Jenis-Jenis Panjat Tebing
Saturday, April 4, 2015
Ada beberapa jenis panjat tebing yang kita kenal. Antara lain panjat tebing bebas, Panjat tebing Bouldering, Toproping, Big Wall Climbing, Free Solo, Lead Climbing. Dari beberapa macam panjat tebing tersebut Yang membedakan jenis panjat tebing satu dengan yang lainnya adalah dari peralatan yang digunakan, medan yang ditempuh, Sistem pengamanan, dan Peraturan pendakian.
Olahraga panjat tebing adalah olahraga sangat membutuhkan kekuatan fisik, terutama kekuatan jari jemari, kekuatan tangan dan ketahanan fisik. Peralatan yang digunakan tidak untuk membantu memanjat, namun hanya digunakan untuk pengaman. Sedangkan untuk menyelesaikan rute harus dengan kekuatan fisiknya tanpa bantuan apapun.
1. Pendakian bebas
Panjat tebing bebas adalah panjat tebing yang dilakukan di alam terbuka misalnya di gunung-gunung, di tebing-tebing curam. Dalam menempuh rutenya pendakian bebas tidak mempunyai tim keselamatan khusus yang dapat dihubungi jika sewaktu-waktu ada masalah. Metode panjat tebing yang digunakan sama dengan yang lainnya. Yaitu mengandalkan kekuatan fisik, ketrampilan dan kecerdikan. Sistem keamanan menggunakan tali dan jangkar.
2. Pendakian Bouldering
Pendakian Bouldering adalah panjat tebing dengan tebing yang pendek, Rutenya pun tidak panjang. Sistem pengamanan tidak menggunakan tali. Sistem pengamanan yang digunakan adalah dengan menggunakan papan yang empuk yang diletakkan di bawah panjat tebing. Jika ada peserta yang jatuh, maka ia akan jatuh ke papan yang empuk itu. Meski demikian rute pendakian bouldering biasanya dibuat dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Sehingga jarang ada orang yang dapat menyelesaikannya dalam sekali memanjat.
3. Pendakian Solo
Mirip dengan pendakian bebas. Pada pendakian solo dalam pendaki tidak dilindungi tali, Namun di bawah pendakian ada kolamnya. Jika sewaktu-waktu ada pendaki yang jatuh, maka akan jatuh ke air.
4. Pendakian Solo Bebas
Pendakian solo bebas adalah mendaki tanpa menggunakan tali atau apapun sistem perlindungan. Jika terjadi jatuh dan pendaki tidak di atas air (seperti dalam kasus solo air). Pendaki mungkin akan terbunuh atau terluka parah. Meskipun secara teknis mirip dengan bouldering, solo climbing bebas biasanya mempunyai rute yang jauh lebih tinggi dan / atau jauh lebih mematikan daripada bouldering. Istilah "wiski" digunakan untuk merujuk pada pendakian di perbatasan antara solo bebas dan bouldering, di mana apa yang biasanya naik sebagai masalah batu mungkin cukup tinggi untuk jatuh menyebabkan cedera serius (20 ft. Dan lebih tinggi) dan karenanya bisa juga dianggap solo bebas.
5. Pendakian Solo climbing Menggunakan Tali
Pendakian solo menggunakan tali adalah pendakian yang dilakukan dengan menggunakan tali yang mengikat tubuh untuk pengamanan. Bentuk memanjat dapat dilakukan bebas atau dengan menggunakan bantuan alat.
6. Pendakian Lead climbing
Pendakian lead climbing adalah pendakian yang dilakukan selama berhari-hari. Panjat tebing pendakian jenis lead climbing dilakukan pada perjalanan pendakian gunung atau kemping. Sehingga dalam pendakian lead climbing peserta harus membawa tenda dan bekal untuk istirahat, tidur, dan makan.
