MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN
Sunday, February 8, 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja syarat-syarat menjadi guru ?
2. Apa saja tugas dan tanggung jawab guru ?
3. Bagaimanakah profesi guru beserta cirinya ?
4. Apa yang dimaksud dengan profesionalisme guru dan bagaimana cara menuju pofesionalisme guru ?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi guru
2. Mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang guru
3. Mengetahui tentang profesi guru dan ciri-ciri profesi guru
4. Mengetahui tentang profesionalisme guru dan cara untuk menuju profesionalisme guru.
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
Penulisan makalah ini dapat menambah wawasan penulis dalam tugas dan tanggung jawab standard kompetensi guru
2 Bagi Pembaca
Dapat memberikan informasi kepada pembaca dan semoga dapat menambah wawasan tentang tugas dan tanggung jawab standard kompetensi guru
II
PEMBAHASAN
A. Syarat- syarat untuk Menjadi Guru
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada orang lain. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang menyelenggarakan pendidikan di tempat- tempat tertentu. Baik lingkungan formal, yaitu sekolah maupun lingkungan nonformal misalnya di surau/mushallah, di rumah dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan syarat untuk menjadi guru di lingkungan pendidikan formal. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
1. Persyaratan administratif
Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, megajukan permohonan. Di samping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebajikan yang berlaku.
2. Persyaratan teknis
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan/pengajaran.
3. Persyaratan psikis
Yang berkaiatan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu, guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tatapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memilki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak didik.
4. Persyaratan fisik
Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat/diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa/anak didiknya.
5. Persyaratan mental
Persyartan mental antara lain meliputi: memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila dan bersikap hidup demokratis.
6. Persyaratan moral
Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur, sanggup berbuat kebajikan, serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi orang-orang dan masyarakat di sekelilingnya.
B. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
1. Tugas guru
Guru adalah gambaran seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru memiliki peran untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cakap dan diharapkan dapat membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara agar menjadi lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Tugas guru bukan hanya sebagai suatu profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk mendidik, mengajar, membimbing, serta melatih adalah tugas guru sebagai profesi. Tugas kemanusiaan adalah salah satu segi tugas guru. Hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja oleh seorang guru karena guru harus terlibat dengan kehidupan di masyarakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik. Guru harus dapat menempatkan diri sebagai orang tua kedua dengan mengemban tugas yang telah dipercayakan orang tua kandung/wali dari anak didik dalam kurun waktu tertentu.
Dalam bidang kemasyarakatan, merupakan tugas guru yang tidak kalah pentingnya. Pada bidang ini tugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral Pancasila. Jika dipahami secara mendalam, maka tugas guru tidak hanya sebatas dinding sekolah melainkan juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Salah satu contoh, seorang anak di masa yang akan datang hidup dan bekerja serta mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian guru harus melatih dan membiasakan anak agar seorang anak dapat terjun dalam masyarakat.
2. Tanggung jawab guru
Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik. Pribadi yang baik adalah yang diharapkan ada pada setiap anak didik. Dengan sabar dan bijaksana seorang guru memberikan nasehat mengenai bagaimana cara bertingkah laku yang sopan pada orang lain. Mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah suatu hal yang dinilai mudah, tetapi untuk membentuk jiwa serta sikap perilaku yang baik anak didik merupakan tantangan tersendiri bagi seorang guru. Sebab, anak didik yang dihadapi adalah makhluk yang berakal serta memiliki potensi yang perlu dipengaruhi dengan sejumlah nilai dan norma yang sesuai dengan ideologi dan agama.
Tanggung jawab guru adalah menunjukkan aturan nilai dan norma yang berlaku agar anak didik dapat memahami perbuatan atau tingkah laku mana yang boleh dan tidak untuk dilakukan, perbuatan yang susila dan asusila serta perbuatan yang moral dan amoral. Semua itu harus tercermin dalam tingkah laku seorang guru karena anak didik lebih banyak menilai dari apa yang ditampilkan guru dari pada apa yang guru katakan.
C. Profesi guru dan cirinya
Undang- undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa, profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a.memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme;
b.memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia;
c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. memiliki tanggung jawab atas tugas profesinya;
f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru akan mulai nampak, seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Richey (1974) sebagai berikut.
1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi.
2. Para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru.
3. Para guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal bahan pengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan.
4. Para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesional yang dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.
5. Para guru, diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service.
6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a life career).
7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun secara lokal.
D. Menuju profesionalisme guru
Dalam managemen sumber daya manusia, menjadi profesional adalah tuntutan jabatan, pekerjaan ataupun profesi. Aspek yang penting dalam sebuah profesi adalah sikap profesional dan kualitas kerja. Kata “profesional” berasal dari bahasa Inggris yang berarti ahli, pakar, mumpuni dalam bidang yang digeluti. Menjadi profesional berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan seorang ahli tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya.
Guru sebagai ujung tombak meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas harus memiliki profesionalitas sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing, serta pembina atau pengasuh bagi obyek didik yaitu murid.
Guru harus memiliki skill/keahlian dalam mendidik atau mengajar. Menjadi guru mungkin semua orang bisa. Tetapi menjadi guru yang memiliki keahlian, piawai dalam mendidik atau mengajar, perlu pendidikan, pelatihan dan jam terbang yang memadai.
a. Ada beberapa syarat yang mesti dimiliki untuk menjadi guru yang profesional yaitu :
1. Memiliki kemampuan intelektual yang memadai
2. Memiliki kemampuan memahami visi dan misi pendidikan
3. Memiliki keahlian mentransfer ilmu pengetahuan atau metodologi pembelajaran
4. Memahami konsep perkembangan anak/psikologi perkembangan
5. Memiliki kemampuan mengorganisir dan problem solving
6. Kretif, inovatif dan memiliki seni dalam mendidik
b. Ciri-ciri Guru Yang Profesional
Jika seorang guru melakukan pekerjaannya secara profesional maka akan terlihat sekurang-kurangnya ada 10 ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Selalu punya energi untuk anak didiknya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama. Mendengarkan serta menghargai pendapat anak didik dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setia anak didiknya.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas. Sehingga anak didik akan lebih mudah dalam memahami setiap penjelasan yang diberikan oleh guru. Mengenai pelajaran yang diberikan.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas. Guru harus mampu mengajarkan dan menjadi contoh agar anak didik dapat bersikap disiplin. Ketika proses belajar mengjar sedang berlangsung, guru memiliki wibawa sehingga anak didik dapat memperhatikan dengan baik mengenai penjelasan yang diberikan.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, sehingga dalam kondisi apapun kelas dapat dikuasainya dengan baik. Dan anak didik dapat mengembangkan segala kemampuan yang dimilikinya tanpa adanya tekanan. Guru yang dapat memahami karakter dari setiap anak didiknya akan dapat memiliki ketrampilan manajemen kelas yang baik.
5. Bisa berkomunikasi Baik dengan Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka. Selalu memberikan support kepada anak didik untuk kemajuan belajarnya.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyiapkan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda
2. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered.
3. Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut
Saran
1.Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
2.Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.