CONTOH ESAI PENDIDIKAN: PERAN PEMUDA MEMBANGUN BANGSA
Wednesday, May 11, 2016
Guruberbahasa.com- CONTOH ESAI
Saatnya yang Muda yang Berbicara
Secara fitrah, masa muda merupakan jenjang kehidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan, dan akalnya sangat wajar jika pemuda memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan umat. Di mata umat dan masyarakat umumnya, pemuda adalah agen perubahan (agent of change) jika masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Pemuda juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda sekarang ini.
Masih ingatkah apa yang dikatakan Bung Karno? Ya, “ Berikan aku sepuluh pemuda, aku sanggup merubah dunia.” Pemuda memiliki peranan yang besar untuk melakukan suatu perubahan dan untuk menjaga harkat-martabat bangsa serta untuk memajukan bangsa dan Negara. Peradaban dan kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas dan mentalitas pemudanya.
Rasulullah saw. bersabda : “Ambillah kesempatan lima sebelum lima: muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati, dan senggang sebelum sibuk,” (HR Al Hakim dan Al Baihaqi)
Rasulullah saw. bersabda: ” Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya yaitu: Imam (pemimpin) yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah, orang yang hatinya selalu terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’, orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)
Sekarang coba kita fokuskan ke negeri ini. Sekilas flashback ke era perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Usaha yang ada pada zaman itu adalah usaha mayoritas pemuda Indonesia yang bersatu menuju visi yang sama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Pemuda yang berani bukan hanya berani di mulut, tetapi berani dalam tindakan dan perbuatan.
Bagaimana dengan kondisi pemuda islam sekarang? Kehebatan potensi masa muda yang di gambarkan dalam Al-Quran dan sunnah, juga yang di catat dalam tinta emas sejarah, ternyata hari ini telah mengalami berbagai kemunduran. Fakta di lapangan banyak menjelaskannya, seperti data dari BNN (Badan Narkotika Nasional) yang mencatat keterlibatan remaja dan pemuda dalam berbagai kasus Narkoba. Dari data terlihat bahwa dari tahun ke tahun keterlibatan pemuda terus meningkat dengan penyebaran wilayah kasus yang terus meluas, dari kota-kota besar hingga ke kota dan desa kecil di pelosok-pelosok kampung. Ironisnya pula, keterlibatan pemuda ini rata-rata masih berada di bangku sekolah, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Tercatat bahwa keterlibatan pelajar SMA lebih besar dibanding dengan pelajar sekolah lainnya.
Mencoba membandingkan kondisi pemuda era terdahulu dengan kondisi pemuda sekarang, tampak memang banyak perbedaan yang signifikan. sekarang kita bisa melihat dan merasakan sendiri perbedaan itu.
Kemerosotan kehebatan pemuda bukan tak bersebab. Sebab utama yang bisa terjadi adalah berasal dari pembinaan yang kurang atau bahkan salah kepada pemuda. Pembinaan awal dan terdekat adalah pembinaan dari keluarga. . Keluarga yang penuh perhatian dan cinta kasih serta menghidupkan nilai – nilai agama, akan membangun karakter yang baik pada pemuda sekaligus menghindarkannya dari kegiatan negatif, seperti narkoba, pergaulan bebas, tawuran, dan tindakan menyimpang lainnya. Maka di samping orangtua perlu meningkatkan keterampilannya mendidik anak remajanya, bisa di sinergikan dengan mendukung anaknya untuk bergabung dengan sektor pendidikan atau komunitas positif baik formal maupun informal yang baik dan berkualitas.
