Sejarah Senam Taichi

Senam Taichi berasal dari daratan China. Senam Taichi adalah senam yang terhitung sudah tua. Senam Thaici menurut legenda China diciptakan oleh Zhang Sanfeng (di Indonesia dikenal sebagai Thio Sam Hong) yaitu seorang pendeta Tao yang hidup pada abad ke-12, dan dari ajaran beliau ini kemudian dikembangkan oleh Chen Wangting pada  abad ke-15. Dari ajaran Chen Wangting inilah lahir Taichi gaya Chen, yaitu Taichi gaya  yang tertua. Gaya Chen ini kemudian dimodifikasi lagi oleh murid-murid di generasi berikutnya, sehingga lahirlah gaya Yang, didirikan oleh Yang Luchan pada abad ke-16, gaya Wu oleh Wu Yuxiang pada abad ke-17 dan gaya Sun oleh Sun Lutang pada abad ke-19.

Kata Tai Chi pertama kali ditemukan didalam “Kitab Perubahan” pada zaman dynasti Zhou. Disana dikatakan : “ Dimana ada Tai Chi disitu tercipta kedamaian dan harmoni antara positive dan negative” . Tai Chi sendiri berarti supremacy atau yang tertinggi, kemutlakan, ke-ekstreem-an dan keunikan. Tai Chi Quan mengambil nama dari implikasi dari superioritas. Tai Chi Quan menemukan namanya ketika seorang master Wushu sekuler dari Shanxi, master Wang Zongyue menggunakan phylosophy positive-negative dari Kitab Perubahan untuk menjelaskan prinsip2 dari Chuan.

Banyak pendapat berlainan tentang asal muasal Tai Chi Quan. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah  ciptaan dari Zhang Sanfeng pada jaman dinasti Song (961 – 1279) sementara yang lain mengatakan bahwa itu diciptakan oleh Han Gongyue dan Cheng Lingxi pada jaman dinasti Liang (502 – 557). Ada juga yang mengatakan bahwa itu diciptakan oleh Xu Xuanping atau Li Daozi pada jaman dinasti Tang (618 – 907). Hingga saat ini tidak ada catatan sejarah yang dapat membuktikan kebenarannya. Antara legenda dan catatan bercampur menjadi satu. Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Tang Hao, seorang ahli sejarah Wushu, Tai Chi Quan pertama kali dilatih dan dipraktekkan didalam keluarga Chen dilembah Chenjia yang terletak di desa Wenxian di propinsi Henan. Penggubah pertama dari Tai Chi Chuan adalah Chen Wangling, seorang guru dan ahli bela diri. Chen menggabungkan pemahaman2nya tentang latihan olah bathin peninggalan leluhurnya; falsafah tentang positive dan negative didalam Kitab Perubahan dan teori ilmu pengobatan China jalan darah dan aliran darah, aliran udara dan energy didalam tubuh manusia dengan latihan dan praktek Wushu dalam keseharian

Seiring dengan berjalannya waktu senam Taichi kemudian berkembang menjadi bentuk latihan yang digemari oleh masyarakat luas, karena memiliki manfaat kesehatan yang baik. Dengan latihan yang tekun dan  mendalam, Senam Taichi selain untuk kesehatan juga bisa digunakan untuk pembelaan diri. Dalam hal ini pemerintah Tiongkok kemudian menciptakan jurus standar untuk pengajaran senam Taichi ini sebagai bagian dari olahraga Wushu , yang dikenal dengan nama 24 langkah Taiji Beijing pada tahun 1956, dan 42 langkah Taiji kompetisi pada tahun 1989. Kedua set standard ini dianggap lebih mudah untuk diajarkan dan ditampilkan daripada jurus tradisional yang lebih panjang dan sulit.

Di Indonesia senam taichi dikembangkan oleh perguruan wushu dan kungfu.  Selain dikembangkan di klub-klub Wushu, dikembangkan juga senam Taichi di klub-klub khusus Taichi yang tidak menekankan pada kompetisi Wushu, misalnya di klub olahraga Pernapasan, dan masih banyak lagi klub-klub lainnya.


Sumber https://www.olahragakesehatanjasmani.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel