MISI RAHASIA DIBALIK KEDATANGAN UTUSAN FIFA KE INDONESIA
Monday, November 2, 2015
JAKARTA - Lima perwakilan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) telah tiba di Indonesia, kemarin (1/11). Kedatangan rombongan dari otoritas tertinggi sepak bola dunia itu langsung dijamu makan malam oleh para elit PSSI di Jakarta.
Rombongan FIFA tersebut, adalah James Johnson dan HRH Prince Abdullah Shah dari FIFA, serta tiga perwakilan dari Asia Football Confederation (AFC), masing-masing adalah Mariano Araneta, Sanjeevanc Balasingam dan Windsorpaul John. Sementara Kohzo Tashima anggota Executive Committee FIFA sekaligus ketua delegasi rencananya baru tiba dini hari.
Dalam jamuan makan malam itu, Prince Abdullah sengaja tidak ikut karena beralasan ingin menyiapkan kondisi fisiknya untuk bertemu Presiden Indonesia, Joko Widodo hari ini.
"Prince Abdullah memilih langsung beristirahat karena terlalu lelah setelah perjalanan ke Indonesia," kata Mariano Araneta.
Sementara perwakilan PSSI dipimpin langsung oleh Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti serta didampingi oleh dua wakil ketua umum PSSI Hinca Panjaitan dan Erwin Dwi Budiawan, Azwan Karim (Sekjend PSSI), Tommy Welly (Direktur Kompetisi) serta Deputi Sekjen.
"Karena PSSI adalah anggota dari mereka, jadi wajar kalau kami menjamu mereka," kata Hinca Panjaitan.
Pria yang juga Sekjen Partai Demokrat itu juga mengaku bahwa, jamuan makan malam berlangsung gayeng dan penuh keakraban. "Kami ngobrol santai saja, dan berbicara mengenai banyak hal. Semua berlangsung penuh kekeluargaan kok," jelas Hinca setelah acara makan malam itu.
Sayang, dari delegasi FIFA belum mau angkat bicara terkait jadwal utama kedatangan mereka ke Indonesia.
"Belum ada rencana apa-apa, karena kami masih menunggu brifing dari ketua delegasi," kata Windsorpaul John saat dicegat di pintu masuk hotel.
"Mungkin besok pagi (hari ini, Red) baru bisa ada kepastian agenda," tegasnya.
Di sisi lain, La Nyalla Mattalitti mengungkapkan bahwa, rencana utama FIFA selama di Indonesia adalah bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo siang nanti. Agendanya, untuk membicarakan nasib sepak bola tanah air yang sedang dibekukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Nyalla menambahkan, mereka juga akan membiarkan perwakilan FIFA tersebut untuk berangkat ke istana tanpa ada pengawalan dari PSSI. Sebelumnya, PSSI memang meminta kepada presiden dalam pertemuan antara FIFA dan Presiden Joko Widodo, harus ada pendampingan langsung dari PSSI.
"Mereka yang akan berangkat sendiri ke Istana, dan tidak ada satupun pengurus PSSI yang berada dalam rombongan mereka," kata Nyalla.
"Kami mengambil keputusan itu biar FIFA dan pihak dari pemerintah bisa berbicara lebih bebas tanpa ada tekanan apapun. Lagian, kami dengar pemerintah tidak mau kalau PSSI ada di samping FIFA, jadi kami turuti saja," tegas Nyalla.
Dalam perkembangan yang sama, salah satu anggota Tim Transisi PSSI Gatot S. Dewa Broto mengapresiasi keputusan PSSI yang akhirnya memilih untuk tidak mendampingi FIFA saat bertemu Presiden tersebut. Karena sebelumnya PSSI melayangkan surat agar para elit mereka bisa ikut dalam pertemuan antara FIFA dan Presiden Indonesia.
"Tapi, kalau akhirnya mereka memutuskan untuk tidak mendampingi, saya pikir itu keputusan bagus dan dewasa. Kami sangat mengapresiasi langkah itu," kata Gatot.
"Kami juga membiarkan PSSI untuk bisa menyampaikan pendapat mereka secara bebas ke FIFA, begitu juga kami selaku wakil pemerintah," tegasnya.
Sumber https://www.pgrionline.com/