LANGKAH-LANGKAH MENULIS CERPEN YANG BENAR

Sebelum menulis, cobalah renungi ”nasihat” sastrawan sekaligus budayawan besar yang pernah kita miliki, berhubungan hakikat cerpen berikut! 

”Esensi cerita pendek yang baik bukan pada soal pendek panjangnya. Akan tetapi, bagaimana dalam dan lewat suatu pengisahan peristiwa kecil yang kompak dapat bercahaya suatu pijar pamor kemanusiaan yang menyentuh, yang mengharukan, dan yang mengimbau pembaca mencicipi setetes madu manis atau racun pahit kemanusiaan.” (Y.B. Mangunwijaya) 


Cermatilah beberapa kiat berikut! Bolehlah Anda anggap sebagai langkah-langkah menulis cerpen. 

1. Ciptakan cerita yang unik, berbeda dengan cerita-cerita yang telah ada sehingga seperti muncul cerita baru. Tidak peduli masalahnya sama, misalnya tentang cinta. Tidak peduli cerita Anda berangkat dari pengalaman diri sendiri atau orang lain. Jadi, Anda harus menyiapkan tema terlebih dahulu. 

2. Mulailah paragraf pertama yang langsung ke persoalan. Kalau perlu langsung ke konfliknya. Jangan terlalu memberi penjelasan apalagi menggurui. Jadikan paragraf pertama etalase menawan yang ”memaksa” pembaca terus membaca. Jangan biarkan paragraf pertama Anda menjadi ruang kumuh yang memaksa pembaca lari terbirit-birit. Jadi, di paragraf ini Anda sudah dapat menampilkan konflik dan memunculkan tokoh dan penokohannya.

3. Tokoh beserta karakternya harus dikembangkan secara dinamis atau bergerak. Jangan diceritakan tersendiri seperti dalam novel. Biarlah pembaca mengetahui watak atau karakter tokoh cerpen dari apa yang diucapkan dan dilakukannya, baik secara psikis maupun fisik.

4. Anda harus mempertimbangkan pembaca. Pembaca tidak memilih tema. Tema apa pun mereka terima asalkan Anda bisa membuat cerita yang penuh kejutan, cerita yang tidak mudah ditebak jalannya, tidak gampang diterka selesainya. 

5. Galilah latar cerita sekaligus mengaitkannya dengan suasana batin tokohnya. Pilihlah latar, misalnya keadaan sebuah kota, diceritakan tersendiri dan lepas dari suasana jiwa tokohnya.   

6. Usahakan menggunakan kalimat yang ”efektif”, dalam arti, kalimat yang mampu menyampaikan pesan secara tepat dan pas.  Tidak perlu panjang-panjang asal mudah ditangkap artinya dan lancar mengalir.   

7. Berilah bumbu-bumbu, misalnya humor, tetapi tetap dalam konteks cerita.   

8. Akhiri cerita dengan sentakan yang mengejutkan yakni ketika pembaca masih ”ingin” melanjutkan cerita tetapi Anda justru menghentikannya. Biarkan pembaca menerawang dan mencari ”penyelesaian” menurut versi dan cara mereka masing-masing.   

9. Berikutnya, beri judul cerpen Anda dengan baik. Jangan judul-judul yang klise dan kuno, seperti  Akibat Tergoda Narkoba, Surat Cinta Sinta, atau Ada Dia di Mataku. 

10. Jangan lupa menyunting tulisan Anda. Siapa tahu ada yang kurang pas dan kurang cocok, baik isi maupun bahasanya. 

11. Di samping berlatih, sering-seringlah membaca cerpen karya para cerpenis atau sastrawan ternama. Dengan begitu, Anda dapat senantiasa menambah wawasan juga mencari bukti atas kiat-kiat di atas. 

12. Selamat mencoba!

Sumber http://www.guruberbahasa.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel