4 Contoh Parafrase Puisi DOA Karya Chairil Anwar

Guruberbahasa.com- Parafrase Puisi DOA Karya Chairil Anwar

 Do’a
( Kepada pemeluk teguh )

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

(karya: Chairil Anwar)

PARAFRASE 1

Doa
 
kepada (sang) pemeluk (yang) teguh (.)
(Yaitu,)Tuhanku(.)
Dalam termangu (,)
Aku (akan tetap selalu )menyebut namaMu(, Ya Tuhan)(.)

Biar (pun aku dalam keadaan) susah (dan sangat ) sungguh (sulit)(,)
(Aku akan tetap selalu mengingat ) Kau (dengan ) penuh (hasrat ) (dan) seluruh (jiwa ku) (.)
(Dengan) cayaMu (yang) panas (dan) suci (itu) (,)
(Biarpun,) (hanya) tinggal kerdip lilin (yang ada) di kelam sunyi (ini) (.)
              
(Oh,) Tuhanku(....)
( Walaupun )aku hilang (dalam) bentuk (yang) remuk(.)

(Tetapi ,Ya )Tuhanku(aku akan selalu mengingat mu)                         
(Hingga)Aku (pun) ( sedang )mengembara di negeri asing(aku akan tetap mengingatmu)

(Oh,)Tuhanku(...)
(Hanya) di pintuMu (lah)aku (akan) mengetuk(,)
(Dan) aku tidak (akan) bisa berpaling ( dari dirimu ya, tuhan) (.)
PARAFRASE 2

Dia memiliki rasa ketuhanan yang sangat mendalam meski dalam keadaan bagaimanapun Dia tidak berpaling atau tidak mungkin melupakan Tuhan, hal itu menunjukkan bahwa Dia adalah seorang yang sangat setia pada Tuhan.

Tuhanlah yang selalu memberi petunjuk dan menyinari jalan hidupnya , bagaikan cahaya lilin kegelapan.

Dihadapan Tuhan Dia bukan apa - apa, Dia tidak berarti , Dia kecil dan kekecilannya sebagai bukti itulah bahwa Tuhan adalah segala - galanya baginya. Dan hanya kepadanya Dia mengadu dan tidak sia - sia.

Bagaimanapun kelak Dia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kepada Tuhan, Bila Tuhan memanggilnya. 

a) Tema
Puisi ' Doa´ karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan.
     Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti.
Pertama, diksi yang digunakan sangat kentaldengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata `dua´ yang digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan SangPencipta. 

Kata-kata lain yang mendukung tema adalah:
Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu.
Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungandirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.

Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan padaaliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau jiwanya.
Perhatikan kutipan larik berikut :

(1) Biar rusah sungguhMengingat Kau penuh seluruh
(2) Aku hilang bentuk remuk
(3) Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Puisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya denganTuhan.
Kata `Tuhan´ yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang berbicara dengan Tuhan.

b) Nada dan Suasana

Nama berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibatpembacaan puisi.

Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnyahubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan.
Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.

c) Perasaan

Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaranperasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksiyang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.

d) Amanat

Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanattersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah ´pengembaraan di negeriasing´ yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut:
Tuhanku,
Di Pintu-Mu Aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling  

PARAFRASE 3

Puisi Do’a menceritakan menceritakan pengalaman penulis yang telah melakukan suatu dosa atau kesalahan yang membuat ia merasa jauh dari Tuhannya. Tetapi bagaimanapun juga, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tiada lagi tempat penyesalan selain kepada-Nya.

Ia pernah melakukan kesalahan yang membuatnya melupakan Tuhannya. Bahkan cahaya Tuhan dan karunia Tuhan yang suci tertutup oleh dosa yang telah diperbuatnya.

Akibat dosa yang diperbuatnya itu, dia tak mengenali dirinya lagi yang sudah kotor. Karena apa yang ia kerjakan itu bertentangan dengan yang sudah diperintahkan Tuhan.

Namun pada akhirnya, peraduan terakhir dan tempat terakhir yang mau menerima dan mengampuni dosa-dosa manusia adalah  Tuhan. Seberapa besarpun dosa yang diperbuat manusia, ia masihlah hamba Tuhan yang harus percaya dan tunduk kepada-Nya, karena Tuhan Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.

Unsur Intrinsik Puisi Do’a karya Chairil Anwar yaitu :

Tema : Hubungan Manusia dengan Tuhannya
Nada : Sedih
Rasa  : Rindu, Penyesalan

Amanat :
1. Tuhan akan mengampuni hambanya sebesar apapun dosanya asalkan benar-benar bertaubat.
2. Selalu mendekatkan diri pada Tuhan.
3. Tuhan akan memberikan cobaan sesuai kemampuan umatnya.
PARAFRASE 4

Doa

ditujukan kepada pemeluk agama yang teguh

Tuhanku
diDalam aku termangu
Aku masih menyebut nama-Mu

Biarpun aku susah sungguh
untuk Mengingat Kau dengan penuh seluruh

Cahaya-Mu bagaikan panas yang suci
hanya Tinggal kerlip lilin di kelam yang sunyi

Tuhanku

Aku kehilang bentuk
aku Remuk

Tuhanku

Aku bagaikan mengembara di negeri asing

Tuhanku
hanya Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak akan pernah bisa berpaling darimu
SUMBER: http://christabelangela.blogspot.co.id

Sumber http://www.guruberbahasa.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel