Contoh Pidato Kenegaraan Oleh Presiden Republik Indonesia
Monday, August 15, 2016
PIDATO PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO P
ADA AWAL TAHUN 2007
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, di manapun saudara berada dan berkarya.
Mengawali pidato ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, Allah swt., karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk melanjutkan ibadah, karya, dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Kita juga bersyukur, karena kita masih diberi ketegaran dan kesabaran untuk menghadapi berbagai tantangan dan ujian, dalam upaya besar kita membangun hari esok yang lebih baik. Jalan yang kita tempuh dan lalui untuk menjadi bangsa yang maju dan sejahtera, sebagaimana pula yang dialami oleh bangsa-bangsa lain adalah jalan yang panjang, tidak lunak, dan penuh dengan tantangan. Hanya bangsa yang tangguh, ulet, cerdas, dan terus bekerja keraslah yang akan berhasil mencapai cita-citanya. Insya Allah, bangsa Indonesia akan mampu menghadapi dan mengatasi ujian dan tantangan itu dan kelak akan menjadi bangsa yang maju, adil, dan sejahtera.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saya menunda penyampaian Pidato Akhir Tahun, yang biasanya saya sampaikan di akhir bulan Desember. Saya ingin menggantinya dengan tradisi baru, yakni menyampaikan Pidato Awal Tahun pada bulan Januari. Dalam pertimbangan saya, pada bulan Januari, kita telah memperoleh gambaran yang lebih utuh tentang apa yang telah kita capai di tahun sebelumnya. Pertimbangan saya yang lain adalah setiap akhir tahun atau awal tahun baru banyak dilakukan evaluasi dan refleksi kritis terhadap kinerja pemerintah, baik itu oleh DPR, partai-partai politik, lembaga kajian, ataupun para pengamat secara perseorangan. Terhadap kritik dan masukan tersebut, baik dengan atau tanpa usulan solusi, saya dan jajaran pemerintah yang saya pimpin telah menyimaknya dengan saksama. Sebagian kritik itu logis dan dapat kami terima, sebagian lagi perlu kami berikan klarifikasi dan penjelasan karena cara melihat permasalahan berbeda, atau karena kurang mengetahui apa yang telah dilakukan oleh pemerintah selama ini. Namun, sulit bagi pemerintah untuk merespons kecaman yang hanya sarat dengan retorika, tanpa data dan fakta yang akurat, dan bernada ”pokoknya” pemerintah gagal, jelek, dan tidak ada satu pun kemajuan yang dicapai.
Saudara-saudara.
Sejak awal pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu akhir Oktober 2004, saya telah mengenali permasalahan mendasar yang dihadapi bangsa Indonesia, yaitu tingginya tingkat kemiskinan, tingginya tingkat pengangguran, dan besarnya utang pemerintah. Di samping 3 (tiga) permasalahan mendasar ini, kita juga dihadapkan pada 3 (tiga) permasalahan serius lain yang memerlukan perhatian kita semua, yaitu praktik korupsi yang kronis dan penegakan hukum yang lemah, perekonomian nasional yang masih rapuh dan rentan akibat krisis, dan keadaan politik serta keamanan yang masih rentan, termasuk keadaan di Aceh dan Papua. Kita sadar dan amat mengetahui, jika keenam permasalahan-permasalahan mendasar itu tidak kita tangani secara sungguh-sungguh, tekun, dan konsisten, negara kita tidak akan bergerak maju, dan kesejahteraan rakyat juga tidak akan bertambah baik.
Masalah kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah, terutama utang luar negeri yang amat tinggi merupakan masalah yang mengalir dari masa lalu yang menjadi tantangan bersama kita masa kini. Sebelum krisis 1998, angka kemiskinan, pengangguran, dan utang luar negeri itu masih relatif tinggi. Ketika negara kita mengalami krisis, angka kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah menjadi lebih tinggi lagi. Itulah sebabnya, pemerintah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk melanjutkan upaya pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah terutama utang luar negeri kita. Upaya tersebut juga telah dilakukan oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya, yang dalam kenyataannya juga mengalami pasang-surut.
….
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 31 Januari 2007
Presiden Republik Indonesia
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber http://www.guruberbahasa.com/