untuk mengkalibrasi jam kota mengikuti gerakan surya. Jam kota ini kemudian akan mewakili waktu "resmi" dan warga akan mengatur jam tangan dan jam mereka sesuai dengan waktu resmi tadi.
Kemudian memasuki pertengahan abad ke 19 adalah saat diamna peningkatan pergerakan manusia. Di Amerika Serikat dan Kanada, banyak orang yang bergerak ke barat dan permukiman di daerah ini mulai berkembang pesat. Untuk mendukung mobilitas itu dibuatlah permukiman baru, rel kereta api dan eksplorasi sumber daya antar wilayah. Namun, karena sifat dari bagaimana waktu setempat ditentukan, jadwal perjalanan kereta api mengalami masalah besar dalam membangun jadwal untuk waktu berhenti. Jadwal hanya bisa menjadi lebih efisien jika semua kota memiliki waktu standar yang disetujui dunia.
Pada tahun 1878, Kanada Sir Sanford Fleming mengusulkan sistem zona waktu di seluruh dunia yang akan menyederhanakan mekanisme pembagian waktu di Bumi. Fleming mengusulkan bahwa dunia dibagi menjadi 24 zona waktu, masing-masing 15 derajat bujur. Karena dunia berputar sekali setiap 24 jam pada porosnya dan ada 360 derajat bujur, setiap 1 jam rotasi bumi merupakan 15 derajat bujur.
Railroad perusahaan kereta di Kanada dan Amerika Serikat mulai menggunakan zona waktu Fleming pada tahun 1883. Pada tahun 1884, Konferensi Waktu Dunia Internasional diadakan di Washington DC untuk mengadopsi metode standarisasi waktu menjaga dan menentukan lokasi awal mula titik pangkal 0 derajat bujur (Prime Meridian). Anggota konferensi sepakat bahwa bujur Greenwich, Inggris akan menjadi nol derajat bujur dan mendirikan 24 zona waktu relatif terhadap Prime Meridian tadi. Hal itu juga diusulkan bahwa pengukuran waktu di bumi akan dibuat relatif terhadap pengukuran astronomi di Royal Observatory di Greenwich. Standar waktu tersebut hingga saat ini disebut Greenwich Mean Time (GMT).
Saat ini, banyak negara-negara beroperasi pada variasi dari zona waktu yang disarankan oleh Sir Fleming. Gambar di bawah menggambarkan berbagai zona waktu saat ini digunakan di Bumi. Dalam sistem ini, waktu di berbagai zona diukur relatif berdasarkan standar Coordinated Universal Time (UTC) di Prime Meridian. Coordinated Universal Time menjadi acuan hukum standar waktu di seluruh dunia pada tahun 1972.
UTC ditentukan dari enam jam atom primer yang dikoordinasikan oleh Biro Internasional Berat dan Ukuran (BIPM) yang terletak di Perancis. Angka-angka yang terletak di bagian bawah peta menunjukkan berapa jam setiap zona yang lebih awal (tanda negatif) atau lambat (tanda positif) dari Coordinated Universal Time standar. Juga mencatat bahwa batas-batas nasional dan masalah politik mempengaruhi bentuk batas-batas zona waktu. Misalnya, China menggunakan satu zona waktu (delapan jam di depan UTC), bukan lima zona waktu yang berbeda. Lalu kapan Indonesia punya zona waktu sendiri?, ya tanya pemerintah itu mah.
Peta Zona Waktu Dunia, pic: physicalgeography |