Mengenal Pupuk dan Klasifikasinya
Sunday, March 1, 2015
Apakah anda memiliki kebun/pekarangan?. Jika ia pastinya anda pernah atau rutin melakukan pemupukan agar
hasil budidaya menjadi bagus. Salah satu modal utama seorang petani agar dapat mendapatkan hasil yang bagus agar memiliki tanah yang subur. Kesuburan suatu tanah sangat bergantung pada banyak sedikitnya hara dalam tanah. Hara dalam tanah tidak selamanya ada dan bisa mengalami kebocoran karena berbagai faktor. Oleh karena itu sistem kesuburan tanah harus dijaga dan ditingkatkan, salah satunya dengan cara pemupukan.
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah sedangkan pemupukan adalah penambahan bahan tertentu ke dalam tanah agar tanah menjadi lebih subur. Dalam arti luas pemupukan termasuk penambahan bahan-bahan yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah misalnya pemberian pasir pada tanah liat, penambahan tanah mineral pada tanah organik, pengapuran dan sebagainya yang disebut ameliorasi.
Klasifikasi pupuk telah banyak dilakukan oleh para ahli untuk membedakan, jenis, bahan asal dan cara/sifat kerjanya, yaitu:
Klasifikasi pupuk berdasarkan sifat kerja:
1. Pupuk langsung: pupuk-pupuk yang mengandung unsur hara tanaman dan pengaruhnya langsung kepada tanaman, seperti pupuk N,P,K dan lain-lainnya, juga termasuk pupuk cair.
2. Pupuk tidak langsung; pengaruh utama adalah terhadap tanah, tetapi juga mengandung unsur hara, seperti pengapuran dan penambahan bahan organik.
Klasifikasi pupuk berdasarkan kecepatan kerja
1. Pupuk yang kerja cepat (fast acting/fast release): pengaruhnya cepat terlihat, contohnya pupuk yang bersifat higroskopis.
2. Pupuk yang kerja lambat (slow acting/slow release): pupuk-pupuk yang efektif hanya setelah terjadi perubahan dalam tanah.
Klasifikasi berdasarkan tipe senyawa kimia
1. Pupuk organik.
2. Pupuk anorganik atau pupuk mineral: mengandung satu atau lebih senyawa anorganik.
Klasifikasi berdasarkan menurut jumlah unsur hara
1. Pupuk tunggal: pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara essensial.
2. Pupuk majemuk: pupuk yang mengandung beberapa unsur hara, contoh pupuk NPK.
Klasifikasi menurut jumlah yang dibutuhkan
1. Pupuk hara makro (major nutrient fertilizers): pupuk yang mengandung unsur hara makro, yaitu: N,P,K, Ca, Mg, S dan diberikan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan pupuk mikro.
2. Pupuk hara mikro: pupuk yang mengandung unsur mikro serta dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Klasifikasi menurut keadaan fisik
1. Pupuk padat, contohnya: urea, TSP, KCl dan lain-lain.
2. Pupuk cair,
3. Pupuk gas; amoniak dan gas belerang.
Sumber dan Gambar:
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fak. Pertanian. UNHAS
disini Sumber https://geograph88.blogspot.com/
hasil budidaya menjadi bagus. Salah satu modal utama seorang petani agar dapat mendapatkan hasil yang bagus agar memiliki tanah yang subur. Kesuburan suatu tanah sangat bergantung pada banyak sedikitnya hara dalam tanah. Hara dalam tanah tidak selamanya ada dan bisa mengalami kebocoran karena berbagai faktor. Oleh karena itu sistem kesuburan tanah harus dijaga dan ditingkatkan, salah satunya dengan cara pemupukan.
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah sedangkan pemupukan adalah penambahan bahan tertentu ke dalam tanah agar tanah menjadi lebih subur. Dalam arti luas pemupukan termasuk penambahan bahan-bahan yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah misalnya pemberian pasir pada tanah liat, penambahan tanah mineral pada tanah organik, pengapuran dan sebagainya yang disebut ameliorasi.
Klasifikasi pupuk telah banyak dilakukan oleh para ahli untuk membedakan, jenis, bahan asal dan cara/sifat kerjanya, yaitu:
Petani Sedang Mengolah Pupuk Kandang |
Klasifikasi pupuk berdasarkan sifat kerja:
1. Pupuk langsung: pupuk-pupuk yang mengandung unsur hara tanaman dan pengaruhnya langsung kepada tanaman, seperti pupuk N,P,K dan lain-lainnya, juga termasuk pupuk cair.
2. Pupuk tidak langsung; pengaruh utama adalah terhadap tanah, tetapi juga mengandung unsur hara, seperti pengapuran dan penambahan bahan organik.
Klasifikasi pupuk berdasarkan kecepatan kerja
1. Pupuk yang kerja cepat (fast acting/fast release): pengaruhnya cepat terlihat, contohnya pupuk yang bersifat higroskopis.
2. Pupuk yang kerja lambat (slow acting/slow release): pupuk-pupuk yang efektif hanya setelah terjadi perubahan dalam tanah.
Klasifikasi berdasarkan tipe senyawa kimia
1. Pupuk organik.
2. Pupuk anorganik atau pupuk mineral: mengandung satu atau lebih senyawa anorganik.
Klasifikasi berdasarkan menurut jumlah unsur hara
1. Pupuk tunggal: pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara essensial.
2. Pupuk majemuk: pupuk yang mengandung beberapa unsur hara, contoh pupuk NPK.
Klasifikasi menurut jumlah yang dibutuhkan
1. Pupuk hara makro (major nutrient fertilizers): pupuk yang mengandung unsur hara makro, yaitu: N,P,K, Ca, Mg, S dan diberikan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan pupuk mikro.
2. Pupuk hara mikro: pupuk yang mengandung unsur mikro serta dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Klasifikasi menurut keadaan fisik
1. Pupuk padat, contohnya: urea, TSP, KCl dan lain-lain.
2. Pupuk cair,
3. Pupuk gas; amoniak dan gas belerang.
Sumber dan Gambar:
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fak. Pertanian. UNHAS
disini Sumber https://geograph88.blogspot.com/