Ya, pendidikan sektor formal dan informal juga turut menentukan karakter seorang pemuda. Lembaga pendidikan memiliki peranan yang tak kalah penting. Pendidikan yang berkualitas dengan biaya terjangkau, para pendidik yang tidak hanya mentansfer ilmu, tapi juga memberi suri tauladan, lingkungan belajar yang kondusif, serta program pendukung lainnya, seperti estrakulikuler, penerapan disiplin dan sanksi, akan melahirkan pelajar yang berkualitas.
keterlibatan masyarakat juga tak bisa di abaikan karena tugas mendidik bukan hanya di pundak para guru, tapi juga di pundak kita semua. Ada banyak ilmu dan penglaman yang tidak terdapat pada kurikulum sekolah, tapi ada pada orang di luar sekolah. Perkembangan teknologi, kemampuan menghadapi masalah, kemampuan berkomunikasi, pengalaman berwirausaha, dan contoh sikap yang baik di harapkan bisa menjadi sumber energi pendidikan lain yang efektif melahirkan pemuda yang berkualitas.
Sekarang kita ‘pemuda’ tidak boleh larut dalam gelapnya pemikiran yang tidak sesuai dengan keadaan. Saatnya kita bangkit untuk membangun peradaban yang lebih baik. Sejarah terdahulu harus kita jadikan contoh untuk melangkah. Para pemuda terdahulu berlomba-lomba untuk berkorban serta menyumbangkan jasa untuk pengembangan apapun baik Negara maupun agama. Pada usia sangat muda mereka sudah mampu memimpin pasukan dan mampu menaklukkan di berbagai wilayah di dunia. Misalnya, Musailamah bin Abdul Malik mampu menaklukkan China, Muhammad bin Qasim bin Muhammad menaklukkan India, Musa bin Nusair dan Thariq bin Ziad menaklukkan Andalusia.
Pemuda mempunyai potensi besar untuk perubahan. Maka sangat sesuai apabila tugas-tugas besar diamanahkan ke tangan para pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu mensukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Kalau kita perhatikan dalam sirah nabi misalnya, Rasulullah saw. dalam memulai agenda dakwahnya dengan target para generasi muda atau pun pemimpin.
Dengan besarnya potensi itulah kita harus segera bangkit. Sudah saatnya generasi muda islam untuk segera bangkit karena para pemuda muslim mempunyai tanggung jawab besar untuk memulai perjuangan. Sudah terlalu lama umat islam berada dalam kemunduran. Umat islam sudah tidak sepatutnya untuk tetap terlena, umat islam harus menyiapkan segalanya untuk bangkit. Diantaranya tentu saja harus berkaca dari pengalaman sejarah, seperti bagaimana generasi terdahulu mampu mencapai kemenangan dan kegemilangan. Semangat juang untuk mengangkat kalimatullah harus kembali dihidupkan pada diri setiap pemuda muslim.
Banyak harapan bangsa, Negara, dan agama kepada pemuda. "Perkara ini (yaitu Islam) akan merebak ke segenap penjuru yang ditembus malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan satu rumahpun, baik gedung maupun gubuk melainkan Islam akan memasukinya sehingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina. Yang dimuliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran." (HR ibnuHibban no. 1631-1632)
Inilah misi dan tanggung jawab generasi Islam di masa kini, iaitu mengembang dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin untuk menghidupkan Islam kembali. Hanya pemuda-pemuda Islamlah yang mampu menjayakan rencana tersebut. Banyak di antara pemuda sekarang yang telah bangkit, sedar, dan bangun dari tidurnya bahwa Islamlah satu-satunya pandangan hidup mereka. Timbul dorongan besar dalam diri mereka untuk memperjuangkan islam bersama gerakan-gerakan Islam yang saat ini sudah ada di seluruh dunia Islam yang jumlahnya sudah mencapai ribuan dan anggotanya kebanyakan adalah dari kalangan pemuda. Inilah masa kebangkitan pemuda Islam.
Paparan kondisi realita pemuda yang terlahir dan hidup pada saat ini. Citra
Meskipun demikian, masih ada pemuda yang masih teguh memegang dan mempertahankan dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan citra mereka yang hakiki sebagai muslim. Merekalah the real agent of change . Semoga Allah swt. senantiasa menyertai kita ’pemuda’.
Sumber http://www.guruberbahasa.com/