Pengertian Makna Leksikal, Gramatikal, Konotatif, Denotatif
Friday, September 23, 2016
Makna Kata
Bahasa digunakan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, makna bahasa akan dipandang berbeda-beda sesuai dengan segi dan pandangan yang berbeda juga. Berikut akan dibahas bermacam-macam makna bahasa tersebut.
a. Makna Leksikal dan Gramatikal
Makna leksikal merupakan makna yang ada pada leksem meski tanpa konteks apapun. Misalnya leksem rumah memiliki makna leksikal bangunan untuk tempat tinggal manusia. Berdasarkan contoh tersebut dapat diartikan makna leksikal sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Lalu, karena itu dapat pula dikatakan makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguhsungguh nyata dalam kehidupan kita (Abdul Chaer, 2009: 60).
Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata terangkat pada kalimat Batu seberat itu terangkat juga oleh adik, melahirkan makna ‘dapat’, sedangkan dalam kalimat Ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat, melahirkan makna gramatikal ‘tidak sengaja’.
Contoh Makna Gramatikal dan Leksikal
Kata: Sepeda
Makna : kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untk menjalankannya; kereta angin
Makna Gramatikal :
bersepeda (ber + sepeda) = mempunyai sepeda
sepeda-sepeda (perulangan) = banyak sepeda
sepeda motor (pemajemukan) = sepeda yang digerakkan mesin/motor
b. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna : kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untk menjalankannya; kereta angin
Makna Gramatikal :
bersepeda (ber + sepeda) = mempunyai sepeda
sepeda-sepeda (perulangan) = banyak sepeda
sepeda motor (pemajemukan) = sepeda yang digerakkan mesin/motor
b. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang dikandung sebuah kata secara objektif. Makna denotatif disebut juga maka konseptual, makna denotasional, atau makna kognitif. Selain itu, makna denotatif juga sama dengan makna referensial, karena makna denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Makna denotatif disebut makna denotasional karena makna denotatif menyangkut informasi-informasi faktual objektif. Oleh karena itulah, makna denotatif sering juga disebut dengan makna sebenarnya. Misalnya: uang muka, persekot, panjar sama artinya dengan ‘uang tanda jadi’
Perbedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada atau tidaknya ‘nilai rasa’ pada sebuah kata. Setiap kata, terutama yang disebut kata penuh mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu mempunyai makna konotatif. (Abdul Chaer, 2009:65). Selanjutnya dijelaskan bahwa sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai ’nilai rasa’, baik positif maupun negatif.
Makna konotatif merupakan makna yang ditimbulkan oleh pendengar/pembaca dalam merespon suatu stimulus. Dalam responsi-responsi itu terkandung nilai-nilai stimulus. Dalam responsi-responsi itu terkandung nilai-nilai emosional dan evaluatif. Akibatnya, muncullah nilai rasa terhadap penggunaan/pemakaian katakata itu.
Makna konotatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Konotasi positif, yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa tinggi, baik, halus, sopan, menyenangkan, dan sakral, contoh: jenazah.
2) Konotasi negatif, yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor, porno, dan berbahaya, contoh: mayat, bangkai.