Contoh Paragraf Analogi Singkat Terbaru
Thursday, March 24, 2016
Guruberbahasa.com- #Contoh paragraf analogi #contoh analogi #pengertian analogi
Contoh 1:
Menjaga kesehatan tubuh itu layaknya seperti memelihara tanaman anggrek. Perlu perawatan khusus seperti memberikan pupuk yang baik, menyiraminya setiap hari hingga harus mengetahui tanda – tanda jika sedang terkena penyakit tertentu. Sama halnya dengan menjaga kesehatan harus pintar – pintar memilih makanan bergizi, memberikan nutrisi setiap harinya serta mampu untuk mencari solusi pengobatan jika mendapati adanya gangguan kesehatan.
Contoh 2:
Belajar dengan menggunakan buku dan kertas seperti pedang yang berkepala dua . Jika menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemansan global terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggukan pedang berkepala dua yang bisa menyerang 2 arah yang berlawanan.
Contoh 3:
Setiap anak yang baru lahir ke dunia ini masih suci. Seperti halnya sebuah kertas putih yang belum ternoda oleh tinta sedikit pun. Kertas putih tersebut akan sangat bergantung dengan sang pemiliknya. Entah dia akan ditulis dengan baik atau bahkan dicore-coret. Begitu juga dengan baik buruknya anak-anak yang baru lahir bergantung pada didikan orang tua mereka. Jika mereka dididik dengan benar maka mereka akan menjadi anak yang sholeh dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak kita sedini mungkin karena hal itulah yang akan menetukan nasib dan sifat mereka di masa depan.
Contoh 4:
Mata merupakan organ tubuh yang sangat vital. Kita tidak bisa melihat jika tidak memiliki mata sehingga kita bisa tersesat atau bahkan jatuh. Walaupun kita memiliki segalanya, mata tetaplah sangat berharga dan tidak ternilai harganya. Begitu juga dengan agama, agama merupakan penuntun dalam hidup ini. Tanpa agama kita akan tersesat di jalan yang salah. Meskipun kita memiliki pendidikan yang tinggi, semua itu tidak akan berguna, malah akan menyesatkan kita. Jadi agama sama pentingnya dengan mata sebagai penuntun hidup ini, Jika mata menuntun kita berjalan di dunia, agama akan menutun kita berjalan di dunia dan akhirat.
Contoh 5:
Banyaknya bunga disekitar taman rumah tentu saja perlu dirawat keindahannya. Caranya adalah dengan selalu menyiram tanaman tersebut, memberinya pupuk, serta jenis perawatan lainnya agar tanaman tersebut tetap tumbuh dan hidup. Sama halnya dengan tubuh manusia yang perlu dijaga kesehatannya. Seperti dengan memakan makanan yang mengandung banyak gizi, agar manusia tidak hanya bisa bertahan hidup tetapi juga hidup dalam pola makan yang sehat. Jika tanaman saja bisa layu atau bahkan mati ketika salah memberikan pupuk atau lupa menyiramnya dengan air, tubuh manusia juga dengan mudah bisa terjangkit kesehatannya saat kita asal memakan makanan tanpa memikirkan efek kedepannya bagi tubuh. Dengan demikian, menjaga kesehatan sama halnya dengan menjaga dan merawat tanaman agar tetap menghiasi halaman rumah kita.
Contoh 6:
Kupu-kupu memang hewan yang sangat cantik dan indah. Namun sebelum menjadi kupu-kupu, hewan yang banyak disukai ini justru dibenci. Kenapa? Karna sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, ia mengalami beberapa proses yang membuatnya menjadi hal yang tidak disukai manusia. Yakni berupa telur ulat, kemudian menjadi ulat yang di anggap merupakan hewan yang jijik. Setelah menjadi ulat, proses selanjutnya sebelum menjadi kepompong yang juga banyak dibuang karna dianggap tidak bermanfaat. Setelah mengalami beberapa proses itulah, baru lahirlah kupu-kupu yang indah dan cantik. Sama halnya dengan proses untuk menjadi orang sukses yang dikagumi banyak orang. Tentu saja awalnya banyak sekali rintangan, penolakan, kegagalan, atau bahkan tawaan karna dianggap mimpi kita kejauhan. Namun itulah proses yang harus dilalui sebelum sukses. Dengan demikian, proses dari telur menjadi kupu-kupu sama halnya dengan proses usaha manusia sebelum akhirnya menjadi sukses.
Contoh 7:
Anak-anak pak anto memang anak yang baik. Lihat saja Ani dan juga Ina keduanya anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang anak yang amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yang akan dimakan. Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya membersihkan rumah. Ia akan menyapu lantai rumah dan juga halaman luar. Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga bunga di taman kecilnya. Ani dan Ina merupakan anak yang sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam dan mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina yang tidak pernah lupa melakukan hal yang sama. Memang benar sekali Ani dan Ina adalah anak yang baik dan berbakti pada orang tua.
Menjaga kesehatan tubuh itu layaknya seperti memelihara tanaman anggrek. Perlu perawatan khusus seperti memberikan pupuk yang baik, menyiraminya setiap hari hingga harus mengetahui tanda – tanda jika sedang terkena penyakit tertentu. Sama halnya dengan menjaga kesehatan harus pintar – pintar memilih makanan bergizi, memberikan nutrisi setiap harinya serta mampu untuk mencari solusi pengobatan jika mendapati adanya gangguan kesehatan.
Contoh 2:
Belajar dengan menggunakan buku dan kertas seperti pedang yang berkepala dua . Jika menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemansan global terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggukan pedang berkepala dua yang bisa menyerang 2 arah yang berlawanan.
Contoh 3:
Setiap anak yang baru lahir ke dunia ini masih suci. Seperti halnya sebuah kertas putih yang belum ternoda oleh tinta sedikit pun. Kertas putih tersebut akan sangat bergantung dengan sang pemiliknya. Entah dia akan ditulis dengan baik atau bahkan dicore-coret. Begitu juga dengan baik buruknya anak-anak yang baru lahir bergantung pada didikan orang tua mereka. Jika mereka dididik dengan benar maka mereka akan menjadi anak yang sholeh dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak kita sedini mungkin karena hal itulah yang akan menetukan nasib dan sifat mereka di masa depan.
Contoh 4:
Mata merupakan organ tubuh yang sangat vital. Kita tidak bisa melihat jika tidak memiliki mata sehingga kita bisa tersesat atau bahkan jatuh. Walaupun kita memiliki segalanya, mata tetaplah sangat berharga dan tidak ternilai harganya. Begitu juga dengan agama, agama merupakan penuntun dalam hidup ini. Tanpa agama kita akan tersesat di jalan yang salah. Meskipun kita memiliki pendidikan yang tinggi, semua itu tidak akan berguna, malah akan menyesatkan kita. Jadi agama sama pentingnya dengan mata sebagai penuntun hidup ini, Jika mata menuntun kita berjalan di dunia, agama akan menutun kita berjalan di dunia dan akhirat.
Contoh 5:
Banyaknya bunga disekitar taman rumah tentu saja perlu dirawat keindahannya. Caranya adalah dengan selalu menyiram tanaman tersebut, memberinya pupuk, serta jenis perawatan lainnya agar tanaman tersebut tetap tumbuh dan hidup. Sama halnya dengan tubuh manusia yang perlu dijaga kesehatannya. Seperti dengan memakan makanan yang mengandung banyak gizi, agar manusia tidak hanya bisa bertahan hidup tetapi juga hidup dalam pola makan yang sehat. Jika tanaman saja bisa layu atau bahkan mati ketika salah memberikan pupuk atau lupa menyiramnya dengan air, tubuh manusia juga dengan mudah bisa terjangkit kesehatannya saat kita asal memakan makanan tanpa memikirkan efek kedepannya bagi tubuh. Dengan demikian, menjaga kesehatan sama halnya dengan menjaga dan merawat tanaman agar tetap menghiasi halaman rumah kita.
Contoh 6:
Kupu-kupu memang hewan yang sangat cantik dan indah. Namun sebelum menjadi kupu-kupu, hewan yang banyak disukai ini justru dibenci. Kenapa? Karna sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, ia mengalami beberapa proses yang membuatnya menjadi hal yang tidak disukai manusia. Yakni berupa telur ulat, kemudian menjadi ulat yang di anggap merupakan hewan yang jijik. Setelah menjadi ulat, proses selanjutnya sebelum menjadi kepompong yang juga banyak dibuang karna dianggap tidak bermanfaat. Setelah mengalami beberapa proses itulah, baru lahirlah kupu-kupu yang indah dan cantik. Sama halnya dengan proses untuk menjadi orang sukses yang dikagumi banyak orang. Tentu saja awalnya banyak sekali rintangan, penolakan, kegagalan, atau bahkan tawaan karna dianggap mimpi kita kejauhan. Namun itulah proses yang harus dilalui sebelum sukses. Dengan demikian, proses dari telur menjadi kupu-kupu sama halnya dengan proses usaha manusia sebelum akhirnya menjadi sukses.
Contoh 7:
Anak-anak pak anto memang anak yang baik. Lihat saja Ani dan juga Ina keduanya anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang anak yang amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yang akan dimakan. Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya membersihkan rumah. Ia akan menyapu lantai rumah dan juga halaman luar. Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga bunga di taman kecilnya. Ani dan Ina merupakan anak yang sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam dan mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina yang tidak pernah lupa melakukan hal yang sama. Memang benar sekali Ani dan Ina adalah anak yang baik dan berbakti pada orang tua.
Contoh 8:
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
Sumber http://www.guruberbahasa.com/
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.