Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Benar
Saturday, May 21, 2016
Guruberbahasa.com- Langkah-Langkah Menlulis Karya Ilmiah yang Benar
Langkah - langkah penulisan karya ilmiah di atas secara lebih rinci diuaraikan dalam paparan berikut ini:
1. Menemukan dan menguji gagasan : langkah paling awal dari kegiatan menulis ialah menemukan dan men guji gagasan yang hendak di tulis . Setelah gagasan ditemukan, kelayakan gagasan perlu diuji melalui beberapa tahap sebagai berikut : (a) a pakah gagasan itu penting untuk ditulis ? ; (b) apakah gagasan akan mendapat dukungan referensi yang cukup memadai ? ; (c) a pakah gagasan itu masih aktual atau baru untuk saat ini ? ; (d) apakah gagasan yang akan ditulis dapat memberi manfaat bagi pembaca?; (e) a pakah gagasan sesuai dengan tema yang diminta penerbit atau pemberi dana? Sumber gagasan penulisan karya ilmiah ada bermacam - macam yaitu bisa hasil pemikiran penulis atau hasil penelitian.
Karya ilmiah yang bersumber dari hasil pemikiran penulis pada umumnya mengungkap hasil pemikiran penulis terhadap beberapa sumber kajian teor i atau pemikiran orang lain yang telah dimuat sebelumya. Penulis dapat mengambil posisi setuju atau tidak setuju tehadap karya orang lain. Sumber tulisan dapat pula berisi pengetahuan baru yang diperoleh penulis berdasarkan fenomena kehidupan yang terjadi kemudian penulis mendalaminya dengan temuan hasil - hasil pengamatan lain yang serupa. Sumber karya tulis hasil penelitian memuat cuplikan hasil penelitian yang menarik untuk diketahui orang lain, bukan hanya sekedar rangkuman hasil penelitian.
2. Buatlah outline/kerangka karya tulis secara matang . Kerangka karya tulis menyerupai daftar isi sebuah buku. P aper/makalah/artikel merupakan karya tulis ilmiah yang terbatas isinya sehingga k erangka tulisan dalam karya ilmiah tersebut dapat berupa pokok - pokok pikiran ( main idea ) paragraph serta pokok - pokok isi pembahasan ( mind mapping ) . Outline ini akan menuntun penulis untuk menulis secara sistematis dan tidak diulang - ulang. Setelah ouline disusun secara matang, penulis tinggal mengembangkannya dalam bentuk paragraph l engkap dan menambah dengan referensi yang mendukung.
3. Kumpulkan semua referensi yang relevan . Kutip bagian - bagian referensi yang penting seperti definisi, asumsi, teori, prinsip - prinsip, peraturan - peraturan, dan kajian hasil penelitian yang relevan. Bandingkan kutipan dari sumber yang satu dengan sumber lainnya untuk mengetahui persamaan dan perbedaannya. Apabila terdapat dua referensi yang berbeda pandangan, paparkan pandangan penulis untuk menetapkan posisinya yaitu mengambil jalan tengah atau condong pada salah satu pandangan yang lebih rasional. Referensi yang lengkap dapat membuat tulisan menjadi lebih meyakinkan dan berkua litas. Ide yang bagus namun tidak didukung referensi dapat menyebabkan karya menjadi kurang berbobot dan kurang meyakinkan untuk diikuti oleh pembaca.
4. Tulis semua sumber pustaka yang diacu. Penulisan sumber pustaka dilakukan sesuai dengan kode etik penuli san agar penulis tidak asal menjiplak tulisan orang lain saja. Saat ini penjiplakan (plagiat) tulisan semakin mudah dilakukan dengan semakin pesatnya perkembangan sumber - sumber informasi di internet. Pengambilan referensi (acuan) yang sama tidak boleh lebi h dari 10% jumlah karya tulis ilmiah secara keseluruhan. Apabila ketentuan ini dilanggar, penulis dapat dituntut karena telah melanggar kode etik dan melanggar hak cipta penerbitan.
5. Menyunting hasil tulisan sebelum dipublikasikan. Sebelum karya tulis dibaca orang banyak maka perlu di sunting , di koreksi atau diedit oleh penulis sendiri dan teman sejawat. Koreksi dari penulis digunakan untuk membetulkan kesalahan yang masih ditemukan seperti kesalahan ketik , bahasa, ejaan dan tanda baca . Penulis juga perl u melihat kembali isi tulisan apakah tulisan perlu disingkat, dipertajam, atau disederhanakan . Koreksi dari teman sejawat penting dilakukan terhadap substansi / isi /ide karya tulis , keterbacaan ide yang disampaikan penulis dan kesalahan - kesalahan penulisan. Penulis harus bersikap terbuka dalam menerima saran dan kritik orang lain. Menyunting sebaiknya dilakukan beberapa saat setelah karya tulis selesai dibuat. Sambil memikirkan kembali apa yang telah ditulis dan dengan pikiran yang jernih, penulis dapat meras akan apa yang dianggap benar pada saat menulis ternyata masih terdapat kesalahan setelah dibaca ulang pada saat yang berbeda .
Sumber http://www.guruberbahasa.com/