Faktor-Faktor Penghalang Pola Hidup Sehat

Ada beberapa hal yang sering dilalaikan dalam kehidupan yang dapat mengganggu kesehatan dan mengakibatkan hidup tidak sehat. Kebiasaan tersebut misalnya tidak sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak, dan mengonsumsi makan berkalori tinggi. Hasil survey para pakar kesehatan menyatakan bahwa  ada beberapa pola prilaku buruk yang dilakukan seseorang yang dapat menghalangi individu menjalani hidup sehat terutama para remaja.

Pola hidup seseorang seiring berkembangnya ekonomi, social budaya, perkembangan teknologi yang sering dirasakan dampak negatifnya saat ini. Contohnya kebiasaan merokok, Kurang gerak badan atau berolahraga, dan makan dengan gizi yang tidak seimbang.

Kebiasaan Merokok

Merujuk pada hasil survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada tahun 2004. Sebanyak 60% perokok dimulai pada usia 15 -19 tahun. Dan sebanyak 90% kebiasaan merokok dilakukan di rumah. Sehingga saat ini ada sebanyak 43 juta ibu dan anak di Indonesia terpapar asap rokok. Karena dia menjadi perokok pasif. Hal ini beresiko terkena penyakit tidak menular (PTM).

Kurang Gerak Fisik

Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia makin dimanjakan. Misalnya orang yang ingin naik ke gedung tingkat dua, sekarang sudah tidak usah melewati tangga. Cukup dengan menggunakan Lift atau tangga berjalan. Begitu juga pada saat di rumah, ingin membeli sesuatu di warung yang tidak jauh dari rumah kita naik sepeda motor. Padahal jika ditempuh dengan jalan kaki tidak sampai 5 menit. Faktor-faktor seperti ini menyebabkan seseorang mengalami kurang gerak fisik. Kurang gerak fisik rata-rata terjadi pada usia mulai umur 25 tahun ke atas. Hanya 9 % mereka yang melakukan olahraga. Menurut badan kesehatan internasional WHO, sebanyak 43 % penyakit diakibatkan oleh kurangnya gerak fisik.

Konsumsi Makanan Dengan Gizi Yang Tidak Seimbang


Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang tidak seimbang banyak dialami oleh masyarakat kita. Sebanyak 80% dari masyarakat kita mengkonsumsi makanan kurang serat, kurang buah, dan kurang sayuran. Pola makanan dengan gizi yang tidak seimbang menyebabkan obesitas. Menurut para ahli psikologi, di dunia tidak ada anak yang lahir dengan membawa kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk itu berkembang saat tumbuh dewasa. Cara terbaik untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah menggantinya dengan kebiasaan yang baik. Untuk itu diperlukan setidaknya 20 sampai 30 kali pengulangan kebiasaan baik untuk mengganti kebiasaan buruk itu. 

Sumber https://www.olahragakesehatanjasmani.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel