Hubungan Struktur Sosial dengan Mobilitas Sosial
Tuesday, January 19, 2016
Hubungan struktur sosial dengan mobilitas sosial - Dalam artikel ini, kita akan mengkaji tentang hubungan struktur sosial dan mobilitas sosial. Selain itu, tujuan dalam mempelajari mobilitas sosial juga menjadi materi tambahan.
Setelah panjang lebar kita membahas mengenai struktur sosial dan mobilitas sosial, pertanyaan penting yang dimunculkan pada akhir pembahasan ini adalah bagaimanakah hubungan antara keduanya? Sejauh manakah mereka memengaruhi satu dengan yang lain?
Mobilitas sosial sebagai gerak perpindahan penduduk pada dasarnya terjadi karena adanya mekanisme struktur sosial masyarakat yang menghendaki adanya perpindahan secara alamiah. Secara alamiah maksudnya anggota masyarakat memiliki status dan peranan yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan terjadinya pelapisan atau stratifikasi sosial sesuai dengan status yang dimilikinya. Dengan demikian stratifikasi sosial merupakan sesuatu yang bersifat alamiah berkenaan dengan status dan peranan yang dimiliki oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Mobilitas sosial sedikit banyak mengandung tujuan agar struktur sosial masyarakat berubah. Maksudnya terjadi perubahan-perubahan pada strata yang satu ke strata yang lain, terutama dari strata yang rendah ke strata yang lebih tinggi. Anggota suatu kelompok sosial yang berada di kelas bawah misalnya, tentu mereka akan merasa jenuh, bosan, dan menimbulkan ketidakbetahan dalam strata tersebut, sehingga mereka berusaha untuk mengadakan mobilitas sosial naik (social climbing), dengan harapan status sosial dan taraf hidupnya juga akan lebih baik.
Atau dalam kata lain mobilitas sosial merupakan peralihan status dan peranan individu atau kelompok sosial dari suatu status sosial ke status sosial lainnya, baik yang sederajat ataupun yang tidak sederajat dibutuhkan oleh anggota masyarakat agar struktur sosial masyarakat berubah. Dari asumsi tersebut kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa tujuan mempelajari mobilitas sosial adalah untuk mendapatkan keterangan-keterangan tentang kelanggengan atau keluwesan struktur sosial pada suatu masyarakat.
Para sosiolog mempunyai perhatian khusus terhadap kesulitan - kesulitan yang dihadapi para individu atau kelompok-kelompok sosial dalam mendapatkan kedudukan di masyarakat. Semakin banyak kesempatan untuk mendapatkan suatu kedudukan, maka semakin besar pula tingkat mobilitas sosialnya. Hal ini berarti bahwa sistem stratifikasi sosial masyarakat semakin terbuka.
Pada masyarakat yang mempunyai sifat kasta bersifat tertutup sulit terjadi mobilitas sosial vertikal. Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal di bawah ini.
a. Kedudukan seseorang sudah ditentukan sejak ia pertama kali dilahirkan di sekolah.
b. Jenis pekerjaan yang dilakukan, pendidikan yang diperoleh, dan seluruh pola-pola hidupnya sudah diketahui sejak ia dilahirkan.
c. Struktur sosial masyarakatnya tidak memberikan peluang untuk mengadakan perubahan.
Hal ini sangat berbeda dengan masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi yang bersifat terbuka, di mana kedudukan, pekerjaan, dan pendidikan yang hendak dicapai terserah pada usaha dan kemampuan individu. Sifat terbuka dalam stratifikasi masyarakat ini mendorong seseorang untuk bersaing dan mencapai kedudukan yang lebih tinggi dan lebih terpandang di masyarakat. Meskipundemikian hambatan-hambatan dan kesulitan-kesulitan tetap ada, misalnya birokrasi, kejujuran, semangat yang kuat, biaya, ketabahan, kelincahan berorganisasi, dan lain-lain.
Dengan mengetahui tentang pentingnya mobilitas sosial, kita bisa mengerti bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam memperbaiki status atau kedudukan sosial di masyarakat. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras jika ingin mendapatkan kedudukan yang lebih baik.
Begitu juga apabila kita ingin mempertahankan kedudukan yang kita dapat sekarang. Kita harus bekerja keras untuk bisa mempertahankan kedudukan yang sudah didapat.
Demikian artikel kami tentang hubungan struktur sosial dengan mobilitas sosial dan tujuan mempelajari mobilitas sosial. Semoga informasi dari kami terkait hubungan struktur sosial dengan mobilitas sosial bermanfaat. Sumber https://www.muttaqin.id/
Hubungan Struktur Sosial dengan Mobilitas Sosial
Setelah panjang lebar kita membahas mengenai struktur sosial dan mobilitas sosial, pertanyaan penting yang dimunculkan pada akhir pembahasan ini adalah bagaimanakah hubungan antara keduanya? Sejauh manakah mereka memengaruhi satu dengan yang lain?Mobilitas sosial sebagai gerak perpindahan penduduk pada dasarnya terjadi karena adanya mekanisme struktur sosial masyarakat yang menghendaki adanya perpindahan secara alamiah. Secara alamiah maksudnya anggota masyarakat memiliki status dan peranan yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan terjadinya pelapisan atau stratifikasi sosial sesuai dengan status yang dimilikinya. Dengan demikian stratifikasi sosial merupakan sesuatu yang bersifat alamiah berkenaan dengan status dan peranan yang dimiliki oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Mobilitas sosial sedikit banyak mengandung tujuan agar struktur sosial masyarakat berubah. Maksudnya terjadi perubahan-perubahan pada strata yang satu ke strata yang lain, terutama dari strata yang rendah ke strata yang lebih tinggi. Anggota suatu kelompok sosial yang berada di kelas bawah misalnya, tentu mereka akan merasa jenuh, bosan, dan menimbulkan ketidakbetahan dalam strata tersebut, sehingga mereka berusaha untuk mengadakan mobilitas sosial naik (social climbing), dengan harapan status sosial dan taraf hidupnya juga akan lebih baik.
Tujuan Mempelajari Mobilitas Sosial
Mengapa kita perlu mempelajari mobilitas sosial yang dilakukan oleh anggota masyarakat? Apakah tujuannya? Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa mobilitas soaial diartikan sebagai suatu proses perubahan status sosial seseorang untuk menjadi lebih baik, lebih buruk, atau sama dengan status yang sebelumnya.Atau dalam kata lain mobilitas sosial merupakan peralihan status dan peranan individu atau kelompok sosial dari suatu status sosial ke status sosial lainnya, baik yang sederajat ataupun yang tidak sederajat dibutuhkan oleh anggota masyarakat agar struktur sosial masyarakat berubah. Dari asumsi tersebut kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa tujuan mempelajari mobilitas sosial adalah untuk mendapatkan keterangan-keterangan tentang kelanggengan atau keluwesan struktur sosial pada suatu masyarakat.
Para sosiolog mempunyai perhatian khusus terhadap kesulitan - kesulitan yang dihadapi para individu atau kelompok-kelompok sosial dalam mendapatkan kedudukan di masyarakat. Semakin banyak kesempatan untuk mendapatkan suatu kedudukan, maka semakin besar pula tingkat mobilitas sosialnya. Hal ini berarti bahwa sistem stratifikasi sosial masyarakat semakin terbuka.
Pada masyarakat yang mempunyai sifat kasta bersifat tertutup sulit terjadi mobilitas sosial vertikal. Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal di bawah ini.
a. Kedudukan seseorang sudah ditentukan sejak ia pertama kali dilahirkan di sekolah.
b. Jenis pekerjaan yang dilakukan, pendidikan yang diperoleh, dan seluruh pola-pola hidupnya sudah diketahui sejak ia dilahirkan.
c. Struktur sosial masyarakatnya tidak memberikan peluang untuk mengadakan perubahan.
Hal ini sangat berbeda dengan masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi yang bersifat terbuka, di mana kedudukan, pekerjaan, dan pendidikan yang hendak dicapai terserah pada usaha dan kemampuan individu. Sifat terbuka dalam stratifikasi masyarakat ini mendorong seseorang untuk bersaing dan mencapai kedudukan yang lebih tinggi dan lebih terpandang di masyarakat. Meskipundemikian hambatan-hambatan dan kesulitan-kesulitan tetap ada, misalnya birokrasi, kejujuran, semangat yang kuat, biaya, ketabahan, kelincahan berorganisasi, dan lain-lain.
Dengan mengetahui tentang pentingnya mobilitas sosial, kita bisa mengerti bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam memperbaiki status atau kedudukan sosial di masyarakat. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras jika ingin mendapatkan kedudukan yang lebih baik.
Begitu juga apabila kita ingin mempertahankan kedudukan yang kita dapat sekarang. Kita harus bekerja keras untuk bisa mempertahankan kedudukan yang sudah didapat.
Demikian artikel kami tentang hubungan struktur sosial dengan mobilitas sosial dan tujuan mempelajari mobilitas sosial. Semoga informasi dari kami terkait hubungan struktur sosial dengan mobilitas sosial bermanfaat. Sumber https://www.muttaqin.id/