Bidang Studi Coding Diusulkan Masuk Kurikulum SMK Tahun 2016
Tuesday, November 17, 2015
Berdasarkan informasi yang admin rilis dari laman situs http://tekno.kompas.com tentang Pelajaran "Coding" Disarankan Sejak Sekolah Dasar selengkapnya sebagai berikut :
Menteri Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Rudiantara menargetkan pelajaran "coding" masuk ke kurikulum pendidikan, 2016 mendatang.
Pertama-tama, pelajaran tersebut akan diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Artinya, baru pada usia sekitar 16 tahun anak-anak mulai dibekali pengetahuan terkait pemrograman komputasi.
CTO Amazon.com Werner Vogels mendukung langkah tersebut, walau menganggapnya sedikit terlambat. "Harusnya dari sekolah dasar sudah diajarkan," kata dia, Rabu (10/11/2015) di Hotel Hermitage, Jakarta Pusat.
Sebab, Vogels menilai hari ini semua hal bermuara pada software yang diprogram melalui sistem komputasi. Ke depan, peran software akan lebih dominan.
"Implementasi Internet of Thins, aplikasi yang makin erat kita gunakan, perangkat elektronik, semua teknologi sumbunya adalah software," ia menjelaskan.
Jika diajarkan sejak dini kepada anak-anak, Vogels optimis suatu negara mampu membawa perubahan dan inovasi masa depan yang mumpuni.
"Makin banyak orang belajar programming, semakin banyak inovasi ke depan," ia berujar.
Selain itu, pelajaran cloud juga menurut dia penting untuk diejawantahkan ke dalam kurikulum. Saat ini sistem penyimpanan komputasi awan tersebut marak digunakan untuk pengembangan enterprise, startup, bahkan sistem lembaga pemerintahan.
Walau kedengarannya simpel, sesungguhnya arsitektur sistem cloud cukup ruwet dipahami. Untuk itu, jika anak-anak diajarkan sejak kecil, efisiensi dan efektivitas pemrograman akan lebih mudah dilakukan.
"Jika ingin sukses di masa depan, penting sekali mempelajari software dan cloud. Kedua hal itu akan sangat dibutuhkan," kata Vogels.
Selanjutnya, berdasarkan informasi yang admin share dari Kominfo.go.id bahwasannya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengusulkan pelajaran coding dimasukan dalam kurikulum sekolah. Hal ini untuk mendorong anak-anak muda di Indonesia untuk belajar coding.
"Saya telah bertemu dengan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan membahas masalah pelajaran coding masuk kurikulum sekolah," kata Rudiantara usai melepas Tim Indonesia mengikuti APTIKA Award di Colombo Sri Lanka, di Kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (12/11).
Menurut Rudiantara, Mendikbud mensetujui usulannya, namun sementara baru diterapkan di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang TIK, "Saya sudah bertemu dengan Pak Anies (Mendikbud, red), tadinya ingin di SMA, tapi setelah dipikir-pikir, sekarang untuk SMK dulu," kata Rudiantara.
SMK, menurutnya, yang menjadi sekolah kejuruan tersebut dinilai lebih sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Rencananya, pelajaran coding tersebut akan dimasukkan ke dalam kurikulum mulai tahun 2016 mendatang. "Bicara detilnya nanti sama Pak Anies lagi, tapi intinya Pak Anies sudah setuju dengan rencana ini," katanya.
Rudiantara melihat potensi besar dari generasi muda pencipta aplikasi di Indonesia. Ia menilai, jika saat ini sudah banyak anak-anak muda yang berprestasi dalam hal coding, sementara pelajaran coding saja belum terdapat di sekolah-sekolah. "Selama ini mereka kan otodidak, kalau otodidak aja seperti ini (banyak prestasi, red), gimana kalau masuk ke sekolah-sekolah," katanya. (YDR-kominfo.go.id)
Sumber https://blogomjhon.blogspot.com/