Ada 5 Metode Pendekatan dalam Ilmu Geografi, Harus Baca!

Pada kali ini kami akan menyampaikan materi geografi mengenai  Ada 5 Metode Pendekatan dalam Ilmu Geografi, Harus Baca!

Ada 5 Metode Pendekatan dalam Ilmu Geografi, Harus Baca!

Pada kali ini kami akan menyampaikan materi geografi mengenai metode pendekatan dalam ilmu geografi. Geografi mempunyai ruang lingkup yang bisa dikatakan luas. Metode pendekatan yang bisa digunakan dalam ilmu geografi bukan hanya dari aspek keruangannya saja, akan tetapi juga ada aspek sistem-sistem yang lain.

Menurut Nursid Sumaatmadja, ada 5 (lima) metode pendekatan dalam ilmu geografi, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, pendekatan historis, dan pendekatan sistem. Berikut ini kami jabarkan satu persatu tentang 5 metode pendekatan dalam ilmu geografi.

1. Pendekatan Geografi Pertama : Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan keruangan yaitu metode pendekatan khas yang ada dalam ilmu geografi. Pendekatan keruangan memiliki berbagai prinsip yang berlaku. Prinsip-prinsip dalam pendekatan keruangan terdiri dari : prinsip interelasi,  penyebaran, serta deskripsi. Adapun yang termasuk bagian dari pendekatan keruangan meliputi pendekatan aktivitas manusia, pendekatan topik, dan pendekatan regional. Pendekatan itu dapat dipisahkan satu dengan yang lain secara teoretis, akan tetapi pada kenyataannya, pendekatan-penekatan itu berhubungan antara satu dengan yang lain.

a. Pendekatan Topik
Ketika mempelajari suatu permasalahan geografi di daerah tertentu, kita bisa mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Contihnya di wilayah tertentu, topik yang menjadi perhatian utama yaitu kelaparan maka kelaparan inilah yang akan menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik.

Yang menjadi pegangan pokok dalam melakukan pendekatan topik ini, yaitu tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan ruang yang menjadi topik atau wadah gejala yang kita dekati. Kita tidak boleh mengabaikan faktor-faktor geografi seperti keadaan fisisnya dan manusianya. Dengan pendekatan keruangan ini, kita akan bisa mengungkapkan karakteristik kelaparan di wilayah yang bersangkutan jika dibandingkan dengan gejala atau kelaparan di daerah yang lain.

Kelaparan di wilayah tersebut diungkapkan sebab-sebabnya, jenis-jenisnya, intensitasnya, penyebarannya, serta interelasinya dengan masalah secara keseluruhan dan dengan gejala yang lain

b. Pendekatan Aktivitas Manusia (Human Activities)
Aktivitas penduduk ini bisa ditinjau dari interelasinya, penyebarannya, dan deskripsinya dengan gejala-gejala lain yang ada hubungannya dengan aktivitas tadi. Jika ditinjau dari penyebarannya, kita akan bisa membedakan bentuk aktivitas tadi sehubungan dengan mata pencarian masyarakat. Aktivitas itu apakah berlangsung di dataran rendah, apakah di daerah pegunungan, apakah dari sungai, apakah di pantai, apakah dekat dengan sungai, dan sebagainya.

Dari aktivitas penyebaran penduduk tadi, kita bisa mengungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, dengan keadaan komunikasi-transportasi, dengan hidrografi, dengan faktor-faktor geografi lainnya, dan dengan keadaan tinggi-rendah permukaan. Oleh sebab itu, kita bisa membuat suatu gambaran tentang aktivitas penduduk tadi berdasarkan interelasi keruangan dengan berbagai masalah dan dengan gejala-gejala lain sebagai sistem keruangannya.

2. Pendekatan Geografi Kedua : Pendekatan Regional
Maksud pendekatan regional yaitu mendekati suatu masalah atau suatu gejala dari regional, masalah tersebut tersebar atau wilayah tempat gejala. Tekanan utama pendekatannya bukan kepada aktivitas manusianya atau topik, akan tetapi kepada region yang merupakan wadah atau tempatnya. Jadi, ekologi dan wilayahnya berdiri sendiri dalam satu ruangan. Contohnya dalam melakukan studi mengenai masalah kelaparan, kita bisa melakukan pendekatan regional mengenai gejala kelaparan tadi. Dalam hal ini meninjau masalah kelaparan atas dasar daerahnya. Pertanyaan yang bisa dimunculkan, yaitu di daerah-daerah mana saja terjadinya kelaparan? Pada akhirnya kita bisa mengungkapkan penyebaran masalah atau gejala kelaparan di muka bumi.

Berdasarkan penyebaran daerah kelaparan, kita bisa pula mengungkapkan penyebab kelaparan itu terjadi di wilayah atau region yang bersangkutan. Selanjutnya kita bisa mengungkapkan interaksi dan interelasi gejala kelaparan itu dengan gejala-gejala yang lain pada region yang sama. Dalam hal ini artinya kita bisa mengungkapkan interelasi dan interaksi keruangan gejala kelaparan dengan faktor atau gejala geografi yang lainnya, misalnya faktor aktivitas penduduknya.

Selanjutnya, dari hasil pendekatan regional yang didasarkan pada prinsip-prinsip geografi, kita akan dapat memberikan gambaran masalah atau gejala kelaparan tadi pada wilayah atau region yang bersangkutan.

