Perubahan Iklim dan Adaptasi Infrastruktur Transportasi
Friday, December 11, 2015
Perubahan iklim telah terjadi di bumi sejak zaman dahulu dari mulai pendinginan (zaman es) hingga periode pemanasan global saat ini. Bagaimanapun, banyak bukti penelitian yang menengarai bahwa aktifitas manusia seperti emisi gas rumah kaca berkontribusi terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim sebagia proses alamiah diperparah oleh aktifitas manusia yang menyebabkan bertambahnya resiko dan ketidakpastian. Beberapa resiko paling besar dari perubahan iklim adalah:
- Naiknya muka air laut. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh peningkatan suhu rata-rata air laut dan meningkatnya massa air laut karena es mencair. Hal ini jelas menimbulkan resiko untuk daerah pesisir terutama infrastruktur transportasi pesisir.
- Naiknya suhu Arktik. Karena lapisan es semakin menyusut, maka dampaknya adalah dapat memberikan peluang untuk memperpendek jarak pelayaran maritim dan aksesibilitas eksplorasi sumber daya di Arktik.
- Meningkatnya curah hujan. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya perjalanan udara dan kerusakan transportasi karena banjir.
- Gelombang panas. Selain menimbulkan dampak fisik pada manusia, fenomena ini dapat berdampak pada kerusakan konstruksi jalan.
Transportasi memberikan hubungan penting dalam rantai global dan komunikasi. Sistem transportasi sangat dipengaruhi oleh perubhan iklim. Misalnya transportasi udara merupakan sarana transportasi jarak jauh. Perubahan iklim yang meningkat membuat transportasi udara lebih berbahaya dan penggunaan bahan bakar menjadi boros. Hal ini terutama terjadi di wilayah Atlantik Utara.
Wilayah pesisir juga rentan, karena 38% dari populasi global hidup dalam jarak 100 km dari pantai. Bahkan aglomerasi perkotaan di dunia terletak di daerah pesisir dengan fasilitas transportasi yang sangat mapan.
Secara umum, infrastruktur transportasi saat ini masih sangat rentan terhadap perubahan iklim. Mengingat setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain jelas adaptasi lokal dibutuhkan dan kerjasama antar sektoral dan transparan mutlak dilakukan. Penelitian lebih lanjut diperlukan dalam rangka mencegah bencana terjadi pada sistem transportasi akibat perubahan iklim tersebut.
Gambar: disini