Pengertian Menulis Deskripsi dan Jenis-Jenis Deskripsi
Sunday, May 1, 2016
Guruberbahasa.com- Pengertian Menulis Deskripsi dan Jenis-Jenis Deskripsi
Pengertian Menulis Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari verba to describe (bahasa Inggris), yang artinya menguraikan atau melukiskan. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Paragraf deskripsi yang baik dapat membuat pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis (Wiyanto, 2004:64-65).
Seperti diketahui bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan situasi atau masalah. Pengindraan terhadap suatu peristiwa akan melahirkan suatu gambaran mengenai peristiwa itu seperti yang dilihat, didengar, diraba, dicium, atau dirasakan. Demikian juga pengindraan terhadap suatu keadaan, situasi, atau masalah akan melahirkan gambaran atau lukisan yang bertumpu pada penglihatan, pendengaran, peraban, penciuman, atau perasaan.
Menulis deskripsi adalah memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaannya kepada para pembaca lewat tulisan (Kerraf, 1981:93). Sasaran yang ingin dicapai oleh penulis deskripsi adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya daya khayal (imajinasi) pada para pembaca, seolah-olah pembaca melihat sendiri objek tadi secara keseluruhan sebagai yang dialami secara fisik oleh penulisnya (Kerraf, 1981:93).
Jadi, menulis deskripsi adalah memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaan kepada para pembaca lewat tulisan agar pembaca dapat seolah-olah dapat melihat sendiri objek tadi secara keseluruhan seperti yang dialami secara fisik oleh penulisnya.
Jenis-jenis Deskripsi
Secara garis besar deskripsi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu (1) deskripsi ekspositoris bertujuan untuk memberikan informasi yang menyebabkan pembaca dapat melihat, mendengarkan, atau merasakan, dan (2) deskripsi impresionistik yang menyebabkan pembaca bereaksi secara emosional (Akhadiah, dkk., 1999:35).
Alwasilah (2005:114) juga membagi deskripsi menjadi dua, yaitu deskripsi ekspositori dan deskripsi impresionistis atau stimulatif. Deskripsi ekspositori merujuk pada deskripsi yang logis, sedangkan deskripsi impresionistis atau stimulatif menggambarkan impresi penulis ihwal yang dituliskannya.
Deskripsi juga bersifat subjektif atau objektif tergantung besarnya keterlibatan pengamat terhadap objek yang diamati. Deskripsi bersifat
subjektif jika penulis semakin besar memasukkan kepribadiannya, rasa suka, rasa tidak suka, penilaian pribadi ke dalam deskripsi yang ditulis. Deskripsi bersifat objektif jika semakin jauh penulis melibatkan diri dalam deskripsi yang ditulis. Penulis membatasi pengamatan pada keadaan fisik objek, tanpa melibatkan reaksi jiwa penulis (Budiharso, 2009:22). Sumber http://www.guruberbahasa.com/