3. Pendekatan Geografi Ketiga : Pendekatan Ekologi (Ecological Approach)
Geografi dan ekologi yaitu dua bidang ilmu yang tidak sama. Geografi berhubungan dengan interelasi kehidupan manusia dengan faktor fisisnya yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya. Sedangkan ekologi, khususnya ekologi manusia berhubungan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekosistem atau ekologi. Konsep dan prinsip yang berlaku pada kedua bidang ilmu tersebut tidak sama. Hal ini dikarenakan ada persamaan pada objek yang digelutinyan, pelaksanaan kerja kedua ilmu tersebut bisa saling membantu saling dan mendukung.

Pendekatan ekologi merupakan suatu metodologi untuk menelaah, mendekati, dan menganalisis suatu masalah atau gejala dengan menerapkan prinsip dan konsep ekologi. Penelaahan dan pandangan ekologi diarahkan kepada hubungan yang terjadi antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alamnya. Penelaahan dan pandangan ini disebut sebagai pendekatan ekologi, yang bisa mengungkapkan permasalahan yang terjadi dalam hubungan aktivitas dan penyebaran manusia dengan lingkungan alamnya. Pada pendekatan ekologi suatu wilayah pemukiman, wilayah pemukiman tersebut ditinjau sebagai suatu bentuk ekosistem hasil interaksi aktivitas manusia dan penyebaran dengan lingkungan alamnya. Demikian pula jika kita mengkaji daerah perindustrian, daerah pertanian, daerah perkotaan, dan sebagainya

Geografi bisa juga dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan yang terjadi antara penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alam. Pokok dari geografi yaitu berhubungan dengan studi tentang ekologi manusia pada wilayah/daerah yang khusus.

Pada hal ini pengertian geografi bukan merupakan pengertian geografi secara keseluruhan, akan tetapi secara geografi regional. Meninjau region sebagai suatu bentuk ekosistem hasil hubungan dan penyesuaian penyebaran aktivitas manusia dengan lingkungannya pada area atau daerah tertentu. Interelasi manusia dengan lingkungan alam yang ada di sekitarnya dikaji dan diteliti berdasarkan konsep dan prinsip ekologi.

4. Pendekatan Geografi Keempat : Pendekatan Historis (Pendekatan Kronologi)
Menurut Preston E. James, geografi dan sejarah adalah ilmu dwitunggal. Waktu dan tempat menampilhan kerangka kerja yang di dalamnya bisa dijelaskan pranata manusia dan proses perubahan kebudayaan yang bisa ditelusuri.

Pentingnya dimensi sejarah pada geografi dikemukakan oleh Hartshorne. Apabila dimensi tempat memeberikan penjelasan tentang interelasi keruangannya maka dimensi sejarah bisa menjelaskan dimensi waktunya dan bisa menjelaskan perkembangan dan pertumbuhannya.

Pada studi geografi, metodologi dengan menggunakan dimensi sejarah atau dimensi urutan waktu, disebut sebagai pendekatan historis atau pendekatan kronologi. Dengan menggunakan pendekatan historis, suatu masalah atau suatu gejala pada ruang tertentu, bisa kita kaji perkembangannya dan bisa pula kita buat prediksi masalah atau proses gejala tadi di waktu yang akan datang. Dengan menggunakan pendekatan historis, kita bisa melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di wilayah atau di daerah tertentu.

Meneliti, menganalisis, serta mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan menggunakan pendekatan historis, maksudnya dengan memakai peta perkembangan wilayah berdasarkan urutan waktunya, kita akan bisa melihat kecenderungan ke arah mana kota itu akan tumbuh dan  berkembang beserta apa penunjangnya.

5. Pendekatan Geografi Kelima : Pendekatan Sistem (System Approach)
Sistem mempunyai pengertian konotatif yang cukup luas. Konsep sistem ini dapat diterapkan kepada susunan jasmaniah manusia, dapat diterapkan kepada alat atau pesawat elektronik, dan dapat diaplikasikan kepada rangkaian gejala. Kriteria utama dari sebuah sistem bahwa komponen atau subsistem yang membentuk sistem tersebut, harus membentuk suatu rangkaian atau kesatuan yang tidak terpisah-pisah. Pada suatu sistem, rangkaian komponen itu mempunyai nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan komponen yang terpisah-pisah.

Pendekatan sistem adalah metode berpikir sintetik yang diaplikasikan pada masalah yang merupakan suatu sistem, sedangkan yang dimaksud dengan mode berpikir sintetik, yaitu mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme merupakan cara meninjau suatu hal atau suatu benda sebagai bagian dari keseluruhan yang besar.

Gejala yang berhubungan dengan gejala yang menjadi sorotan utama tadi dapat ditetapkan sebagai subsistem dari gejala-gejala utamanya. Penelaahan dan pendekatan gejala geografi utama dengan subsistemnya, ditinjau sebagai satu kebulatan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sebagai ilustrasi contohnya kita akan menelaah suatu jenis pertanian yang kita tetapkan sebagai satu sistem. Apabila pertanian kita tetapkan sebagai satu sistem, gejala-gejala yang berhubungan dengan pertanian tadi, kita tetapkan sebagai subsistemnya. Misalnya, tanah dengan kesuburan yang dimiliki, keadaan hidrografi dengan distribusi dan fluktuasi airnya, manusia dengan segala aktivitasnya, cuaca dengan segala unsur dan perubahannya, teknologi dengan segala perlengkapannya, dan sebagainya.

Pendekatan sistem tersebut dapat diaplikasikan pada sistem pemukiman, jaringan komunikasi transportasi, keruangan industri, pelabuhan, perkotaan, dan sebagainya.

Demikian artikel kami yang membahas tentang metode pendekatan dalam ilmu geografi. Semoga pembaca mendapatkan manfaat setelah membaca artikel tersebut.

Sumber https://www.muttaqin.id/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel