PERBEDAAN BUMP MAPS, NORMAL MAPS DAN DISPLACEMENT MAPS
Wednesday, November 18, 2015
Dalam dunia pembuatan model 3 dimensi. sobat tidak bisa lepas dengan yang namanya texturing. karena ini adalah salah satu tahap dimana kita akan memeberikan efek realistik pada objek kita. contohnya pada aspal. aspal memiliki texture yang rata, namun tidak seperti lantai rumah, karena aspal terbentuk dari serpihan kecil jadi tetap ada bagian yang naik turun. seperti pasil kecil.
Texturing adalah proses untuk memberikan karakteristik permukaan pada suatu objek. adapun karakteristik tersebut sobat akan mendapatkan 3 bagian, yaitu Bump Maps, Normal Maps , Displacement Maps.
BUMP MAPS adalah salah satu type yang sudah lama digunakan dalam textureng 3 dimensi. hal yang harus sobat tahu bahwa bump maps adalah detail yang dibuat pada objek adalah palsu atau hanya ilusi. karena bump maps memanfaatkan trik pencahayaan yang sangat sederhana pada permukaan model. tidak ada resolusi yang ditambahkan pada objek ketika memakai bump maps.
Biasanya bump maps itu terbentuk dari 8 bits warna grayscale (abu - abu ). dasarnya nilai nilai pada bump maps digunakan untuk memberitahu aplikasi 3d tentang dua hal yaitu atas dan bawah. ketika nilai dalam bump maps adalah 50% abu abu maka tidak ada detail yang terjadi pada permukaan objek. ketika objek diberikan bump yang lebih terang (mengarah ke warna putih) maka permukaan objek akan timbul. sebaliknya jika objek diberikan bump yang lebih ke warna hitam maka permukaan objek akan menekan ke dalam permukaan.
Bump maps bagus digunakan untuk membuat detail yang begitu kecil. contohnya seperti
- pori - pori pada kulit manusia.
- sangat efektif digunakan pada aplikasi 2dimensi seperti photoshop.
- membuat detail yang sederhana
- simulasikan tekstur rumput dari pandangan jauh
Kekurangan dari bump maps adalah ketika penempatan kamera yang salah pada rendering 3 dimensi. karena sesungguhya bump maps hanyalah ilusi detail dan tidak ada penambahan geometri.
NORMAL MAPS adalah sebuah maps yang masih terbilang baru, dan memang menurut sebagian desainer 3d ini lebih baik dari bump maps. sebenarnya normal maps juga tidak menciptakan geometri dan hanya menciptakan ilusi pada permukaan objek.
Normal maps menggunakan RGB yang langsung sesuai dengan x, y , z di ruang 3dimensi, tidak seperti bump maps yang menggunakan grayscale. informasi RGB ini memberikan informasi pada aplikasi 3d tentang arah yang tepat pada hasil permukaan objek nanti.
Yang peru sobat ketahui, pembuatan Normal maps ini lebih sulit dari pada bump map, karena jika kita membuat menggunakan aplikasi seperti photoshop. untuk membuatnya bisa menggunakan program mira. karena mira dapat membuat berbagai jenis informasi pada permukaan yang biasa kita lihat pada normal maps
DISPLACEMENT MAPS , ketika sobat ingin menciptakan detail yang hanya memiliki resolusi rendah, maka displacement mapslah rajanya. displacement maps dapat meciptakan geometri yang nyata pada hasil renderingnya.
Sama halnya bump maps, maps ini juga tercipta dari informasi grayscale. meskipun sobat bisa menggunakan 8 bit warna grayscale namun akan lebih baik jika menggunakan 16 & 32 bit warna.
Hal yang begitu menjadi pertimbangan mengunakan Displacement maps adalah membuat hasil dengan cepat atau realtime. karena perlu proses yang lama ketika rendering objek. jadi sobat harus mempertimbangkan sebelum menggunakan maps ini.
Displacement masp sangat baik digunakan pada :
Displacement masp sangat baik digunakan pada :
- Pembuatan landscape
- Membuat animasi, seperti scene rumput dan pohon
- Membuat lautan yang bergelombang, air pada kolam.
- Membuat animasi api, awan, asap dan lain lain.
KESIMPULAN
Dalam beberapa projek, mungkin suatu saat sobat akan menggunakan ketiga maps ini secara bersamaan, jadi yang perlu sobat ingat adalah menggunakan displacement maps untuk menciptakan geometri pada permukaan serta bump dan normal maps untuk detail yang lebih halus.