Faktor Motivasi Belajar Siswa
Wednesday, April 8, 2015
Seorang guru tentunya ingin siswanya memiliki pemahaman atau daya ingat akan pelajaran yang tajam dan setiap siswa juga menginginkan hal tersebut. Namun faktanya daya ingat
setiap anak ternyata berbeda-beda. Hal tersebut sangat terkait dengan motivasi belajar siswa itu sendiri. Keinginan untuk mencapai suatu hal tentu berdasarkan pada motivasi tertentu. Kalau siswa tidak mau belajar memang dibutuhkan motivasi tertentu. Sehubungan dengan motivasi, terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan proses belajar siswa.
setiap anak ternyata berbeda-beda. Hal tersebut sangat terkait dengan motivasi belajar siswa itu sendiri. Keinginan untuk mencapai suatu hal tentu berdasarkan pada motivasi tertentu. Kalau siswa tidak mau belajar memang dibutuhkan motivasi tertentu. Sehubungan dengan motivasi, terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan proses belajar siswa.
1. Motivasi jangka panjang
Seorang siswa yang belajar secara tekun guna menghadapi ujian atau ulangan akan memiliki motivasi jangka panjang. Setiap kali ia selalu memaksa diri untuk dapat mengerti hal yang dijelaskan oleh gurunya. Motivasi seperti ini memiliki arti sama pentingnya dengan intelegensi yang baik.
2. Motivasi jangka pendek
Motivasi jenis ini merupakan minat pada saat itu, yang dibutuhkan agar para pendengar mengerti penjelasan pengajar. Motivasi ini sangat dipengaruhi oleh motivasi jangka panjang. Dan sebaliknya motivasi jangka panjang memperoleh isi dari motivasi jangka pendek. Contoh motivasi jangka pendek: seorang pengajar memberi penjelasan tentang proses kelapukan kepada para calon insinyur sipil. Selama pelajaran itu terlihat para pendengar kurang mempunyai motivasi untuk mendengarkan. Hal ini mungkin karena pendengar belum tahu, bahwa masalah tersebut penting bagi mereka. Seandainya pengajar itu menerangkan bahwa memperhitungkan faktor kelapukan dalam perencanaan adalah penting bagi pembuat jembatan, boleh jadi para pendengar akan segera melihat perlunya mengerti masalah proses kelapukan itu. Dengan cara begitu pengajar merangsang timbulnya motivasi dan membuka jalan bagi pendengar untuk mengerti bahan yang diajarkan. Apabila kedua motivasi tersebut tidak ada maka proses belajar pun jelas tidak akan terjadi.
3. Kadar surut ingatan (regresi)
Yang dimaksud dengan kadar surut ingatan atau regresi adalah proses melemahnya ingatan seseorang akan sesuatu hal. Murid dengan kadar surut ingatan-ingatan yang tinggi mudah lupa akan masalah yang dijelaskan oleh pengajar. Tetapi murid dengan kadar surut ingatan yang rendah akan dapat mengingat lebih lama mengenai hal yang diajarkan. Seorang pengajar dapat memperkecil regresi muridnya atau mahasiswanya dengan jalan menanamkan motivasi kepada mereka, baik motivasi jangka panjang maupun motivasi jangka pendek. Tetapi regresi juga dapat berkurang apabila seorang mahasiswa mempunyai banyak kepentingan dapat memperkuat motivasi seseorang.
Gambar:
Sumber https://geograph88.blogspot.com/