CARA MEMBUAT KOLAM TERPAL DIPEKARANGAN

Saat ini kolam terpal menjadi trend di kalangan pencinta pertanian dan perikanan. Kolam terpal menjadi alternatif untuk membudiyakan ikan. Walaupum pembuatan kolam terpal itu terbilang mudah tapi dalam pelaksanaannya tetap harus menyesuaikan tujuannya. Pembuatan kolam terpal ini dilakukan bila tempatnya sempit dan kebanyakan dilakukan disekitar rumah perkaranngan sehingga kolam mudah dikontrol. Dari namanya aja kolam terpal jadi bahan utamanya adalah terpal. Dibandingkan dengan kolam lainnya, kolam terpal lebih praktis karena harganya terjangkau, dan dapat dipindah tempatnya karena sifat tidak permanen. Faktor yang diperhatikan dalam pembuatan kolam terpal adalah :





1. Faktor Penting dalam Pembuatan Kolam Terpal


Faktor yang terpenting yang diperhatikan adalah :
  • Jenis ikan yang dibudidayakan
  • Ukuran ikan karena berpengaruh terhadap ketinggian kolam
  • Keseimbangan volume air dengan kerangka penyangga yang kuat
  • Dasar untuk peletakan kolam terpal harus rata
  • Kerangka tidak berbahan tajam yang membuat robek terpal
  • Waktu panen dan pascapanen diperlukan perlakuan yang baik sehingga terpal tidak rusak
  • Saluran pembuangan air kolam yang dibuat dengan cara melubangi terpal sebaiknya dilakukann hati-hati agar terpal tidak bocor.
  • 2. Jenis - Jenis Kolam Terpal 

Berdasarkan peletakannya kolam terpal dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kolam terpal diatas permukaaan tanah
Kolam ini adalah kolam yang dibuat diatas permukaan tanah tampa menggali atau melubangi tanahnya, dan kontruksinya harus menggunakan kerangka. Bahan kerangka kolam, baik cagak atau penyangga herisontalnya dapat dibuat dari bambu, kayu,pipa leding, atau batu bata. Masing2 bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu penggunaanya tergantung dari pembudidaya. Untuk ukuran kolam rata2 memakai ukuran terpal 2 x 3 x 1m atau 4 x 5 x 1 m.


b. Kolam terpal didalam tanah
Kolam ini adalah kolam yang dibuat dengan cara melubangi atau menggali tanah untuk merendam sebagian atau keseluruhan kolam terpal. Bila kolam yang dimasukkan kedalam tanah hanya sebagian saja maka keliling kolam harus diberi kerangka dan apabila kolam terpal dimasukkkan dalam tanah keseluruhan maka sepanjang tepian terpal harus diikat atau dipasak disepanjang tepian lubang.


3. Cara Membuat Kolam Terpal


Membuat kolam terpal cukup mudah, yang terpenting adalah kekuatan kontruksi kolam dalam menahan beban air dan ikan yang akan dipelihara serta kolam tidak boleh bocor. Cara membuat kolam dengan menggunakan kerangka bambu atau kayu adalah :
  • Setelah memisahkan bambu atau kayu yang akan digunakan, pasang bambu sebagai pasak atau tunggak, yakni dengan cara melingkari petakan sesuai ukuran kolam terpal yang akan dibuat, kolam terpal yang dibuat biasanya adalah 2 x 3 x 1 m atau 4 x 5 x 1 m.
  • Kemudian bambu atau kayu lainnya yang berukuran kecil dibelah dua dan dipasang melintang atau herisontal disebelah dalam pasak atau tunggak dengan memaku pada pasak tersebut.
  • Pasang terpal yang tepinya telah dipasang lubang2 dari ring logam, bila pada kolam berukuran 2 x 3 x 1 m luas terpalnya yakni 4 x 5 m dan kolam berukuran 4 x 5 x 1 m maka ukuran terpanya 6 x 7 m 
  • Selanjutnya kerangka siap untuk digunakan, pasang terpal kedalam kerangka bambu atau kayu yang telah dibuat, kemudian ikat terpal pada kerangka bambu atau kayu tersebut.
  • Pasang pipa tau selang untuk saluran pembuangan atau pengurangan air pada waktu kolam kelebihan air.

4. Kolam Terpal Sebelum Digunakan

Perlakuaan terhadap air media sebelum ditebari ikan adalah harus stabil air dalam kolam. Cara menstabilkan air media adalah sebagai berikut :
  • Setelah kolam terpal jadi, siram air dan bilas terlebih dahulu sampai bener2 bersih dan bau dari terpal hilang, bila terpal yang digunakan bekas kolam budidaya harus dicuci hingga bersih dan jemur hingga kering.
  • Masukkan air bersih kedalam kolam terpal dengan ketinggian sesuai kebutuhan.
  • Setelah kolam terisi air, tutup dan biarkan selama 2 - 3 hari.
  • Untuk menjaga sterilitas, kolam terpal dapat diberi perlakuan dengan cara tradisional misalnya dengan memberi tumpukan daun pepaya atau daun ketapang yang dibiarkan selama 6 - 7 hari, fungsi dari daun tersebut adalah sebagai antiseptik.
  • Setelah air media siap, benih ikanpun bisa ditebar kemudian tambahkan antibakteri seperti boster dengan dosis 2 cc/l air selama 3 hari. ( Sumber : penebar swadaya )

loading...

Sumber https://guroe.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel