Penemuan Tiga Ikan Spesies Baru di Indonesia
Friday, February 26, 2016
Maritim Indonesia masih menyimpan biota yang tidak ada habisnya untuk diungkap. Berbagai penemuan spesies baru terus menambah daftar panjang keanekaragaman hayati di Indonesia. Kabar terbaru dari biodiversitas kelautan Nusantara adalah salah satu penemuan ikan terbaru dari genus Paracheilinus yang dikenal dengan flasher wrasses. Ikan ini memiliki warna yang mencolok dan eksotis. Sampai saat ini sudah ditemukan 20 spesies dari genus Paracheilinus yang sebelumnya juga ditemukan di Indonesia.
Ikan flasher wrasses ke-17 sebelumnya diidentifikasi oleh ahli iktiologi dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bersama sejumlah pakar dari University of California pada tahun 2013 di wilayah Barat Daya di Pulau Flores dan Pulau Komodo. Ikan tersebut kemudian diberi nama Paracheilinus rennyae. Penunjuk spesies rennyae digunakan untuk menghormati nama seorang saintis dari LIPI yakni Dra. Renny Kurnia Hadiaty.
Sementara temuan ikan dari Famili Labridae pada tahun 2016 ini ada tiga jenis baru dalam sekali publikasi ilmiah., yakni Paracheilinus alfiani, Paracheilinus paineorum, dan Paracheilinus xanthocirritus.
Dari ketiga spesies ikan flasherwrasses tersebut, jenis Paracheilinus alfiani memiliki warna dan bentuk paling mencolok. Spesies ini ditemukan di Pulau Lembata, Kepulauan Sunda dengan ciri sirip dorsal membulat dan cenderung tinggi.
Sementara Paracheilinus paineorum ditemukan di barat daya Flores, Sulawesi, Nusa Penida, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Seribu dengan kedalaman 10-65 m. Ikan ini memiliki sirip punggung merah cerah dengan ukuran maksimal 70 mm. Sedangkan jenis Paracheilinus xanthocirritus dikumpulkan dari Laut Cina Selatan di Kepulauan Anambas, Indonesia dan Brunei di kedalaman 15-25 m. Jenis ini memiliki ciri sirip punggung sebagian besar warna kuning dan sedikit warna merah (Gambar 3). Deskripsi detailnya silahkan lihat di referensi.
Hasil temuan tersebut menambah daftar Genus yang semula ada 17 spesies kini menjadi 20 spesies. Ikan jenis flasherwrasse dikenal sebagai ikan dengan warna yang mencolok sehingga disukai oleh para penyelam dan fotografer bawah air. Dalam penelitian ini, beberapa ahli yang terlibat dalam penemuan spesies baru ini yakni Pusat Penelitian Keragaman Hayati Universitas Udayana Bali, Department of Aquatic Zoology, Western Australian Museum, dan Conservation International Indonesia Marine Program.
Referensi:
Allen, G.R., Erdmann, M.V. & Yusmalinda, N.L.A. (2016). "Review of the Indo-Pacific Flasherwrasses of the genus Paracheilinus (Perciformes: Labridae), with descriptions of three new species" (PDF). Journal of the Ocean Science Foundation, 19: 18–90.
Download Jurnal Penelitiannya DISINI
Sumber https://www.generasibiologi.com/
Ikan flasher wrasses ke-17 sebelumnya diidentifikasi oleh ahli iktiologi dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bersama sejumlah pakar dari University of California pada tahun 2013 di wilayah Barat Daya di Pulau Flores dan Pulau Komodo. Ikan tersebut kemudian diberi nama Paracheilinus rennyae. Penunjuk spesies rennyae digunakan untuk menghormati nama seorang saintis dari LIPI yakni Dra. Renny Kurnia Hadiaty.
Sementara temuan ikan dari Famili Labridae pada tahun 2016 ini ada tiga jenis baru dalam sekali publikasi ilmiah., yakni Paracheilinus alfiani, Paracheilinus paineorum, dan Paracheilinus xanthocirritus.
Gambar 1. Jenis ikan baru flasherwrasses dari kiri ke kanan: Paracheilinus xanthocirritus, Paracheilinus alfiani, dan Paracheilinus paineorum. |
Dari ketiga spesies ikan flasherwrasses tersebut, jenis Paracheilinus alfiani memiliki warna dan bentuk paling mencolok. Spesies ini ditemukan di Pulau Lembata, Kepulauan Sunda dengan ciri sirip dorsal membulat dan cenderung tinggi.
Gambar2. Paracheilinus alfiani dari Pulau Lembata. |
Sementara Paracheilinus paineorum ditemukan di barat daya Flores, Sulawesi, Nusa Penida, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Seribu dengan kedalaman 10-65 m. Ikan ini memiliki sirip punggung merah cerah dengan ukuran maksimal 70 mm. Sedangkan jenis Paracheilinus xanthocirritus dikumpulkan dari Laut Cina Selatan di Kepulauan Anambas, Indonesia dan Brunei di kedalaman 15-25 m. Jenis ini memiliki ciri sirip punggung sebagian besar warna kuning dan sedikit warna merah (Gambar 3). Deskripsi detailnya silahkan lihat di referensi.
Gambar 3. Perbedaan warna sirip pada (A) Paracheilinus paineorum dan (B) Paracheilinus xanthocirritus. |
Hasil temuan tersebut menambah daftar Genus yang semula ada 17 spesies kini menjadi 20 spesies. Ikan jenis flasherwrasse dikenal sebagai ikan dengan warna yang mencolok sehingga disukai oleh para penyelam dan fotografer bawah air. Dalam penelitian ini, beberapa ahli yang terlibat dalam penemuan spesies baru ini yakni Pusat Penelitian Keragaman Hayati Universitas Udayana Bali, Department of Aquatic Zoology, Western Australian Museum, dan Conservation International Indonesia Marine Program.
Referensi:
Allen, G.R., Erdmann, M.V. & Yusmalinda, N.L.A. (2016). "Review of the Indo-Pacific Flasherwrasses of the genus Paracheilinus (Perciformes: Labridae), with descriptions of three new species" (PDF). Journal of the Ocean Science Foundation, 19: 18–90.
Download Jurnal Penelitiannya DISINI