Info Pencairan TPG Periode triwulan pertama 2016


Guru harus lebih bersabar menanti pencairan tunjangan profesi guru (TPG). Untuk periode triwulan pertama 2016, yakni Januari-Maret, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya memastikan baru cair pada pekan pertama April mendatang.

“Hanya saja pencairan TPG diperkirakan tidak dapat serentak,” kata Kepala Dispendik Surabaya, Ikhsan, kemarin.

TPG turun tidak serentak karena baru 7 ribu dari 11 ribu surat keputusan (SK) TPG yang sudah dipastikan turun. Artinya, SK 4 ribu guru sisanya masih harus menunggu. Otomatis, pencairan TPG juga belum dapat dipastikan waktunya. “Namun datanya terus bergerak sampai nanti pencairan pada awal April mendatang,” kata Ikhsan.

Kepala Bidang Ketenagaan Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan, dana TPG dipengaruhi oleh SK masing-masing guru. Apabila SK belum turun, lanjutnya, peluang besar guru akan merapel TPG pada periode berikutnya. “Misalnya kalau nanti tidak dapat cair April, ya mereka akan dapat dobel pada triwulan kedua,” katanya.

Dengan begitu, Yusuf mengimbau agar guru tidak perlu cemas. “Yang penting akan dapat tunjangannya,” ujarnya.

SK TPG sendiri dipengaruhi oleh data sekolah berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) masing-masing. Oleh karena itu, Yusuf mengungkapkan sekolah harus seringkali memperbarui data dalam dapodik. “Sistem berkesinambungan dengan dapodik,” papar Yusuf.

Apabila ada keterlambatan pencairan, maka berarti sekolah lalai dalam memperbarui dapodik. Sistem pencairan TPG guru SMA/SMK tahun ini mengalami perbaruan. “Kalau sebelumnya melalui dinas (dispendik, red), sekarang langsung dari pusat ke masing-masing sekolah,” katanya. Sedangkan, untuk guru SD dan SMP sudah mengalaminya sejak tiga tahun terakhir.

Sebab itu, Yusuf mengimbau kepada masing-masing guru agar proaktif mengecek datanya di dapodik. Dia memberikan contoh pada penghitungan jam mengajar guru. “Percuma saja kalau guru datang ke sekolah, tapi tidak melakukan absensi,” katanya.

 Hal tersebut memberikan pengaruh pada data guru di dapodik. “Kalau sudah begitu, ya jam mengajar guru jadi berkurang. Otomatis TPG belum bisa dicairkan,” jelasnya.

Kondisi itulah yang seringkali ditemukan oleh Dispendik Surabaya saat pencairan TPG.
Berbeda saat periode sebelumnya, Dispendik hanya bertugas memantau dan mengingatkan sekolah agar terus memperbarui dapodik. “Kalau misal mengalami kendala saat pengisian, kami harapkan segera memberikan laporan. Jadi dapat diatasi segera,” ungkap Yusuf.

Molornya pencairan TPG sering dialami oleh guru SD dan SMP. Sebab, SK TPG untuk guru SD dan SMP diperbarui enam bulan sekali. Sedangkan, SK TPG SMA/SMK diperbarui per satu tahun. “Jadi jarang molor,” katanya.


Besaran TPG yang diperoleh masing-masing guru dapat berbeda. Hal tersebut disesuaikan dengan beberapa hal. Antara lain golongan pangkat guru, beban mengajar, usia menjadi guru, dan jumlah keluarga yang menjadi tanggungan. “Kalau golongannya semakin tinggi, ya besarannya semakin banyak,” kata Yusuf Masruh.

Sumber : www.beritametro.co.id



Sumber https://www.pgrionline.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel