Botani Kembang Kertas (Zinnia elegans)
Monday, March 14, 2016
A. Sejarah Singkat
Kembang kertas (Zinnia elegans Jaqc.) adalah salah satu tanaman dari genus Zinnia yang paling banyak dikenal. Tanaman ini merupakan asli Amerika yang berasal dari Meksiko. Tanaman hias ini sebelumnya kurang diperhatikan yang pada akhirnya biji tanaman ini dibawa ke Royal Botanical Garden di Madrid pada tahun 1790 dari Meksiko. Selanjutnya tanaman ini menyebar ke seluruh Eropa pada awal tahun 1796. Tanaman ini awalnya memiliki bunga pita tunggal hingga tahun 1829 dengan warna ungu (McVaugh, 1984).
Kultivar bunga dengan pita ganda dan kapitula yang berdiamter 5-7,5 cm yang disebut “Flower Pleno” pada akhirnya berhasil dikembangkan di India dan kemudian diintroduksi ke Eropa. Selanjutnya kultivar “Nana Flower Pleno” yang serupa dengan kultivar “Flower Pleno” dirilis pada tahun 1866. Kultivar ini sama seperti “Flower Pleno” namun ukuran tanamannya lebih kerdil.
Herr C. Lorenz dari Jerman kemudian berhasil mengembangkan kembang kertas yang diberi nama ‘Robusta Grandiflora Plenissima’ dengan ukuran bunga yang lebih besar dan dijuluki dengan ‘Giant Mammoth’. Kultivar tersebut memiliki kapitula dengan diamter hingga 15 cm dan tinggi tanaman mencapai 100 cm. saat ini, kultivar ‘Giant Mammoth’ merupakan merupakan tetua bagi Zinnia elegans yang berkapitula besar. Bunga dengan tipe pompom kemudian berhasil dikembangkan pada tahun 1870-an yang ukurannya masih kerdil dan selanjutnya dirilis pada tahun 1900-an (Stimart & Boyle, 2007).
B. Taksonomi Kembang Kertas
Genus Zinnia adalah salah satu dari famili Asteraceae. Famili ini memiliki anggota dengan jumlah 19 spesies yang terdiri dari tanaman yang bersifat annual dan perennial. Genus Zinnia dibagi menjadi dua subgenera, yakni Diplothrix dan Zinnia. Subgenus Diplothrix sendiri terdapat enam spesies. Zinnia elegans memiliki sinonim yakni Zinnia violacea. Genus Zinnia memiliki kromosom n = 12. Zinnia elegans merupakan tanaman yang sering dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi (McVaugh, 1984; Torres, 1963). Adapun Klasifikasi Kembang Kertas (Zinnia elegans Jaqc.) menurut Plantamor (2012) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Subfamili : Asteroideae
Genus : Zinnia
Spesies : Zinnia elegans Jaqc.
C. Habitat dan Morfologi
Kembang kertas merupakan tanaman annual yang tersebar secara luas di dunia. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah dan bunga potong. Spesies ini mampu tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian hingga 1800 m (Stimart & Boyle, 2007). Dengan keunggulan seperti bentuk bunga yang bagus, postur tanaman tegak, serta mampu tumbuh sepanjang tahun, maka kembang kertas banyak dikembangkan di berbagai negara seperti Jepang, Cina, Mongolia, India, Autralia, Turki, Eropa, Afrika, dan Amerika. Habitus tanaman ini berbatang yang berdiri tegak dengan tinggi 10–100 cm dengan warna kehijauan, dan dapat menjadi kekuningan (Gambar 1). Daun tanaman ini berbentuk lanset, jorong dan memanjang dengan pangkal daun berbentuk rompang atau rata dan tumpul serta memiliki ujung daun runcing (Torres, 1963).
Gambar 1. Habitus tanaman kembang kertas |
Bunga kembang kertas berbentuk floret dengan diameter bunga hingga mencapai 10 cm. Bentuk bunga terdiri dari disk dan petal yang mana bagian disk terletak di bagian tengah dengan warna kuning-jingga atau ungu kecoklatan. Sementara bagian petal terletak di bagian disk yang tersusun menyebar dengan jumlah mulai dai 8–20 dan jumlah tersebut bisa mencapai dua kali hingga tiga kali lipatnya pada tanaman hasil kultivar. Warna pada petal beraneka macam mulai dari putih, kuning, merah, jingga, pink, ungu, ungu kemerahan, namun di alam sering dijumpai dengan warna merah. Bentuk kembang kertas sendiri terdiri dari bentuk tunggal, tumpuk, dan pompom yang didasarkan atas lapisan petal pada bagian disk bunga (Javid et al., 2005; Torres, 1963).
Dari semua genus Zinnia, kembang kertas merupakan tanaman ornamental yang sering dikultivasi secara luas sehingga secara ekonomi tanaman ini menjadi menjadi komoditas bunga potong di beberapa negara tertentu (Spooner et al., 1991). Hal ini dikarenakan kembang kertas memiliki variasi bentuk dan warna yang sangat beragam serta memiliki periode berbunga cukup singkat (Saleem et al., 2003; Terry-Lewandowski & Stimart, 1983).
D. Budidaya Kembang Kertas
Budidaya kembang kertas relatif mudah dilakukan karena tanaman ini hampir tumbuh di semua jenis tanah terutama jenis tanah lempung yang kaya akan materi organik yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium (Javid et al., 2005). Pada umumnya budidaya secara tradisional dilakukan dengan biji dan stek batang (Stimart & Boyle, 2007). Tanaman ini menyukai intensitas sinar matahari yang cukup tinggi serta tumbuh di daerah yang relatif kering (Lou et al., 2011). Pengairan dan sirkulasi yang baik sangat diperlukan untuk menjaga kelembaban agar tidak terserang oleh penyakit seperti powdery mildew yang disebabkan oleh Erysiphe cichoracearum, yang merupakan salah satu penyakit umum menyerang kembang kertas akibat dipicu adanya kelembaban yang tinggi (Nicolae & Camen, 2011).
Di Indonesia, budidaya kembang kertas kurang diminati sebagai komoditas bunga potong karena ukurannya kecil serta variasi tanaman ini sangat sedikit sehingga tanaman ini jarang diminati untuk dikembangkan sebagai komoditas bunga potong. Oleh karena itu diperlukan perbaikan karakter dari kembang kertas melalui program pemuliaan tanaman. Tujuan dari program pemuliaan tanaman sendiri adalah untuk meningkatkan produktivitas tanaman, terbentuknya varietas baru, dan tahan terhadap cekaman biotik maupun abiotik (Nasir, 2001).
Penulis:
Mh Badrut Tamam, M. Sc.
email: mh.badruttamam@IndoINT.com