NENEK 73 TAHUN IKUT UN TERMOTIVASI UNTUK TAMBAH WAWASAN
Saturday, May 23, 2015
ANTARA- Karlina Suhandi seorang nenek berusia 73 tahun bersemangat mengikuti Ujian Nasional paket B yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, bertempat di SD Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Senin.
Meski agak lambat menjawab soal, tetapi Karlina mampu menyelesaikan ujian nasional tepat waktu bersama rekan-rekan sekelasnya di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Putra Mandiri.
"Saya termotivasi belajar untuk menambah wawasan," kata Karlina.
Nenek yang belum memiliki cucu mengaku untuk bisa lulus ujian ia telah mempersiapkan diri belajar dengan tekun dan menghadiri ujian tepat waktu.
"Saya siap mengikuti ujian, saya selalu belajar dan hadir ketika pelajaran di PKBM," katanya.
Menurut Nenek kelahiran 1 November 1945 itu, setelah lulus dari ujian paket B, ia akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA melalui paket C.
Ia mengaku termotivasi belajar untuk menambah wawasan. Sebelumnya ia hanya lulusan sekolah setara SD di usia 14 tahun dan tidak melanjutkan pendidikan lagi. Selain mengambil kejar paket B, ia juga pernah mengikuti kursus bahasa Inggris dan Jerman.
Sementara itu, Hidayat Soleh pengelola PKBM Putra Mandiri mengatakan, Karlina Suhandi memiliki semangat belajar yang tinggi dibanding peserta lainnya.
"Ibu karlina tidak pernah absen setiap kali belajar. Semangat belajarnya tinggi, kalau ditanya motivasinya apa? Dia akan jawab ingin menambah wawasan," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin menyebutkan, pelaksanaan ujian nasional kali ini, selain sekolah reguler juga dilaksanakan ujian nasional kesetaraan paket B yang diikuti oleh 667 peserta dari 27 PKBM di Kota Bogor.
"Pelaksanaan ujian dilangsungkan di dua lokasi yakni SD Bondongan dan Bantarjati," katanya.
Meski agak lambat menjawab soal, tetapi Karlina mampu menyelesaikan ujian nasional tepat waktu bersama rekan-rekan sekelasnya di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Putra Mandiri.
"Saya termotivasi belajar untuk menambah wawasan," kata Karlina.
Nenek yang belum memiliki cucu mengaku untuk bisa lulus ujian ia telah mempersiapkan diri belajar dengan tekun dan menghadiri ujian tepat waktu.
"Saya siap mengikuti ujian, saya selalu belajar dan hadir ketika pelajaran di PKBM," katanya.
Menurut Nenek kelahiran 1 November 1945 itu, setelah lulus dari ujian paket B, ia akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA melalui paket C.
Ia mengaku termotivasi belajar untuk menambah wawasan. Sebelumnya ia hanya lulusan sekolah setara SD di usia 14 tahun dan tidak melanjutkan pendidikan lagi. Selain mengambil kejar paket B, ia juga pernah mengikuti kursus bahasa Inggris dan Jerman.
Sementara itu, Hidayat Soleh pengelola PKBM Putra Mandiri mengatakan, Karlina Suhandi memiliki semangat belajar yang tinggi dibanding peserta lainnya.
"Ibu karlina tidak pernah absen setiap kali belajar. Semangat belajarnya tinggi, kalau ditanya motivasinya apa? Dia akan jawab ingin menambah wawasan," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin menyebutkan, pelaksanaan ujian nasional kali ini, selain sekolah reguler juga dilaksanakan ujian nasional kesetaraan paket B yang diikuti oleh 667 peserta dari 27 PKBM di Kota Bogor.
"Pelaksanaan ujian dilangsungkan di dua lokasi yakni SD Bondongan dan Bantarjati," katanya.
Sebelumnya, Seorang nenek berusia 60 tahun, yang juga pemilik kantin sekolah, bersemangat mengikuti Ujian Nasional Kelompok Belajar Paket C di Kabupaten Jembrana, Bali.
"Dulu saya tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki biaya. Biar cuma Kejar Paket C, saya serius mengikutinya," kata Tiotista Sudiarti, nenek enam cucu yang mengikuti UN Kejar Paket C di SD Negeri 1 Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Selasa.
Meskipun berpendidikan minim, lima orang anaknya mampu menyelesaikan pendidikan program sarjana dan saat ini sudah bekerja.
Ia mengaku tidak mau kalah dengan peserta ujian lainnya yang masih muda. "Yang penting tekun, konsentrasi, dan semangat. Saya yakin nilai yang akan saya peroleh tidak kalah dengan yang muda-muda," ujarnya sambil tertawa.
Selain Sudiarti, di SD Negeri 1 Dauhwaru ini, menurut Panitia Pelaksana Ujian Kejar Paket C I Ketut Udara Narayana, ada 46 peserta lainnya.
Ia mengakui, dari seluruh peserta yang akan mengikuti ujian hingga tanggal 16 April tersebut, Sudiarti lah yang berusia paling tua.
"Nenek Sudiarti sangat bersemangat, buktinya dia mampu mengikuti ujian dari pukul 13.30 hingga 18.00 WITA untuk dua mata pelajaran," katanya.
Secara keseluruhan ada 103 peserta ujian Kejar Paket C di Kabupaten Jembrana yang terbagi di dua tempat, yaitu di SD Negeri 1 Dauhwaru dan Pondok Pesantren Nurul Islam, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
"Dulu saya tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki biaya. Biar cuma Kejar Paket C, saya serius mengikutinya," kata Tiotista Sudiarti, nenek enam cucu yang mengikuti UN Kejar Paket C di SD Negeri 1 Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Selasa.
Meskipun berpendidikan minim, lima orang anaknya mampu menyelesaikan pendidikan program sarjana dan saat ini sudah bekerja.
Ia mengaku tidak mau kalah dengan peserta ujian lainnya yang masih muda. "Yang penting tekun, konsentrasi, dan semangat. Saya yakin nilai yang akan saya peroleh tidak kalah dengan yang muda-muda," ujarnya sambil tertawa.
Selain Sudiarti, di SD Negeri 1 Dauhwaru ini, menurut Panitia Pelaksana Ujian Kejar Paket C I Ketut Udara Narayana, ada 46 peserta lainnya.
Ia mengakui, dari seluruh peserta yang akan mengikuti ujian hingga tanggal 16 April tersebut, Sudiarti lah yang berusia paling tua.
"Nenek Sudiarti sangat bersemangat, buktinya dia mampu mengikuti ujian dari pukul 13.30 hingga 18.00 WITA untuk dua mata pelajaran," katanya.
Secara keseluruhan ada 103 peserta ujian Kejar Paket C di Kabupaten Jembrana yang terbagi di dua tempat, yaitu di SD Negeri 1 Dauhwaru dan Pondok Pesantren Nurul Islam, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
http://www.antaranews.com/
loading...