Ada tiga jenis panjat tebing pendakian lead climbing, yaitu Ice Climbing ( memanjat es ), Mixed Climbing ( memanjat campuran tebing batu dan es ) dan Mountaineering / Alpine Climbing ( memanjat gunung - gunung tinggi melewati gunung salju, glasier dan puncak - puncak bukit ). Sumber https://www.olahragakesehatanjasmani.com/
Olahraga panjat tebing adalah olahraga sangat membutuhkan kekuatan fisik, terutama kekuatan jari jemari, kekuatan tangan dan ketahanan fisik. Peralatan yang digunakan tidak untuk membantu memanjat, namun hanya digunakan untuk pengaman. Sedangkan untuk menyelesaikan rute harus dengan kekuatan fisiknya tanpa bantuan apapun.
1. Pendakian bebas
Panjat tebing bebas adalah panjat tebing yang dilakukan di alam terbuka misalnya di gunung-gunung, di tebing-tebing curam. Dalam menempuh rutenya pendakian bebas tidak mempunyai tim keselamatan khusus yang dapat dihubungi jika sewaktu-waktu ada masalah. Metode panjat tebing yang digunakan sama dengan yang lainnya. Yaitu mengandalkan kekuatan fisik, ketrampilan dan kecerdikan. Sistem keamanan menggunakan tali dan jangkar.
2. Pendakian Bouldering
Pendakian Bouldering adalah panjat tebing dengan tebing yang pendek, Rutenya pun tidak panjang. Sistem pengamanan tidak menggunakan tali. Sistem pengamanan yang digunakan adalah dengan menggunakan papan yang empuk yang diletakkan di bawah panjat tebing. Jika ada peserta yang jatuh, maka ia akan jatuh ke papan yang empuk itu. Meski demikian rute pendakian bouldering biasanya dibuat dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Sehingga jarang ada orang yang dapat menyelesaikannya dalam sekali memanjat.
3. Pendakian Solo
Mirip dengan pendakian bebas. Pada pendakian solo dalam pendaki tidak dilindungi tali, Namun di bawah pendakian ada kolamnya. Jika sewaktu-waktu ada pendaki yang jatuh, maka akan jatuh ke air.
4. Pendakian Solo Bebas
Pendakian solo bebas adalah mendaki tanpa menggunakan tali atau apapun sistem perlindungan. Jika terjadi jatuh dan pendaki tidak di atas air (seperti dalam kasus solo air). Pendaki mungkin akan terbunuh atau terluka parah. Meskipun secara teknis mirip dengan bouldering, solo climbing bebas biasanya mempunyai rute yang jauh lebih tinggi dan / atau jauh lebih mematikan daripada bouldering. Istilah "wiski" digunakan untuk merujuk pada pendakian di perbatasan antara solo bebas dan bouldering, di mana apa yang biasanya naik sebagai masalah batu mungkin cukup tinggi untuk jatuh menyebabkan cedera serius (20 ft. Dan lebih tinggi) dan karenanya bisa juga dianggap solo bebas.
5. Pendakian Solo climbing Menggunakan Tali
Pendakian solo menggunakan tali adalah pendakian yang dilakukan dengan menggunakan tali yang mengikat tubuh untuk pengamanan. Bentuk memanjat dapat dilakukan bebas atau dengan menggunakan bantuan alat.
6. Pendakian Lead climbing
Pendakian lead climbing adalah pendakian yang dilakukan selama berhari-hari. Panjat tebing pendakian jenis lead climbing dilakukan pada perjalanan pendakian gunung atau kemping. Sehingga dalam pendakian lead climbing peserta harus membawa tenda dan bekal untuk istirahat, tidur, dan makan.
Ada tiga jenis panjat tebing pendakian lead climbing, yaitu Ice Climbing ( memanjat es ), Mixed Climbing ( memanjat campuran tebing batu dan es ) dan Mountaineering / Alpine Climbing ( memanjat gunung - gunung tinggi melewati gunung salju, glasier dan puncak - puncak bukit ). Sumber https://www.olahragakesehatanjasmani.com/