44 CONTOH MAJAS PERSONIFIKASI DAN PENGERTIANNYA
Saturday, March 19, 2016
Guruberbahasa.com-CONTOH MAJAS PERSONIFIKASI DAN PENGERTIANNYA
Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah memiliki sifat seperti manusia atau benda hidup.
Contoh:
1. Aku terbangun dari tidurku saat matahari mulai mengintip dari ufuk timur.
2. Bukan karena sudah siang, aku terbangun karena burung-burung mulai bernyanyi di dekat jendela kamarku.
3. Kata-kata yang diucapkan oleh pria itu sangat menampar wajahku karena yang dikatakannya ada benarnya juga.
4. Saat ujian berlangsung, rasanya dinding kelas pun mengawasiku.
5. Karena kencangnya angin, daun pisang yang ada di samping rumahku melambai-lambai seakan mengajakku untuk keluar.
6. Saat kulihat ke atas, matahari bersembunyi di balik awan.
7. Bencana kabut asap di Riau membuat asap menyelimuti Kota Pekanbaru sehingga keindahan kota dan hilir mudik warga tak nampak.
8. Hujan deras di sore ini sangat deras sehingga aku hanya duduk didampingi bisikan angin yang seakan mengajakku bernyanyi.
9. Semangat kami pada hari ini sepertinya beriringan dengan cerianya matahari yang meneyemangai kami untuk bekerja.
10. Kebiasaanku merendam kaki dengan air hangat sebelum tidur memang sangat nyaman karena air itu seakan memijit kakiku yang lelah.
11. Bola yang ditendang oleh Ronaldo tepat mencium wajahku yang tampan ini.
12. Alasan kami ke Pantai Tanjung Setia adalah karena mata kami tak henti-hentinya memandang ombak yang berkejaran di lautan.
13. Mungkin orangtuku sudah mengetahui bahwa aku memilih Yinda sebagai pendamping hidupku karena kata hatiku yang selalu menuju dia.
14. Awal kami berjumpa ketika kami berada pada kelas yang sama. Saat itu secara tak sengaja mata kami bertemu dan membuat hati kami bergetar.
15. Hujan deras sejak malam tadi membuat matahari malas bangun dari peraduannya.
16. Mata kami juga dimanjakan dengan ombak-ombak yang menari tiada henti.
17. Sungguh aku tak menyangka kalau motor baru ini mulai batuk-batuk padahal baru 1 minggu dipakai.
18. Pak Somad menggiring sapi-sapinya ke kandang bersama dengan matahari yang mulai tidur.
19. Karangan bunga berdatangan dengan membawa kata-kata restu untuk pernikahan kami.
20. Bencana yang ada di negara ini sungguh membawa duka sehingga langit pun ikut menagis.
21. Pada liburan kali ini aku hanya sendiri dan hanya bulan yang menemani.
22. Pada puasa pertama bulan ini sungguh sulit apalagi minuman yang menggoda selalu menghiasi bayanganku.
23. Debu di halaman rumahku berhamburan karena tiupan angin sore itu.
24. Angin malam ini membelai rambutku ketika aku termenung sendiri di teras rumah.
25. Desiran ombak di Pantai Pasir Putih menyapu bersih karang yang ada di pinggir pantai.
26. Guling ini menahanku untuk tetap berada di dekapannya.
27. Bambang Pamungkas mencetak gol kemenangan sesaat sebelum peluit wasit menjering menandakan pertandingan berakhir.
28. Di hamparan taman indah ini kulihat bunga-bunga yang tersenyum sekakan mengajakku berkenalan.
29. Pintu di sudut rumah ini memandangku dan menarikku untuk membukanya.
30. Karena terjadi arus pendek di pasar itu, api melalap habis semua kios pedagang yang dilaluinya.
31. Petir yang marah malam tadi dirasakan semua warga sehingga salah satu rumah warga terkena sambarannya.
32. Kami semakin tegang pada ujian kali ini karena jam dinding terus memandangi kami mengisyaratkan waktu yang akan segera habis.
33. Kami terus dikejar waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang belum benar-benar kami kuasai.
34. Perutku mulai berteriak saat kulihat jam menunjukkan pukul 10 pagi.
35. Pada hari ke-3 gunung merapi mulai memuntahkan lahar panas sehingga seluruh warga di daerah sekitar gunung harus meninggalkan rumahnya.
36. Ombak di Pantai Losari memecah kesunyian di pantai tersebut pada malam hari.
37. Jam 8 aku berangkat ke kantor bersama matahari yang merangkak naik.
38. Aku mulai berhenti dan tertidur saat penaku mulai lelah untuk menulis.
39. Ketika aku konsisten dan bersungguh-sungguh dengan pekerjaanku, uang pun perlahan mulai mendekatiku.
40. Malam ini sungguh indah karena kilau bintang dan bulan yang malu-malu bersembunyi di balik awan.
41. Banjir di Jakarta pada tahun ini tidak banyak menelan korban seperti tahun sebelumnya.
42. Dinginnya angin di pegunungan ini seakan menggigit kulitku yang putih.
43. Setelah petir bersautan, kulihat rintik-rintik hujan mulai menari di atas genting.
44. Foto yang kau kirimkan ini menghiburku dari rasa rindu yang tak tertahan.
Sumber http://www.guruberbahasa.com/
Contoh:
1. Aku terbangun dari tidurku saat matahari mulai mengintip dari ufuk timur.
2. Bukan karena sudah siang, aku terbangun karena burung-burung mulai bernyanyi di dekat jendela kamarku.
3. Kata-kata yang diucapkan oleh pria itu sangat menampar wajahku karena yang dikatakannya ada benarnya juga.
4. Saat ujian berlangsung, rasanya dinding kelas pun mengawasiku.
5. Karena kencangnya angin, daun pisang yang ada di samping rumahku melambai-lambai seakan mengajakku untuk keluar.
6. Saat kulihat ke atas, matahari bersembunyi di balik awan.
7. Bencana kabut asap di Riau membuat asap menyelimuti Kota Pekanbaru sehingga keindahan kota dan hilir mudik warga tak nampak.
8. Hujan deras di sore ini sangat deras sehingga aku hanya duduk didampingi bisikan angin yang seakan mengajakku bernyanyi.
9. Semangat kami pada hari ini sepertinya beriringan dengan cerianya matahari yang meneyemangai kami untuk bekerja.
10. Kebiasaanku merendam kaki dengan air hangat sebelum tidur memang sangat nyaman karena air itu seakan memijit kakiku yang lelah.
11. Bola yang ditendang oleh Ronaldo tepat mencium wajahku yang tampan ini.
12. Alasan kami ke Pantai Tanjung Setia adalah karena mata kami tak henti-hentinya memandang ombak yang berkejaran di lautan.
13. Mungkin orangtuku sudah mengetahui bahwa aku memilih Yinda sebagai pendamping hidupku karena kata hatiku yang selalu menuju dia.
14. Awal kami berjumpa ketika kami berada pada kelas yang sama. Saat itu secara tak sengaja mata kami bertemu dan membuat hati kami bergetar.
15. Hujan deras sejak malam tadi membuat matahari malas bangun dari peraduannya.
16. Mata kami juga dimanjakan dengan ombak-ombak yang menari tiada henti.
17. Sungguh aku tak menyangka kalau motor baru ini mulai batuk-batuk padahal baru 1 minggu dipakai.
18. Pak Somad menggiring sapi-sapinya ke kandang bersama dengan matahari yang mulai tidur.
19. Karangan bunga berdatangan dengan membawa kata-kata restu untuk pernikahan kami.
20. Bencana yang ada di negara ini sungguh membawa duka sehingga langit pun ikut menagis.
21. Pada liburan kali ini aku hanya sendiri dan hanya bulan yang menemani.
22. Pada puasa pertama bulan ini sungguh sulit apalagi minuman yang menggoda selalu menghiasi bayanganku.
23. Debu di halaman rumahku berhamburan karena tiupan angin sore itu.
24. Angin malam ini membelai rambutku ketika aku termenung sendiri di teras rumah.
25. Desiran ombak di Pantai Pasir Putih menyapu bersih karang yang ada di pinggir pantai.
26. Guling ini menahanku untuk tetap berada di dekapannya.
27. Bambang Pamungkas mencetak gol kemenangan sesaat sebelum peluit wasit menjering menandakan pertandingan berakhir.
28. Di hamparan taman indah ini kulihat bunga-bunga yang tersenyum sekakan mengajakku berkenalan.
29. Pintu di sudut rumah ini memandangku dan menarikku untuk membukanya.
30. Karena terjadi arus pendek di pasar itu, api melalap habis semua kios pedagang yang dilaluinya.
31. Petir yang marah malam tadi dirasakan semua warga sehingga salah satu rumah warga terkena sambarannya.
32. Kami semakin tegang pada ujian kali ini karena jam dinding terus memandangi kami mengisyaratkan waktu yang akan segera habis.
33. Kami terus dikejar waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang belum benar-benar kami kuasai.
34. Perutku mulai berteriak saat kulihat jam menunjukkan pukul 10 pagi.
35. Pada hari ke-3 gunung merapi mulai memuntahkan lahar panas sehingga seluruh warga di daerah sekitar gunung harus meninggalkan rumahnya.
36. Ombak di Pantai Losari memecah kesunyian di pantai tersebut pada malam hari.
37. Jam 8 aku berangkat ke kantor bersama matahari yang merangkak naik.
38. Aku mulai berhenti dan tertidur saat penaku mulai lelah untuk menulis.
39. Ketika aku konsisten dan bersungguh-sungguh dengan pekerjaanku, uang pun perlahan mulai mendekatiku.
40. Malam ini sungguh indah karena kilau bintang dan bulan yang malu-malu bersembunyi di balik awan.
41. Banjir di Jakarta pada tahun ini tidak banyak menelan korban seperti tahun sebelumnya.
42. Dinginnya angin di pegunungan ini seakan menggigit kulitku yang putih.
43. Setelah petir bersautan, kulihat rintik-rintik hujan mulai menari di atas genting.
44. Foto yang kau kirimkan ini menghiburku dari rasa rindu yang tak tertahan.