Pencairan Tunjangan Sertifikasi Triwulan 2 2016 Akan Dipercepat


Ada kabar gembira bagi guru yang sudah sertifikasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan pencairan tunjangan profesi guru (TPG) non-PNS  triwulan 2 (kedua) akan dimajukan. Dari jadwal semula Juli menjadi akhir Juni 2016.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, perubahan jadwal pencairan itu mempertimbangkan Lebaran yang jatuh pada 6 Juli. ’’Kami ingin uangnya bisa digunakan untuk persiapan Lebaran,’’ katanya di kantor Kemendikbud kemarin (20/6).

Dia menegaskan bahwa jadwal pencairan TPG khusus untuk guru-guru non-PNS dimajukan lantaran anggaran untuk mereka ada di kas Kemendikbud. Jadi, Kemendikbud tinggal mencairkan ke rekening tabungan guru sasaran.

Data dari Kemendikbud menunjukkan, ada 200.558 guru non-PNS yang sudah mendapatkan SK untuk pencairan TPG akhir Juni ini. Kemudian, sisanya, ada sekitar 17 ribu yang proses penerbitan SK-nya belum tuntas. Total anggaran TPG untuk guru non-PNS mencapai Rp 4,9 triliun untuk satu tahun.

’’Kalau untuk triwulan II saja sekitar Rp 1,2 triliun,’’ tutur pejabat yang akrab disapa Pranata itu.

Kemendikbud juga mengimbau pemerintah daerah (kabupaten dan kota) agar mempercepat pencairan TPG triwulan II. Pranata menjelaskan, anggaran TPG yang ada di kas pemda dialokasikan untuk guru-guru PNS.
Menurut dia, kondisi yang ideal adalah TPG untuk guru PNS dan non-PNS sama-sama cair di akhir Juni ini. Namun, Pranata tidak bisa memastikan karena pencairan TPG untuk PNS merupakan kewenangan pemda.

Mayoritas sasaran pencairan TPG non-PNS ada di Jawa Timur dengan jumlah 53.463 orang guru. Disusul Jawa Barat (41.831 orang guru), Jawa Tengah (37.716), DKI Jakarta (23.576), dan Sumatera Utara (20.436).

Pranata mengatakan, saat ini surat perintah membayar (SPM) pencairan TPG itu sudah keluar. Dengan demikian, dia optimistis pencairan TPG yang semula Juli menjadi akhir Juni itu bakal terlaksana.

Pranata menegaskan, tidak ada pengaruh pemangkasan anggaran Kemendikbud untuk urusan TPG. Dia mengatakan, pemangkasan anggaran Rp 6,5 triliun itu sudah dipagari supaya tidak menyenggol anggaran untuk gaji dan tunjangan kinerja pegawai Kemendikbud serta alokasi TPG untuk guru non-PNS.

Pengamat dan praktisi pendidikan Indra Charismiadji menyambut baik rencana Kemendikbud mempercepat pencairan TPG itu. Sebab, selama ini kabar yang selalu muncul adalah pencairan TPG terlambat, jumlahnya tidak sesuai, dan kabar-kabar negatif lainnya.

Indra lantas berharap para guru secara profesional dan proporsional menggunakan uang TPG itu. Dia menjelaskan, sesuai namanya, uang itu adalah tunjangan profesi guru.

’’Sehingga di dalamnya ada alokasi untuk peningkatan profesi guru. Bukan seluruhnya habis untuk belanja keperluan pribadi,’’ katanya.

Pria yang bergabung dengan organisasi Kawal Pendidikan itu mengatakan, pemberian TPG harus diukur dengan hasil atau outcome guru. Jika tidak ada outcome atas pencairan TPG itu, dia khawatir malah ada unsur memperkaya orang lain dengan uang negara.

source : JPNN


Sumber https://www.pgrionline.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel