Pengertian dan Contoh Reaksi Satu Arah dan Reaksi Bolak Balik
Sunday, June 26, 2016
Menurut konsep stoikiometri, suatu zat yang direaksikan akan habis berekasi jika perbandingan mol zat itu sama dengan perbandingan koefisiennya.
Contohnya adalah sebagai berikut.
Mg(s) + 2HCl(aq) → Mgcl2(aq) + H2(g)
Pada rekasi tersebut, jika perbandingan mol Mg dan HCl yang direkasikan adalah 1 : 2 maka Mg dan HCl habis bereaksi. Reaksi yang seperti ini disebut reaksi satu arah atau irreversible.
Adakalanya pada reaksi kimia, reaktan tidak habis berekasi, walaupun zat yang direaksikan sama dengan perbandingan koefisiennya. Contohnya adalah pada reaksi berikut ini.
H2(g) + I2(g) → 2HI(g)
Pada reaksi tersebut, setelah campuran rekasi dibiarkan beberapa lama, terdapat campuran gas H2, gas I2, dan gas HI. Mengapa demikian? Bukanka seharusnya campuran gas H2 dan gas I2 habis bereaksi? Ternyata gas HI yang berbentuk terurai kembali menjadi gas H2 dan gas I2 berdasarkan reaksi.
2HI(g) → H2(g) + I2(g)
Sehingga reaksinya menjadi
H2(g) + I2(g) D 2HI(g)
Dalam hal ini rekasi tidak hanya berlangsung dari kiri ke kanan tetapi juga dari kanan ke kiri. Reaksi yang berlangsung dari kiri ke kanan maupun dari kanan ke kiri disebut reaksi bolak balik atau reversible. Jika laju reaksi ke kiri sama dengan laju reaksi ke kanan maka terjadi kesetimbangan.
Dengan demikian, kita telah mengenal dua jenis reaksi, yaitu reaksi satu arah dan reaksi bolak balik. Berikut ini akan kita lihat ciri-ciri dari kedua reaksi tersebut.
Contohnya adalah sebagai berikut.
Mg(s) + 2HCl(aq) → Mgcl2(aq) + H2(g)
Pada rekasi tersebut, jika perbandingan mol Mg dan HCl yang direkasikan adalah 1 : 2 maka Mg dan HCl habis bereaksi. Reaksi yang seperti ini disebut reaksi satu arah atau irreversible.
Adakalanya pada reaksi kimia, reaktan tidak habis berekasi, walaupun zat yang direaksikan sama dengan perbandingan koefisiennya. Contohnya adalah pada reaksi berikut ini.
H2(g) + I2(g) → 2HI(g)
Pada reaksi tersebut, setelah campuran rekasi dibiarkan beberapa lama, terdapat campuran gas H2, gas I2, dan gas HI. Mengapa demikian? Bukanka seharusnya campuran gas H2 dan gas I2 habis bereaksi? Ternyata gas HI yang berbentuk terurai kembali menjadi gas H2 dan gas I2 berdasarkan reaksi.
2HI(g) → H2(g) + I2(g)
Sehingga reaksinya menjadi
H2(g) + I2(g) D 2HI(g)
Dalam hal ini rekasi tidak hanya berlangsung dari kiri ke kanan tetapi juga dari kanan ke kiri. Reaksi yang berlangsung dari kiri ke kanan maupun dari kanan ke kiri disebut reaksi bolak balik atau reversible. Jika laju reaksi ke kiri sama dengan laju reaksi ke kanan maka terjadi kesetimbangan.
Dengan demikian, kita telah mengenal dua jenis reaksi, yaitu reaksi satu arah dan reaksi bolak balik. Berikut ini akan kita lihat ciri-ciri dari kedua reaksi tersebut.
Reaksi Satu Arah (Irreversible)
Pada peristiwa reaksi satu arah, zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Ciri-ciri reaksi satu arah adalah sebagai berikut.
- Reaksi ditulis dengan satu anak panah (→)
- Reaksi berlangsung satu arah dari kiri ke kanan.
- Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.
- Reaksi baru berhenti salah satu atau semua reaktan habis.
Contoh:
- NaOH(aq) + HCl(aq) → Nacl(aq) + H2O(I)
Pada reaksi tersebut NaOH habis bereaksi dengan HCl membentuk Nacl dan air. Nacl dan air tidak dapat bereaksi kembali menjadi NaOH dan HCl. - Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2 + H2(g)
Pada reaksi tersebut Mg habis bereaksi dengan HCl membentuk MgCl2 dan gas H2, MgCl2, dan H2 tidak dapat bereaksi kembali membentuk Mg dan HCl.
Reaksi Bolak-Balik (Reversible)
Pada reaksi dua arah, zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Reaksi kesetimbangan dinamis dapat terjadi apabila reaksi yang merupakan reaksi bolak-balik. Ciri-ciri reaksi bolak-balik adalah sebagai berikut.
- Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan (D)
- Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.
- Zat hasil reaksi dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.
- Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah habis.
Contoh:
- PBSO4 + 2 Nal(aq) → Pbl2(s) + Na2SO4(aq)
Endapan Pbl2 yang terbentuk dapat direaksikan dengan cara menambahkan larutan Na2SO4 berlebih.
Pbl2(s) + Na2SO4(aq) → PBSO4(s) + 2 Nal(aq)
Dalam penulisan reaksi bolak-balik, kedua reaksi dapat digabung sebagai berikut.
PBSO4(s) + 2 Nal(aq) D Pbl2(s) + Na2SO4(aq) - N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)
Pada awal reaksi, gas N2 dan gas H2 membentuk gas NH3, tetapi ternyata gas NH3 yang terbentuk dapat terurai kembali menjadi gas N2 dan gas H2 sehingga reaksi diatas berbalik menjadi sebagai berikut.
2 NH3(g) → N2(g) + 3 H2(g)
kedua reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
N2(g) + 3 H2(g) D 2 NH3(g)
Demikian artikel tentang Pengertian dan Contoh Reaksi Satu Arah dan Reaksi Bolak Balik semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semua orang.
Sumber https://materiku86.blogspot.com/