Berikut adalah foto-foto keadaan pertambangan freeport yang saya kutip dari akun facebook
Anjas Prawioko. Tambang bawah tanah Freeport ini tepatnya di Tembagapura Papua. Total panjang terowongan bawah tanahnya mencapai 500 km, kalo ditarik garis lurus panjangnya sama dengan jarak Jakarta - Solo. Masuk ke dalam terowongan, melihat teknologinya & bertemu para pekerjanya, rasanya seperti memasuki 'dunia lain', tulisnya.
Jarak Jakarta ke Surakarta (solo) menempuh 557 km dengan menggunakan jalur darat. Butuh waktu 9 jam untuk perjalanan darat dan 1 jam 10 menit untuk perjalanan udara.
Di dalam terowongan di area tambang bawah tanah DLMZ pada kedalaman 1,6 km dari permukaan tanah di atasnya. Jumlah pekerja tambang bawah tanah mencapai 2.800 orang. Mereka yang bekerja di bawah tanah jelas punya risiko besar. Krn itu mereka diingatkan dengan slogan 'lebih baik seribu kali hati-hati daripada sekali mati'.
Suasana di tambang underground, bisa dilintasi kendaraan besar. Luas terowongan bervariasi dari 5x5 m hingga 8x8 m.
Kondisi di dalam seperti labirin, banyak jalur bercabang dan perempatan jalan yang bisa menghubungkan zone satu dengan zone lainnya.
Tambang bawah tanah ini berada di dataran tinggi, sehingga kondisi di dalam dingin dan kadar oksigen tipis. Alat ukur ini menunjukkan kadar oksigen 21 % (batas minimal 19,5%), sedangkan oksigen di luar umumnya sekitar 28 % lebih. Untuk sirkulasi udara dipasang kipas angin raksasa yang berfungsi menyuplai udara bersih dan menyedot udara kotor.
Pekerja tambang kini tak mesti berpeluh dan kotor. Sopir kendaraan berat utk mengeruk material tambang kini bisa bekerja dengan alat canggih mengendalikan dari jarak jauh. Seperti 2 operator ini saat bekerja cukup duduk manis memainkan tombol dan melihat monitor seperti sedang main game. Mereka berada di ruang kontrol dalam gedung, sedangkan mesin pengeruk berada sejauh 7 km di gua bawah tanah. Teknologinya bernama Minegem.
Meski menerapkan standar keselamatan tinggi, tetap disiapkan ruang evakuasi jika terjadi keadaan darurat. Chamber ini mampu menampung 300 orang jika terowongan bawah tanah tertimbun dan tidak ada akses keluar. Di dalamnya terdapat cadangan oksigen, makanan dan minuman untuk bertahan selama 36 jam.
Ketika jam makan, pekerja tak perlu keluar karena tersedia ruang makan yang besar dengan menu terjamin. Rata-rata pekerja makan dengan porsi 'segunung', mungkin karena butuh energi ekstra dan juga suhu dingin.
Pekerja dari se-antero Nusantara berjibaku bersama di dalam terowongan bawah tanah. Ada putra asli Papua, Makassar, Manado, Jawa, Batak, Palembang, NTT, Kalimantan dll. Ini adalah dunia lelaki, karena ada aturan yang melarang pekerja perempuan bekerja lebih dari 4 jam di bawah tanah.