Membuat Shortcut untuk Menulis ﷻ dan ﷺ
Thursday, March 5, 2015
Kita sering menulis status di fb, twitter, bbm, dan sebagainya bahkan juga ada yang sering memposting tulisan di blog maupun website ataupun juga ada yang aktif menulis buku. Jika itu topik keagamaan pasti kita sering menulis nama Rasulullah ﷺ dan juga Allah ﷻ. tetapi terkadang dalam penulisan gelarnya kita senantiasa mengingkat denga SAW dan SWT. Lalu bagaimana hukumnya? berikut yang saya kutip dari konsultasisyariah.com.
Pertama, keterangan Ibnu Shalah (w. 643 H), ahli hadis penulis kitab mustholah hadis, yang dikenal dengan Mukadimah Ibnu Shalah, menyatakan,
Pertama, keterangan Ibnu Shalah (w. 643 H), ahli hadis penulis kitab mustholah hadis, yang dikenal dengan Mukadimah Ibnu Shalah, menyatakan,
Selayaknya penulis hadis berusaha menjaga penulisan shalawat dan salam untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyebut nama beliau. Dan tidak merasa bosan dengan mengulang-ulang tulisan shalawat, ketika mengulang penyebutan nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ada manfaat besar yang segera didapatkan oleh penulis hadis dan tulisannya. Siapa yang melalaikan hal ini, berarti dia dijauhkan dari keberuntungan yang besar.Kemudian Ibnu Shalah menyebutkan dua hal yang selayaknya dijauhi:
“Kemudian hendaknya dijauhi dua penulisan shalawat yang kurang:
Pertama, shalawat ditulis dengan teks yang kurang (singkatan), dengan dibuat rumus dua huruf atau semacamnya.
Kedua, shalawat ditulis dengan kalimat yang kurang maknanya, seperti dengan tidak menulis kalimat ‘wa sallam’ [hanya menulis: shallallahu ‘alaihi], meskipun semacam ini dijumpai dalam karya ulama masa silam (Mukadimah Ibn Sholah, hlm. 105).
Kedua, keterangan Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H) dalam Tadrib ar-Rawi,
Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Siapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali.’ (HR. Muslim)
Dalam riwayat yang lain, dinyatakan,
“Sesungguhnya jibril memberi kabar kepadaku, bahwa siapa yang memberikan shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali. Siapa yang memberikan salam untukku sekali maka Allah akan memberikan salam untuknya 10 kali.” (http://www.binbaz.org.sa/mat/21560)
Pertama, shalawat ditulis dengan teks yang kurang (singkatan), dengan dibuat rumus dua huruf atau semacamnya.
Kedua, shalawat ditulis dengan kalimat yang kurang maknanya, seperti dengan tidak menulis kalimat ‘wa sallam’ [hanya menulis: shallallahu ‘alaihi], meskipun semacam ini dijumpai dalam karya ulama masa silam (Mukadimah Ibn Sholah, hlm. 105).
Kedua, keterangan Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H) dalam Tadrib ar-Rawi,
Dimakruhkan menyingkat shalawat dan salam di sini, dan di setiap kesempatan yang disyariatkan untuk bershalawat. Sebagaimana dinyatakan dalam Syarh Shahih Muslim dan lainnya. Berdasarkan firman Allah, yang artinya, ‘Berilah shalawat dan salam kepadanya’….dimakruhkan membuat rumus ketika menulis shalawat, baik dengan satu huruf atau dua huruf, seperti orang yang menyingkat dengan tulisan: صلعم , namun dia tulis secara lengkap (Tadribur Rawi, 2:76).Ketiga, al-Allamah as-Sakhawi (w. 902 H) mengatakan,
Wahai para penulis, hindarilah rumus untuk shalawat dan salam bagi Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tulisanmu. Dengan kamu singkat dengan dua huruf atau semacamnya, sehingga teksnya kurang. Sebagaimana yang dilakukan oleh Al-Kitani dan orang-orang yang awam dengan agama. Mereka menulis singkatan pengganti untuk shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan huruf ص atau صم, atau صلعم. Penulisan shalawat semacam ini mengurangi pahala karena teksnya tidak lengkap (Fathul Mughits Syarh Alfiyah al-Hadits, 2:182).Keempat, keterangan Imam Ibnu Baz (w. 1420 H) dalam Fatwa beliau, ketika ditanya tentang hukum menyingkat shalawat. Beliau mengatakan,
Semacam ini tidak selayaknya dilakukan. Yang layak dilakukan untuk orang yang menulis nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau menyebut nama beliau, untuk membaca shalawat kepada beliau secara sempurna. Dia tulis lengkap: shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak boleh disingkat: (صلعم) atau huruf (ص) saja. Semacam ini tindakan malas yang tidak selayaknya dilakukan. Yang sesuai sunah, shalawat ditulis jelas, shallallahu ‘alaihi wa sallam atau ‘alaihis shalatu was salam. Karena Allah ta’ala berfirman, yang artinya,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya memberikan shalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berilah shalawat dan salam kepada beliau.” (QS. Al-Ahzab: 56).
Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Siapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali.’ (HR. Muslim)
Dalam riwayat yang lain, dinyatakan,
“Sesungguhnya jibril memberi kabar kepadaku, bahwa siapa yang memberikan shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali. Siapa yang memberikan salam untukku sekali maka Allah akan memberikan salam untuknya 10 kali.” (http://www.binbaz.org.sa/mat/21560)
Lalu Bagaimana?
Nah, setelah kita mendengar penjelasan ulama seharusnya kita meninggalkan perbuatan ini. Dan sayapun juga baru tau, walaupun sobat pengunjung setia IndoINT.com sering masih menjumpai gelar SAW dan SWT pada postingan-postingan saya terdahulu. Tapi kali ini saya akan membagikan tips buat sobat sekalian.
Ini adalah shortcut di Microsof Windows untuk secara singkat menulis shalallahu alaihi wa sallam untuk Nabi Muhammad ﷺ dan jalla jalaluh untuk nama Allah ﷻ.
Tampilannya seperti ini:
ﷻ & ﷺ
Caranya sederhana, berikut formulanya:
FDFB + ALT + X = ﷻ
FDFA + ALT + X = ﷺ
FDFD + ALT + X = ﷽
FDF2 + ALT + X = ﷲ
FDF3 + ALT + X = ﷳ
FDF4 + ALT + X = ﷴ
FDF6 + ALT + X = ﷶ
FDF7 + ALT + X = ﷷ
FDF8 + ALT + X = ﷸ
FDF9 + ALT + X = ﷹ
Inilah tips kali ini, semoga bermanfaat. Bagikan unek-unek anda di kolom komentar okeh.